22

602 54 12
                                    


   Renjun hanya mampu menatap pada alphanya tidak percaya....

  Bukankah tadi jaemin bilang akan mencari putranya jisung lalu kenapa sekarang alpha itu hanya pulang sendiri tidak bersama putranya malah membawa jubah milik jisung...

  Renjun menatap nanar pada jubah yang di pegang, bahkan fokus renjun hanya pada darah yang sudah mengering di kain itu, air mata renjun sudah menetes sejak dari tadi...

"Alpha, aku menyuruhmu untuk mencari putra kita" Renjun memandang jaemin dengan tatapan sayunya karena matanya sudah bengkak karena terus menangis memikirkan putranya....

"LALU KENAPA KAU JUSTRU MEMBAWA JUBAH DENGAN BEKAS DARAH INI ALPHA?katakan itu bukan darah putra kita bukan? KATAKAN ALPHA ITU BUKAN DARAH JISUNGKU KAN? " renjun berteriak ke arah jaemin yang sedari tadi hanya terdiam tersebut, jaemin sendiri juga bingung bagaimana menjelaskan nya pada renjun...

  Ayden sudah di amankan oleh haechan dengan membawanya ke rumahnya walau tadi anak itu sempat menangis karena tidak ingin berpisah dengan ibunya...

"Luna, aku bisa menjelaskan nya hhmm kau tenang ya, aku berjanji akan segera menemukan putra kita aku berjanji itu luna" Jaemin menangkup wajah renjun agar menatap nya...

"Kau tenang hhmm aku yakin putra kita baik baik saja, ingat jisung itu kuat, putra kita itu hebat" Ujar jaemin melihat bagaimana mana mata itu jelas jelas memancarkan kekhawatiran bahkan ketakutan...

"Kau tidak perlu cemas, kita semua akan berusaha menemukan putra kita" Jaemin membawa renjun ke dalam dekapannya membiarkan renjun menangis dalam pelukannya...

  Renjun hanya menggelengkan kepalanya, tangisan yang sedari tadi dia tahan sudah tidak bisa terbendung lagi, renjun menangis dengan keras dalam pelukan alphanya bahkan tangannya masih menggenggam erat jubah milik putranya tersebut....

"Tidak hiks t ttidak mungkin hiks alpha putraku hiks, putraku pasti baik baik saja, dia tidak akan terluka, hiks darah ini bukan miliknya hiks" Renjun hanya bisa meraung dalam pelukan jaemin yang sangat erat karena renjun terus memberontak....

"Ya putra kita pasti baik baik saja, putra kita hebat, luna kau harus tenang hhmm, aku berjanji akan menemukan jisung putra kita" Jaemin beberapa kali mencium pucuk kepala renjun yang masih menangis dalam dekapan nya....






"Bibi lay bagaimana mana? Apakah mereka menemukan jisung? " Ujar winter setelah melihat lay yang sudah kembali dari castil...

  Lay hanya mampu menggelengkan kepalanya...

"Belum, mereka masih belum menemukan keberadaan jisung namun mereka hanya menemukan bekas pertarungan dan darah juga jubah milik jisung yang berada di sana" Ujar lay...

  Winter bahkan junkyu sedikit terkejut dengan hak itu bahkan haruto yang sedari diam di sana untuk menjaga mereka juga heran dengan apa yang di katakan oleh lay....

"Sekarang aku tau kenapa chenle tiba-tiba seperti ini, mereka adalah mate yang sudah di takdirkan jelas jika chenle pasti merasakan apa yang jisung rasakan, aku rasa saat ini jisung sedang terluka parah tapi kita semua tidak tau di mana sekarang jisung berada" Ujar lay melihat wajah chenle yang semakin pucat...

"Lalu bagaimana, apa yang harus kita lakukan bibi" Winter juga tidak tega bagaimana pun chenle sudah seperti adiknya sejak dulu pertama kali di bawa oleh alpha jaemin....

"Tidak ada pilihan lain, kita harus berusaha agar chenle tetap bertahan, karena jika jisung yang menyerah masih ada omeganya yang akan membuatnya bertahan tapi jika keduanya sama-sama menyerah dan chenle juga tidak memiliki keinginan untuk sadar maka di sana jisung akan sedikit sulit untuk bisa selamat" Ujar lay...

"Bibi aku bawa selimut milik jisung" Haechan langsung menyerahkan selimut tersebut pada lay dan langsung menutup tubuh chenle dengan selimut itu...

"Kenapa gambarnya sangat aneh? " Winter mengernyit saat melihat gambar yang berada di selimut itu...

"Itu selimut kesayangan jisung dari dia kecil hingga sekarang karena jisung sangat menyukai kartun itu dan hal hal yang berbau aneh" Ujar haechan

  Sedangkan lay hanya menggelengkan kepalanya melihat ke lakuan mereka berdua

"Setidaknya dengan ini serigala dalam diri chenle tetap merasakan kehadiran alphanya" Lay mengelus rambut chenle yang sedikit basah karena keringat dingin yang terus keluar sedari tadi......











    Oke cerita ini akan resmi hiatus ya....

life or destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang