15

556 61 3
                                    

   Chenle terus berlari agar cepat sampai di castel...

  Kemarin dirinya mendengar kabar jika jisung sudah kembali, dia sangat bahagia sehingga tanpa perduli apapun dia langsung saja pergi untuk bertemu alphanya....

   Omega manis itu berhenti tepat di depan pintu castel dan berusaha untuk mengatur nafasnya yang masih tidak beraturan karena habis berlali....

"Chenle? "

    Chenle mendongak saat merasa ada yang memanggil dirinya. ...

"Alpha maaf kalau a aaku datang kesini, a aaku hanya ingin melihat jisung" Chenle menunduk tidak berani manatap jaemin yang kini tengah menatapnya dengan insten....

"Kau ingin menemui jisung? " Jaemin bertanya pada chenle yang hanya di jawab dengan anggukan saja oleh omega manis di depannya itu yang masih saja menunduk...

"Pergilah, jisung sudah sadar, dia hanya butuh memulihkan tenaganya kembali, ada luna yang menjaganya sekarang" Ujar jaemin....

  Chenle tersenyum mendengar jisung sudah sadar tanpa menunggu dia langsung pergi menuju kamar pemuda itu....



   Saat ini didalam kamar tersebut hanya berisi keheningan...

  Chenle hanya terdiam melihat jisung yang duduk membelakanginya....

  Chenle sedikit takut untuk mendekat setelah tadi renjun menyuruh mereka untuk bicara berdua dan menyelesaikan masalah mereka sendiri....

"Apa kau akan terus berdiri di sana zong chenle" Ujar jisung datar bahkan dirinya tidak menunjukkan raut apapun di wajahnya....

   Tubuh chenle tersentak pelan setelah mendengar teguran datar dari jisung....

  Pelan walau ragu chenle mulai melangkah mendekat hingga kini dia benar-benar berada tepat di samping jisung yang hanya diam saja....

"Jelaskan! " Ujar jisung dengan datar bahkan tanpa melirik ke arah omega itu...

  Chenle hanya diam tubuhnya sedikit bergetar dengan aura jisung sekarang....

"APA KAU TULI!! AKU BILANG JELASKAN ZONG CHENLE!!! APA KAU SUDAH MERASA HEBAT HAH!!! KENAPA HANYA DIAM, KAU MERASA HEBAT, SEHINGGA KAU TIDAK PERNAH MAU MENDENGARKAN KU! IYA!!! " tangan jisung terkepal erat bahkan urat urat di tangan dan lehernya sangat terlihat jelas, jisung berdiri tepat di depan chenle yang sudah menangis....

"T ttidak bukan seperti itu jie" Chenle menatap jisung...

"LALU APA, KAU TIDAK MENGHARGAI KU SAMA SEKALI, APA KAU TIDAK MENGANGGAPKU SEBAGAI ALPHAMU IYA!!! KAU TAU, AKU BERUSAHA BELAJAR BAHKAN SAMPAI TUBUHKU HANCUR HANYA UNTUK BERUSAHA MENJADI ALPHA YANG BERGUNA tapi apa chenle, kau merasa hebat, kenapa? Kenapa kau keras kepala sekali hah!! " Jisung menyunggingkan senyumnya menatap chenle dengan kecewa. ...

  Jujur saja jika dirinya masih sangat kecewa bahkan marah tapi bukan pada chenle melainkan pada dirinya sendiri yang tidak berguna manyandang sebagai alpha yang seharusnya bisa melindungi omega, itu yang selalu ayahnya katakan sejak dirinya berlatih.
Tapi apa sekarang, bahkan dirinya sudah gagal....

"Tidak jisung hiks alpha maafkan aku, aku salah, tapi jangan marah hiks alpha aku mohon, saat itu aku tidak sadar hiks karena kebodohan ku sendiri hiks maaf" Chenle berusaha memohon walaupun jisung terus menghindar sedari tadi....

"Kau tidak sadar atau kau justru menikmati hhmm, aku tau aku masih tidak layak menjadi alpha, mungkin kau kecewa karena harus mendapatkan alpha bodoh bahkan lemah seperti ku, seharusnya kau mendapatkan alpha yang cukup kuat bukan? Benar begitu"

  Chenle menggelengkan kepalanya mendengar perkataan jisung...

"Tidak jisung kau hebat kau tidak lemah, aku tidak pernah menyesal hiks mendapatkan alpha seperti mu, aku minta maaf" Ujar chenle....

"Pergilah aku membebaskan mu mulai sekarang"

  Chenle mendongak sedikit terkejut dengan apa yang di katakan oleh jisung...

  Alphanya tidak mempunyai niat untuk memutuskan takdir mereka bukan?...

  Chenle memeluk tubuh jisung dari belakang dia tidak perduli walaupun alphanya hanya diam...

"Tidak jangan katakan itu hiks, aku mohon alpha" Pinta chenle...

  Jisung melepaskan tangan omeganya yang melingkar di perutnya....

"Pergilah aku butuh waktu untuk menenangkan diriku" Jisung berjalan pelan ke tempat tidurnya lalu menoleh pada chenle yang masih diam di tempatnya....

 

   Tak lama renjun datang dan memandang dua insan tersebut sambil mengehela nafas kasar...

  Renjun datang setelah tadi jaemin alphanya mengatakan bahwa jisung mengirim mindlink pada ayahnya dan meminta agar ibunya membawa chenle keluar...

"Luna" Chenle memandang renjun dengan penuh permohonan....

  Renjun hanya tersenyum melihat bagaimana kondisi mereka berdua...

"Tidak apa apa, jisung hanya butuh waktu biarkan dia pulih dan tenang lebih dulu" Renjun merangkul omega manis itu membawanya pergi keluar dari dalam kamar putranya....

  Jisung membuka matanya kembali sesaat setelah dirinya merasa sudah tidak ada siapa siapa lagi sekarang....

"Maafkan aku, aku hanya butuh waktu chenle" Lirih jisung manatap pintu yang sudah tertutup....









   Dikit dikit aja ya, yang penting up oke😁
Karena komen sama vote nya sedikit sepi nih

life or destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang