18

534 49 0
                                    


"Kau benar-benar licik, ternyata ada rencana yang tersembunyi yang kau susun"

  Yang di maksud hanya menampilkan seringai nya, dia adalah seseorang yang tidak akan menyia nyiakan kesempatan, seperti satu kali melempar tapi dua ikan yang yang tertombak bukankah itu sebuah keberuntungan?...

"Kau benar benar tau siapa aku, ayolah hyung kau bahkan sudah menemani ku sudah ratusan tahun bukan, jadi untuk apa kau begitu heran"sarkasnya

" Ya, seharusnya aku tidak terlalu terkejut lagi dengan apa yang akan kau lakukan kim "

"Itu kau tau hyung, bukankah aku sudah menunggu waktu ini terlalu lama, oohh ayolah, aku bahkan hampir membunuh alpha bodoh Guanlin yang dengan berani hampir melenyapkan apa yang aku cari tapi ternyata dia sangat lemah hingga mampu di kalah kan oleh seorang pemuda" Dia tertawa mengingat kejadian 20 tahun lalu, ya dirinya ada di sana,menyaksikan Tragedi tersebut...

"Lalu apa yang akan kau lakukan setelah ini"

   Dia terdiam lalu tersenyum membayangkan apa yang akan dia lakukan...

"Kau tentu tau tujuanku mengincarnya tapi mendapatkan juga sesuatu yang menguntungkan bagiku, wajahnya sedikit manis hahahha sepertinya gen dari ibunya lebih melekat dari pada alpha tidak berguna itu bukan? " Tanyanya yang hanya di balas anggukan oleh hyungnya...

"Terserah apa yang akan kau lakukan aku sudah tidak perduli lagi"

"Ayo kita kembali kedunia manusia, aku harus menyelesaikan pekerjaan manusia yang sangat merepotkan itu, sial"






  Baru saja renjun hendak melihat keadaan putranya namun dia tidak menemukan keberadaan jisung dalam kamar tersebut...

"ALPHA!!! ALPHA!!! YA NA JAEMIN KAU DIMANA HAH, JISUNG MENGHILANG" renjun berteriak mencari keberadaan alphanya namun entah pergi kemana laki laki itu...

"JAEMIN KAU DIMANA PITRAMU MENGHILANG , ALPHA!!!! " Teriaknya lagi tapi kenapa jaemin masih belum datang, apakah alphanya itu sudah tuli sekarang, itu yang pikirkan....

"Bu, apa yak"

   Renjun berhenti menatap ke bawah yang sudah ada putranya manisnya ayden yang menatapnya dengan polos...
Untung saja dirinya tidak menambar anaknya itu...

"Maaf ya ibu bukan bermaksud untuk teriak tapi ibu mencari ayahmu, apa putra ibu yang manis ini tau dimana ayah sayang" Ujar renjun berharap ayden bisa di ajak kerja sama kali ini....

  Anak kecil manis itu tanpak berfikir sebelum akhirnya dirinya kembali memandang ibunya tersebut...

"Iden au, adi ayah egi agi agi ama yung, ayah arah ada yung, api yung etap egi bu" Ujar nya walaupun terkesan masih belum terlalu lancar tapi anak sekecil ayden sudah mampunya ingatan yang sangat tajam...

   Renjun terdiam, mereka pergi pagi pagi sekali, jaemin sempat marah marah tapi jisung tetap pergi, sekarang renjun mengerti pasti alphanya berusaha menghalangi putranya agar tidak pergi tapi jisung tetap memaksa...

  Lalu kemana mereka berdua pergi bahkan jisung belum sarapan, dirinya khawatir mengingat terakhir kali kondisi putranya...









    Jaemin tidak tau bahwa putranya akan seperti ini...

  Sedari tadi dirinya mengikuti putranya itu hendak pergi kemana namun ternyata putranya pergi ke tempat di mana biasanya dirinya melatihnya...

  Dan di sana juga ternyata sudah ada jeno bahkan mark sudah berdiri berhadapan dengan jisung....

"Jisung, kau mau membuat ibumu khawatir, paman tidak akan melatihmu jika kondisi mu seperti ini, kita bisa berlatih lain kali tapi tidak sekarang, kau masih belum sepenuhnya pulih" Mark berusaha membujuk jisung agar mau berhenti setelah mendengar cerita dari jaemin apa yang sebenarnya terjadi...

"Apa paman menganggap ku lemah? " Jisung tersenyum miris memandang mark dengan datar....

"Bukan begitu maksud"

Srettt!!!

  Belum juga mark menyelesaikan omongan nya jisung tiba-tiba menyerangnya lagi, namun untung saja dirinya bisa cepat menghindar segera...

   Jujur saja mark sebenarnya tidak tega melihat wajah jisung yang masih terlihat pucat itu..
Mark menatap sekelilingnya dimana hampir semua hancur karena ulah jisung...

  Jeno yang melihat itu langsung melesat menahan pergerakan milik alpha muda itu...

  Namun bukan jisung namanya jika tidak berhasil menyingkirkan jeno bahkan jisung menendang jeno hingga mundur beberapa langkah...

"Kenapa kalian sangat aneh hah, saat aku tidak ingin kalian justru selalu memaksa ku untuk berlatih tapu sekarang apa" Jisung menyeringai menatap ketiga alpha dewasa di depannya....

"Ayo serang aku paman, atau ayah ingin bergabung" Ujar jisung....

"Ayo pulang ayah tidak akan menuntutmu lagi" Ujar jaemin namun sepertinya jisung sudah tidak akan peduli lagi, yang ada hanya dia akan membuktikan bahwa dirinya mampu untuk lebih kuat bahkan melebihi jaemin sendiri.

"Jika kalian tidak ingin melatih ku,tidak masalah, aku akan pergi berlatih sendiri" Jisung memandang mereka dengan datar dan kemudian pergi...

  Jaemin baru saja hendak menyusul putranya kembali tapi mark langsung menghentikan nya...

"Biarkan dia jaem" Ujar mark...
...

"Aku tau kau sangat khawatir dengan putramu sekarang, tapi ini bukan saat yang tepat, biarkan dia meluapkan emosinya terlebih dahulu, jisung tidak akan nekat, dia tidak akan melakukan hal yang membuat dirinya bahaya" Mark berusaha meyakinkan jaemin yang hanya diam...

"Tapi kau tidak tau, apa yang terjadi saat dia emosi seperti ini mark" Jaemin memandang temannya itu datar...

"Aku tau, apa kau lupa siapa yang menemani bahkan merawatnya selama 20 tahun " Ujar mark sinis, tentu dirinya lebih tau apa yang di alami oleh pemuda itu...

Jemin terdiam, dirinya kalah talak jika seperti ini, memang benar bisa dibilang dirinya belum memahami tentang sifat putranya itu....

life or destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang