17

518 63 2
                                    

   Jaemin masih terdiam, mengingat kembali saat dirinya melihat putranya dalam keadaan yang sangat kacau mengingat apa yang semua di ungkapkan oleh putranya,semuanya, semua beban yang ternyata putranya tanggung sangat banyak, bahkan dirinya sempat bertanya....

  Apakah dirinya terlalu menuntut selama ini?

Apa putranya tertekan selama ini?

Apa dia sudah gagal menjadi seorang ayah, bahkan dirinya berjanji dulu akan menjaga putra nya tapi justru membuatnya terbebani dengan semua tuntutan yang sangat sulit ini...

  Jujur saja bahkan jaemin tidak tidak tau jika putranya memendam semua itu selama ini.
Bahkan jaemin mengira jika putranya jisung sudah mampu menerima kehidupannya yang sekarang yang berbeda dengan manusia pada umumnya, melihat bagaimana jisung selama ini terlihat baik baik saja..

   Tapi semua itu ternyata salah, dirinya salah selama ini menilai putranya.
Nyatanya jisung hanya menjalani semua kehidupannya yang sekarang dengan terpaksa karena terus di hantui rasa bersalah saat mengetahui salah satu bayi yang lunanya kandung menjadi tumbal untuk dirinya, nyawa bayi yang seharusnya terlahir justru harus di ambil paksa hanya untuk menyelamatkan dirinya, jisung hanya berusaha menebus rasa bersalahnya dan selalu menyalahkan dirinya, selalu menganggap dirinya pembawa sial.

   Putranya hanya tidak ingin pengorbanan yang renjun lakukan bahkan harus merelakan salah satu bayinya menjadi sia sia, hanya itu alasan jisung mau dengan terpaksa menjalani kehidupan yang sangat tidak masuk akal....

  Bahkan jisung putranya rela walaupun terluka parah hanya untuk sebuah pengorbanan...

  Tapi apa? ternyata itu semua jisung pendam selama ini, berusaha terlihat baik baik saja bahkan saat putranya berlatih dengan dirinya hingga terluka parah, jisung hanya diam, putranya hanya mengatakan ingin menjadi seorang alpha yang berguna yang bisa melindungi semua orang.

  Dan sekarang jaemin mengerti apa maksud dari kalimat yang diucapkan oleh putranya.
Ternyata selama ini jisung hanya berusaha membuktikan pada semua orang yang meremehkannya bahwa dia mampu, dia bukan tidak berguna tapi belum waktunya, dia bukan lemah tapi hanya dia masih harus belajar lagi untuk membangkitkan kekuatan yang sesungguhnya....

   Sekarang jaemin hanya terdiam, melihat bagaimana renjun yang bisa membuat jisung tenang, bahkan putranya kini sudah kembali terlelap dengan renjun yang masih mengelus surai putranya tersebut....

  Jaemin mendekat bersama ayden putra manisnya yang sudah terlelap di dekapannya...

  Jaemin memandang wajah damai putranya yang tertidur, tidak jaemin tidak pernah mengatakan putranya bodoh, jisung adalah alpha hebat jaemin sangat yakin dengan hal tersebut, putranya tidaklah lemah dan jaemin akan buktikan sendiri pada orang yang sudah menghina putranya nanti....
"Luna? "

   Renjun mengalihkan atensinya dari putranya pada jaemin yang berdiri di sampingnya..

"Apa yang harus kita lakukan alpha? Aku tidak mau putraku kenapa napa, bagaimana kalau... "

"Putra kita akan baik baik saja kau tidak perlu khawatir, dirinya hanya masih labil sekarang, ayo keluar, biarkan jisung istirahat, sia butuh banyak waktu untuk sendiri saat ini" Jaemin menggenggam pelan tangan renjun dan membawanya untuk keluar...







   Sedangkan disebuah rumah yang sangat gelap tanpa penerangan cahaya apapun...

   Chenle omega manis itu hanya terdiam, dirinya sama sekali tidak berniat untuk membuat sekitar nya bercahaya, dirinya lebih baik berdiam di dalam kegelapan, memandang bulan purnama yang sangat indah namun tidak dengan dirinya...

   Dirinya merasa benar-benar bersalah, hingga membuat alphanya sangat marah, masih adakah maaf untuk nya?

  Chenle hanya bisa termenung dia sudah lelah menangis seharian, dirinya ingin istirahat namun pikiran dan hatinya selalu tertuju pada alphanya, chenle benar-benar khawatir dengan keadaan jisung saat ini, dirinya yang membuat alphanya seperti itu, karena dirinya jisung harus kembali mendapatkan segel...

  Karena kecerobohan dan dirinya yang keras kepala membuat jisung kecewa bahkan berniat memutus ikatan takdir yang sudah terjalin...

"Apa yang harus aku lakukan? " Lirih chenle, dirinya menatap lekat bulan yang bercahaya di atas nya....

"Bukankah aku berhak mendapatkan hukuman tapi aku mohon, jangan buat benang merah yang sudah terhubung terputus hiks aku mohon"omega manis tersebut benar benar takut jisung benar-benar menutus ikatan takdir mereka...

  Chenle mencintai jisung alphanya jauh sebelum jisung jisung mengetahui tentang siapa dirinya...

  Chenle sudah mempunyai perasaan pada alpha muda itu sejak dulu saat jisung masih menjadi manusia....










   Kalau rame yang vote sama komen aku panjangin nih cerita...
Tapi berhubung sepi ya, apa lagi komenn'y jadi pendek aja dulu...

life or destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang