🎶Peterpan - Kisah Cintaku🎶
Suatu hari di semester satu.
Waktu untuk istirahat udah habis. Gue balik ke kelas setelah main sama si Mita dan Fatimah di kelas mereka.
Di halaman kelas anak-anak cowok pada nongkrong. Gue jalan masuk ke kelas dengan si Fahmi yang natap gue sambil nahan senyum. Kenapa lah tuh anak?
Gue duduk di bangku. Sambil nunggu guru yang ngajar selanjutnya masuk, gue keluarin dulu buku sama pulpen gue di tas.
Pas dibuka, tas gue penuh dengan sampah dan benda-benda aneh lain. Ada kayu gede masuk juga ke sana. Sialan!! Gue ada yang ngerjain lagi.
Gue langsung celingak-celinguk nyari siapa pelakunya. Tapi semuanya kaya bodo amat, gak ada yang lagi merhatiin gue buka tas.
Gue keluarin benda-benda itu. Anak-anak cewek langsung pada nyadar dan ketawa ngelihat gue ngeluarin semuanya.
"Siapa sih?" tanya gue ke mereka. Gue curiganya kalau gak anak-anak cewek ini, ya si Wahab dan yang lain.
"Tuh anak-anak cowok," kata si Maryam.
Si Sindi yang abis dari luar dan lewat pun nanya,"apaan? Ada yang ngejahilin?"
"Iya tuh tengok," gue nunjukin sampah di tas gue ke dia.
"Ohh.. Tadi gue lihat si Fahmi yang masukin," kata si Sindi lagi, sambil ketawa dikit.
Sialan bener. Pantes aja pas gue masuk tadi dia langsung natap gue sambil nahan senyum.
Gue buang sampah-sampahnya ke kolong meja si Fahmi. Mau dimasukin ke tas dia balik, tapi ragu, takut dikira maling, akhirnya udah gue masukin semuanya ke kolong meja.
Anak-anak cowok pada masuk karena ada guru. Gue nengok ke arah si Fahmi, dia juga nengok ke gue, dia pura-pura bodo amat gitu tapi gue lihat dia nahan senyum. Emang beneran dia si anjir!!
Mau gue lemparin kayu tadi rasanya.Ngelihat di kolong mejanya ada sampah, dia nengok ke gue lagi. Kali ini gue yang pura-pura bodo amat.
***
Hari yang lain di semester satu.
Di kelas itu ada tes lisan pelajaran Bu Iis, anak-anak yang sedari tadi bersusah payah mengahapal pergi keluar untuk menghapal kembali, meninggalkan dua orang di kelas, yaitu Bu Iis dan si Adi, anak yang absenannya paling pertama. Ya, begitulah nasib murid yang absenannya pertama, ketika ada tes lisan, terpaksa bisa atau tidak dia harus dites paling pertama.
Gue sama si Icha dan Rani duduk di tembok kecil pembatas kelas yang ada di depan kelas 8A, kita masing-masing megang buku, terus menghapal materi yang akan dites hari ini sambil menunggu giliran kita tiba.
Waktu bergulir, begitu pun anak-anak yang tadi pada ada di luar bergiliran masuk untuk melakukan tes itu. Gue sama Rani malah sudah bosan menghapal, tapi kita masih belum juga terpanggil ke dalam karena absenan kita ada di bawah, sementara si Icha dia ada di dalam kelas lagi di tes.
Karena lelah menghapal, gue memutuskan untuk berhenti dulu bentar. Mata gue mengedar untuk nyari seseorang. Ketika mata gue menemukan seseorang itu, gue langsung senyum dikit.
Orang yang lagi gue lihat itu tentu aja si Fahmi. Dia lagi duduk bersandar di pintu kelas yang tertutup, menunggu untuk dipanggil masuk ke kelas, sama dengan apa yang gue lakuin saat ini.
Dia juga membawa buku, tapi buku tersebut gak dibaca. Malah dia gulung dan ditempelkan di bibirnya, kayanya dia lagi nyanyi deh.
Gue natap dia lebih dalam, ngelihat gerakan bibirnya untuk mendengar lagu yang dia nyanyikan.
"Di malam yang sesunyi ini, aku sendiri, tiada yang menemani.."
Gue kayanya tahu lagu ini, tapi lagu siapa?
"Akhirnya kini ku sadari, dia telah pergi, tinggalkan diriku.."
Oke, enak juga lagunya.
"Adakah semua kan terulang, kisah cintaku yang seperti dulu.."
Siapa sih penyanyinya, penasaran gue??
"Hanya dirimu yang kucinta dan kukenang di dalam hatiku... takkan pernah hilang.. bayangan dirimu.. untuk selamanya..."
Gue terus mendengarkan nyanyian dia sambil menatap wajahnya yang sesekali terpejam saat menyanyikan lagu itu.
"Mengapa terjadi kepada dirimu.. aku tak percaya kau telah tiada.."
Fix, gue harus ngehafal liriknya biar gue bisa nyari lagu ini nanti.
"Haruskan ku pergi tinggalkan dunia.. agar aku dapat berjumpa denganmu..."
Si Fahmi berhenti nyanyi. Gue bukannya lanjutin ngehafal materi, malah ngehafal lirik lagu yang si Fahmi nyanyiin barusan.
Beberapa menit kemudian, si Icha keluar, dan si Fahmi pun dipanggil masuk.
***
Suatu malam di akhir bulan Desember.
Gue lagi di kamar tiduran bareng adek gue sambil ngedengerin musik di radio. Adik gue udah tidur sih karena ini udah larut malem. Gue masih bangun karena lagi nulis jurnal.
Karena saat ini kita lagi liburan tengah semester, gue gak nahan diri buat begadang malam ini.
Saat itu lagu di radio pun berganti.
"Di malam yang sesunyi ini, aku sendiri, tiada yang menemani.. Akhirnya kini ku sadari, dia telah pergi, tinggalkan diriku.."
Bentar, bentar!! Kok kaya kenal lagunya.
"Adakah semua kan terulang, kisah cintaku yang seperti dulu.."
Oke, dari suaranya gue tahu kalau penyanyi lagu ini adalah Ariel Peterpan. Tapi sebelum ini gue kayanya pernah denger lagu ini, tapi dimana ya??
"Hanya dirimu yang kucinta dan kukenang di dalam hatiku... takkan pernah hilang.. bayangan dirimu.. untuk selamanya..."
Jangan-jangan yang pernah dinyanyiin si Fahmi kemarin. Gue langsung cek buku catatan gue yang kemarin gue tulisin lirik lagu yang dinyanyiin si Fahmi biar gue bisa nyari lagu ini di rumah.
"Mengapa terjadi kepada dirimu.. aku tak percaya kau telah tiada.."
Fix!! Ini yang dinyanyiin si Fahmi!!!
"Haruskan ku pergi tinggalkan dunia.. agar aku dapat berjumpa denganmu..."
Gue ngedenger sisa lagunya sambil senyam-senyum. Finally ketemu juga ni lagu.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Me With The 8F || Neverland
Teen Fiction[teenfic, friendship, slice of life] Sebuah diary keseharian seorang manusia bermuka datar di kelas 8F. Di mana di kelas itu dia selalu jadi sasaran empuk buat dianiaya. Eh, diusilin deh, biar gak kejam amat dianiaya. Tapi emang beneran dianiaya sih...