FEBRUARY ; Soap Opera

69 33 0
                                    

🎶Fatin - Jangan Kau Bohong🎶

Senin, 10 Februari

Kemarin di hari Sabtu dan Minggu, madrasah di kampung gue mengadakan acara Maulid Nabi. Selama dua hari itu gue selalu begadang. Malam kemarin malah lebih parah, gue baru tidur pas tengah malam, jadinya hari ini di kelas gue ngerasa ngantuk di sepanjang jam pelajaran.

Jam istirahat tiba. Akhirnya ada waktu buat gue santai. Si Icha sama Rani ngajakin gue buat pergi ke kantin, tapi gue bilang, "mau tidur, gak kuat ngantuk."

Sebelumnya gue udah bilang ke mereka kalau gue kemarin abis begadang, makanya pas kelas di jam pagi gue kelihatan lemes. Mereka mengerti dan pergi berdua ke kantin. Sementara gue langsung melaksanakan acara tidur gue di bangkunya si Icha.

Gue tidur pulas banget, gak sadar sama sekali. Padahal niatnya tadi mau tidur setengah jam doang abis itu pergi ke kantin buat jajan, tapi gue bangun setelah satu jam tidur.

Gue aja kaget bisa tidur sepulas itu. Ini pertama kalinya gue tidur di sekolah, dengan tempat dan posisi yang gak nyaman kaya gini bisa-bisa gue tidur nyenyak.

Beberapa saat kemudian setelah gue bangun, Pak Syarif datang ke kelas, hari ini memang ada pelajaran beliau.

Di semester ini kita belajar menanam tumbuhan di pelajaran Biologi. Kita ditugaskan untuk meneliti tumbuhan yang kita tanam tersebut. Setiap minggu kita harus melaporkan proses pertumbuhannya, kaya mengukur seberapa meter tumbuhan tersebut tumbuh setiap minggunya.

Kita tanam bibit di wadah kecil, terus nyimpen wadah bibit itu di jendela yang terkena cahaya matahari. Kelas kita jadi kaya taman, tumbuhan hijau mulai tumbuh di sana. Guru Fisika gue alias bu Iis malah kagum ngeliat itu kemarin, beliau bilang ajaib bisa ngelihat wadah yang awalnya cuma ada bibit dan tanah doang, kini jadi bibit hijau yang berdaun. Gue tanam bibit kacang btw. Udah tumbuh lumayan tinggi.

Pak Syarif menyuruh kita mengumpulkan laporan penelitian tanaman tersebut. Gue ke depan ngumpulin itu, nunggu beliau ngasih penilaian, lalu duduk lagi di bangku paling depan, bangkunya di Icha. Sementara si Icha duduk di tempat gue. Kita tukeran, gegara gue dari tadi tidur di tempat dia dan gak mau pindah.

Gue berniat buat benerin laporan gue tadi, yang kata bapak agak kurang bener. Gue nyari-nyari pulpen gue yang tadi gue simpen di meja, tapi gak ada, gak ketemu. Kayanya jatuh ke bawah. Gue nunduk buat nyari itu, dan ternyata pulpen gue ada di bawah meja si Fahmi, tepat di bawah kaki dia.

"Fahmi, maafin dong itu pulpen gue," ucap gue minta tolong ke si Fahmi buat ambilin pulpen itu, kalau gue ambil sendiri bakal susah, posisinya agak awkward.

Si Fahmi langsung nengok ke bawah, dia lalu nunduk buat ngambil pulpen gue. Gue udah siap ngambil pulpen itu dari dia, tapi pulpennya malah dia mainin, gak langsung dikasih ke gue.

"Siniin," gue bilang.

Dia akhirnya melempar pulpen itu ke gue, tapi malah jatuh lagi. Gue nunduk ke bawah berniat ambil pulpen itu yang kini udah lebih deket dari posisi jatuh yang tadi.

Si Fahmi ikutan nunduk juga mau ambil pulpen itu. Kita jadi barengan gitu ngambil pulpennya. Kaya di sinetron-sinetron. Kita natap satu sama lain. Kalau di acara tv pasti udah ada background musik, 'pertemuan yang kuinginkan kini jadi kenyataan,'

Gue buru-buru ambil pulpen itu. Kita langsung beranjak dari posisi tadi dengan waktu yang bersamaan.

"Ciee.."

Gue denger seseorang bersorak kecil di belakang, suaranya si Icha. Gue nengok ke dia yang lagi senyum ngejek ke gue.

"Kaya sinetron," celetuk si Fahmi sambil ketawa dikit.

"Ihh gue mau bilang kaya gitu tau," balas gue, seakan kesel karena kata-kata gue direnggut duluan sama dia. Gue cekikikan juga.

Si Fahmi balik lagi melakukan aktivitasnya. Gue juga kembali melanjutkan aktivitas gue buat merevisi laporan tadi. Sambil senyam-senyum ngebayangin kejadian barusan. Emang beneran kaya sinetron anjir.. lucu!!

[]

Me With The 8F || NeverlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang