19

567 56 6
                                    


"Chenle katakan sesuatu, sebenarnya apa yang terjadi, apa kau bertengkar dengan jisung? " Haechan menatap omega yang masih menangis itu dengan ragu, dirinya menoleh ke arah putranya junkyu yang masih terdiam...

  Sebenarnya haechan sedikit khawatir, setelah mendapatkan kabar dari putranya bahwa chenle mengurung dirinya setelah kembali dari castel dan tidak mengijinkan siapapun untuk bertemu dengannya, bersyukurlah karena haechan bisa membujuk omega manis itu....

   Haechan terdiam, keadaan chenle benar-benar tidak bisa di bilang baik baik saja, tubuh omega manis itu sudah sangat lemas bahkan wajahnya sangat pucat sekarang, pandangan omega manis itu masih kosong seperti tidak ada kehidupan dalam diri pemuda itu sejak haechan datang tadi, hanya air mata yang terus menetes dari mata chenle yang masih terus melamun...

"Bibi" Lagi lagi suara lirih chenle jangan lupakan air mata yang terus keluar, sudah tidak ada lagi suara isakan yang terdengar....

"Alpha membenciku" Lirih chenle tanpa menoleh ke arah haechan, mata itu masih kosong....

  Haechan langsung menggelengkan kepalanya, dirinya mengusap kepala omega yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri itu...

"Tidak, jisung tidak akan membencimu, dia menyayangi mu hhmm" Ujar haechan namun chenle menggelengkan kepalanya lemah...

"Tidak, dia benar-benar membenciku, jisung alpha ku membenciku, dia marah padaku" Lirih chenle air matanya kembali keluar kala mengingat pertengkaran dirinya dengan jisung saat itu...

"Ya jisung marah pasti nanti akan baik baik saja" Bujuk haechan namun lagi lagi chenle hanya menggeleng pelan...

"Tidak, ini salahku, jisung terpaksa melakukan semua ini bibi, aku sudah menyia nyiakan usaha dia, aku tidak pernah menghargai perjuangan alpha ku selama ini, bukankah aku sangat berdosa, kenapa aku sangat bodoh, bibi tau kemarin alpha tidak tapi jisung mengatakan akan membebaskan ku, bukankah itu artinya dia ingin melepaskan ikatan takdir ini "dirinya menundukkan kepalanya entah apa yang akan terjadi jika benar-benar jisung melepaskan ikatan mereka, dirinya atau jisung yang akan tersiksa...

   Haechan langsung membawa tubuh chenle untuk masuk ke dalam dekapannya, mengelus punggung yang sudah bergetar itu...

" Itu tidak akan terjadi, kau dengar aku chenle, itu tidak akan terjadi, aku sendiri yang akan memastikan jisung tidak melakukan itu, kau dengar, aku akan mencoba menemui renjun hhmm aku berjanji kau akan baik baik saja, sekarang kau harus makan, kasihan serigala mu juga ikut melemah sekarang "haechan menarik tubuh chenle agar pelukannya terlepas...

" Junkyu pastikan chenle makan, ibu akan pergi menemui renjun dan mencoba membujuk jisung, semua akan baik baik saja hhmm, kau harus pulih "haechan mengusap rambut chenle sebelum pergi dari rumah itu....







" Da apa "

   Renjun terdiam, melihat ke arah putra manis kecilnya yang bermain sendiri...

"Ibu tidak apa apa sayang, ayden bobo yuk" Renjun membawa anak itu kedalam gendongannya sambil sedikit menepuk punggung anaknya...

"Yung na? " Ayden sudah menumpukan kepalanya di bahu sang ibu...

"Hyung sedang pergi, nanti ya bertemu dengan hyung" Ujar renjun tak lama menunggu hingga ayden putranya terlelap...

  Baru saja renjun kembali dari meletakkan putranya untuk tidur, dirinya sudah di kejutkan dengan kedatangan haechan...

"Haechan ada apa? Apa sesuatu yang terjadi" Renjun melihat penampilan haechan dan langsung bisa menebak bahwa omega itu terburu untuk datang kesini melihat betapa berantakan nya penampilan haechan saat ini...

"Renjun ini sangat penting, aku ingin bicara mengenai jisung dan chenle" Ujar haechan...

  Renjun yang mengerti langsung membawa haechan ke tempat pertemuan dan lagi lagi dia terkejut saat tempat itu sudah terisi oleh tiga orang alpha yang baru datang...

"Sebenarnya ada apa aku tidak mengerti, alpha kemana kau membawa putraku, kau pergi dengan jisung pagi pagi sekali dan sekarang kau tidak kembali bersama dengan putramu" Renjun menatap jaemin dengan penuh selidik sedangkan yang di tatap hanya bisa menghela nafas kasar sambil melirik ke arah mark dan juga jeno yang masih terdiam...

"Dan haechan apa yang ingin kau bicarakan tentang jisung dan chenle, mereka memang bertengkar kemarin" Ujar renjun memijat pelipisnya pelan, sungguh dia sangat lelah sekarang memikirkan putranya belum lagi masalah lainnya...

"Ya, aku pergi dengan jisung karena aku takut dia melakukan sesuatu saat emosinya masih belum terkendali, ternyata putra kita pergi untuk berlatih bahkan dia menghancurkan tempat di sekitarnya dan terus memaksa mark dan jeno untuk terus melatihnya, tapi kami sempat menolak karena kondisinya belum sepenuhnya pulih dan sekarang kita tidak tau dia berada di mana" Ujar jaemin yang membuat renjun langsung menatap ke arah alphanya tersebut....

"Kenapa kau tidak mengejarnya?bagaimana jika terjadi sesuatu dengan jisung?seharusnya kau mengerti keadaan putramu alpha, dia darah daging mu, aku sudah bilang dari dulu jangan terlalu keras pada putraku, aku tau jisung seperti apa, dia tertekan selama ini" Renjun tidak tau lagi harus bagaimana sekarang.....

"Ren, tenanglah aku yakin jisung pasti baik baik saja" Ujar mark berusaha membuat suasana agar tidak terlalu tegang terutama renjun...

"Haechan apa yang ingin kau katakan? " Renjun menatap ke arah haechan yang tadi hanya terdiam...

"Keadaan chenle tidak baik baik saja, kau pasti tau kan ren jika mereka kemarin bertengkar? " Ujar haechan dan renjun mengangguk membenarkan ucapan haechan...

  Haechan sendiri menghembuskan nafasnya berat....

"Aku tidak tau apa yang terjadi saat mereka bertengkar tapi tapi chenle mengatakan padaku bahwa jisung melepaskan dirinya membebaskan Chenle mulai saat itu, aku tidak tau mungkin jisung tidak sengaja mengatakan itu semua karena sedang marah dan kecewa tapi aku takut, kau tau kan ren sejarahnya, jika ada yang menutus tali ikatan takdir secara paksa maka kita tidak akan tau siapa yang akan menanggung semua, bisa jadi salah satu dari mereka berdua yang akan menjadi korban "jelas haechan yang membuat renjun langsung terdiam....


   Komennya sepi ya 😄

life or destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang