[teenfic, friendship, slice of life]
Sebuah diary keseharian seorang manusia bermuka datar di kelas 8F. Di mana di kelas itu dia selalu jadi sasaran empuk buat dianiaya.
Eh, diusilin deh, biar gak kejam amat dianiaya. Tapi emang beneran dianiaya sih...
Sebelum itu kalian semua belum tahu kan gue ini siapa? Jadi kali ini mari kita berkenalan terlebih dahulu. Nama gue Siya Suherman. Sebenernya nama gue gak terlalu penting, soalnya kebanyakan orang jarang banget manggil gue dengan nama asli.
Daripada manggil gue Siya, orang-orang seringnya manggil gue dengan nama lain. Gak cuma satu, gue bahkan punya banyak nama panggilan. Nama-nama itu diantaranya ; Chukky, Nonim, Jin, dan lain-lain yang bahkan gue aja gak hafal. Yep, nama panggilan gue semuanya berhubungan dengan makhluk astral.
Bukan tanpa alasan, semua nama panggilan gue punya sejarahnya tersendiri. Chukky sebagai contohnya. Nama panggilan gue yang satu ini terinspirasi dari karakter di salah satu film horor, tau kan ya, boneka usil bernama Chucky yang suka ngebunuh orang itu? Nah, sama kaya si Chucky ini gue juga suka ngebunuh orang, eh maksudnya membunuh kepercayaan orang.
Gue suka banget jahilin orang, usilin mereka sampai mereka lelah dan frustasi, hingga kalau ada gue di deket mereka kepercayaan mereka terhadap gue akan otomatis hilang. Kalau ada gue disitu, sudah pasti akan ada orang yang dijahili. Sudah tak terhitung berapa banyak jumlah korbannya. Begitulah nama Chukky tersematkan ke gue karena keusilan gue tersebut.
Nama lainnya juga punya sejarah, tapi kita simpan itu untuk nanti ya..
Selain terkenal dengan keusilannya, gue juga terkenal sebagai manusia yang aneh, gak jelas, bermuka datar, jarang ngomong, tapi suka sekali teriak-teriak sendiri kaya orang gila.
Eittss.. tapi gue bukan satu-satunya orang gila di sini, orang gila dan aneh lainnya masih akan berdatangan. So stay with me!!
***
Ini, biar kalian bisa kebayang gimana muka gue. Tapi kalau mau ngebayangin foto yang di atas juga gakpapa sih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
