MAY ; Go To War

66 32 0
                                    

🎶Celine Dion - My Heart Will Go On🎶

Beberapa menit kemudian setelah Pak Samsul datang, si Clarissa dan Rani pun juga datang.

Gue tanya ke mereka kemana saja tadi, gue dari tadi nyari mereka ke ruang guru tapi mereka gak ada. Mereka jawab kalau mereka ada kok di ruang guru. Mungkin pas ke sana tadi gue gak melihat mereka karena gue nyarinya gak benar.

Pak Samsul nyuruh kita untuk mengerjakan LKS (sekali lagi). Si Rani pun mengeluarkan LKSnya. Karena yang punya LKS pelajaran Seni Budaya hanya dia doang. Setelah menyuruh kita untuk mengerjakan, wali kelas gue kembali pergi ke luar, beliau dari tadi sibuk.

Gue, Icha, dan Rani mulai mengerjakan. Sebenarnya yang mengerjakan cuma si Rani doang. Gue sama Icha cuma tinggal menyalin saja tugas tersebut tanpa harus mikir.

Si Fahmi juga ikut-ikutan mau nyalin tugas yang ada di si Rani. Tapi si Rani gak mengizinkan si Fahmi buat nyalin tugas itu, karena tugasnya juga belum selesai semua, dan mau dia beresin dulu.

Tapi si Fahmi tetap bersikukuh pengen nyalin sekarang, dan akhirnya dia bawa lari jawaban dari tugas tersebut yang ada di dalam kertas. Di sana terjadilah perang lagi.

Si Icha lari ngejar si Fahmi yang ngambil kertas jawaban itu. Sementara gue dan Rani mengejar si Agus dan si Yogi, karena mereka bersekongkol sama si Fahmi untuk ngambil jawaban tugas tersebut.

Berkat kerja sama yang baik antara gue, Icha dan Rani, jawaban tugas yang diambil sama anak cowok tadi bisa kembali selamat ke tangan kita. Setelahnya kita pun berdamai dan mengerjakan tugas di LKS itu bareng-bareng.

Kenapa gak dari tadi aja coba damai kaya gini?? Emang harus baku hantam dulu sebelum melakukan apapun kita tuh.

Saat kita sedang mengerjakan tugas, anak-anak OSIS datang ke kelas. Mereka memberitahu kita bahwa beberapa bulan lagi sekolah akan mengadakan acara perpisahan untuk kelas sembilan. Dan jika ada anak-anak 8F yang mau menunjukan bakat mereka pas perpisahan bisa mendaftar ke pihak OSIS sekarang.

Anak-anak pada diam aja, karena memang gak ada yang mau menunjukan bakat mereka.

Tunggu! Emang anak-anak 8F punya bakat gitu? Ajaib kalau memang kita punya.

Si Fahmi tiba-tiba ngomong, "nih si Nonim mau ikutan katanya, mau tampil Debus."

Sontak semua orang pun tertawa menertawakan gue. Anjer!!!

Gue bales dia. "Lah Fahmi katanya mau nampilin Ballet," ucap gue. Semua orang kembali tertawa, tapi kali ini mereka menertawakan si Fahmi.

Si Fahmi katanya gak apa-apa kalau misalnya dia ikutan nampilin tari Ballet. Gue juga gak apa-apa karena gue ngelak mau nampilin Wushu.

(Perhatian!! Kalau misalnya gue emang iya punya bakat nampilin Debus, itu termasuk keren lah ya dikit. Lah kalau si Fahmi nari Ballet, itu cucok banget jadinya)

Ketika anak-anak OSIS itu keluar dan ketika kita selesai mengerjakan LKS, gue sama si Yogi malah ribut lagi. Si Yogi membungkam mulut gue pakai gulungan kertas. Mana kertasnya dia ambil dari lantai lagi, ngeselin!!!!

Gue bales. Gue kumpulkan semua kertas yang ada di lantai, lalu membungkam mulut si Yogi pakai kertas itu. Gue langsung kabur setelah berhasil ngelakuin itu.

Kebetulan saat itu gue lihat pot bunga kosong yang tadi. Gue ambil pot bunga itu, niatnya gue mau memasukan pot bunga itu ke kepala si Yogi, tapi si Yogi bisa menghindar. Akhirnya gue masukan pot bunga itu ke kepala si Fahmi, dia lagi lengah jadi gak sadar gue ada di belakang dia berniat ngerjain. Dan berhasil. Gue ngakak. Itu adalah balas dendam setelah tadi pagi dia masukin pot bunga itu ke kepala gue.

Bel kematian pun berbunyi. Eh maksudnya bel istirahat pun berbunyi. Anak-anak berangsur keluar. Saat itu si Fahmi and Friend hendak keluar juga.

Kesempatan terakhir gue buat nyerang mereka. Gue bawa tas gue menghampiri mereka. Si Fahmi adalah target gue yang paling deket, jadi gue nampolin tas itu ke wajahnya. Tanpa diduga resleting tas gue itu kena ke mata dia.

Si Fahmi tak tinggal diam atas tindakan gue barusan. Dia membalas gue dengan cara mukul kepala gue dengan kerasnya sampai gue hilang ingatan.

Dikarenakan gue hilang ingatan, cerita ini pun selesai.

Tamat!!

Ehh gak jadi deh.

Gue gak sempat nyerang dua orang lainnya, gegara kepala gue sakit banget. Gue mundur, megang kepala gue sambil nyender di bangku.

Si Fahmi megang dan nutupin mata kanannya yang tadi kena pukul tas gue.

"Gakpapa lu, Mi?" si Agus nanyain keadaan dia.

"Kena ke mata," dia jawab. Lalu nunjukin mata kanannya yang jadi merah dan sipit.

Setelah ngelihat keadaan mata si Fahmi, bukannya ikut prihatin akan musibah yang dialami temannya, si Agus dan si Yogi malah tertawa dan bilang kalau si Fahmi mirip si Sangkuni di Mahabharata—karena dia menutup mata kanannya itu.

"Lah iya." Si Fahmi malah setuju dan ikut tertawa. Aneh. Dia langsung nge-impersonate jadi si Sangkuni itu, dia natap gue dengan tajam sambil satu matanya ditutup. Aneh dua kali. Gue jadi bingung mau nangis atau ketawa.

Mereka bertiga pun pergi keluar. Si Fahmi masih terus nutup dan megang mata kanannya, kaya yang perih banget.

Duh Fahmi maaf, sengaja!!

[]

Me With The 8F || NeverlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang