🎶Girls Generation - Tell Me Your Wish🎶
Selasa, 8 Oktober
Hari ini pelajaran pertama adalah IPS.
Kali ini kita belajarnya itu pake cara dikelompokan. Kepompoknya udah dibagi di minggu-minggu kemarin. Gue tentu aja sekelompok sama si Rani, cowoknya kebagian sama si Fahmi dan Aldi.
Gue seneng sebenarnya bisa satu kelompok sama si Fahmi. Tapi gue coba pasang muka lurus dan bersikap profesional, jangan terlalu terlihat seneng. Plus, karena ini si Fahmi, makhluk paling kurang ajar di dunia, jangan berharap ada hal spesial yang akan terjadi.
Sebelum mulai, guru IPS kita nyuruh para cowok buat nyiapin bangku di depan, buat nanti yang mau presentasi duduk di sana.
Kebetulan hari ini yang dipanggil buat maju ke depan buat presentasi adalah kelompok kita. Kita berempat langsung maju ke depan dan duduk di bangku yang udah disediain.
Sebelum memulai presentasi, kita berdiri memperkenalkan diri. Si Fahmi yang berperan sebagai ketua kelompok sih yang bicara. Dia memperkenalkan kita satu-persatu.
"Assalamua'laikum warahmatullahi wabarakatuh," salam si Fahmi. Anak-anak yang menyaksikan kita, menjawab salam si Fahmi.
"Perkenalkan kami dari kelompok dua. Nama saya Fahmi," kata si Fahmi nunjuk dirinya sendiri.
"Ini Aldi," dia nunjuk si Aldi.
"Rani," terus dia nunjuk si Rani.
"Dan.. Siya JIN." Tanpa ada rasa bersalah si Fahmi nunjuk gue.
Sontak semua orang pun ngakak ngetawain gue.
JIN??
Nah kan? Dah dibilangin jangan berharap ke si Fahmi. Dia cuma bisa bikin kesel aja!!
Anak-anak masih ketawa. Gue melotot ke si Fahmi yang lagi ketawa juga, tapi si Fahmi malah gak ngelihat gue. Terus kita duduk lagi. Gue yang kesel nyolek punggung si Fahmi, dia melihat ke gue dari belakang.
"Chukky kek," gue protes, si Fahmi malah senyum miring terus melihat lagi ke depan.
Gue protes kaya gitu karena nama Chukky itu sudah akrab di telinga gue, jadi kalau mau ngejek gue, pake nama itu aja, jangan yang lain.
Setelah itu presentasi dari kelompok kita pun dimulai, dengan anak-anak yang masih pada cekikikan, apalagi pas gue mulai bicara buat presentasi, makin gede aja mereka ketawa.
"Si Jin nih, si Jin," kata mereka.
Saat itu, gue menahan diri untuk gak ngebunuh si Fahmi di tempat.
Selesai presentasi yang membagongkan ini —si Fahmi sih yang membagongkan— anak-anak setiap kali manggil gue pasti manggilnya pakai nama Jin. Udah lupa nama asli gue apa.
Bahkan si Agus sama si Ridwan malah nambahin nama itu jadi 'Jin Ifrit' sama 'Jin Toun'. Goublok!!
Jujur, gue juga sempet dipanggil Jin sama temen-temen gue, si Mita dan si Nanda. Sebab beberapa waktu lalu gue sempet ngejahilin mereka.
Mereka berniat mau balas dendam dan langsung ngejar gue. Gue lari, dan dalam sekejap mata udah ngilang dari hadapan mereka. Mereka nyariin gue sampai nanya-nanya sama orang yang ada di lokasi terdekat, tapi gak ada yang tahu.
Padahal waktu itu gue sembunyi di lorong gelap di dekat lokasi tersebut. Di sana gue sambil cekikikan sendiri menertawakan mereka yang gak berhasil nemuin gue. Kalau gue udah sembunyi, udah, semua orang bakal kalah, sebab gue paling jago sama yang namanya sembunyi. Apalagi sembunyi dari kenyataan. Lol.
Akhirnya pas mereka ngelewatin gue, gue kagetin mereka, dan berhasil, hahahaha, mereka sampai teriak dan loncat karena kaget.
"Dasar jin!" Umpat si Nanda.
"Iya. Lu tadi kita kejar langsung ngilang aja kaya jin," tambah si Mita.
Gue ketawa-ketawa aja. Alasan mereka nyebut gue jin karena gue suka ngilang sendiri kaya jin. Dan iya, gue akuin itu. Jadi gak ngerasa tersinggung sama sekali.
Tapi pas si Fahmi manggil gue Jin, gue gak tahu apa sebabnya, makanya gue kesel. So, Fahmi, kalau lu masih hidup di sana, tolong jelasin kenapa lu manggil gue Jin?!!!!
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Me With The 8F || Neverland
Teen Fiction[teenfic, friendship, slice of life] Sebuah diary keseharian seorang manusia bermuka datar di kelas 8F. Di mana di kelas itu dia selalu jadi sasaran empuk buat dianiaya. Eh, diusilin deh, biar gak kejam amat dianiaya. Tapi emang beneran dianiaya sih...
