"zona nyamanku itu disaat bersamamu Nong Kritt, aku bisa jadi diriku sendiri " batin Nicha
"Phi Nicha disaat semua tidak baik-baik saja, aku akan selalu menemani dan mencintaimu phi"Kata Nong Kritt
Pagi hari telah tiba,Tin bangun lebih pagi untuk mempersiapkan sarapan untuk dirinya dan phi Nicha tentunya.Dia mulai menyiapkan nasi dan bumbunya beserta lauknya.
Dia mulai menumis bumbu dan berbunyi "sreng" keluar lah aroma harum dari bumbu yang ditumisnya kemudian dia mulai memasukkan nasi dan menunggunya sampai bumbunya meresap dan matang kemudian mengangkatnya meletakkan kedalam piring saji. Kemudian dia menggoreng telur mata sapi dan sosis goreng.
Tak sampai 10 menit masakan pun sudah jadi lalu, dia menata masakannya menjadi 2 piring. Dan sekalian membuat minuman cokelat panas 2 gelas lalu dia siapkan di atas meja makan. Setelah semuanya selesai dan dapur sudah rapi. Kemudian dia segera memanggil phi Nicha dan mengetuk pintu kamarnya sambil berkata.
"Tok... Tok... Tok... " "Phi ini Tin sarapan sudah siap,ayo kita makan bersama dimeja makan" kata tin.
"Ya tin sebentar phi mau cuci muka dulu ya" kata Nicha dari dalam kamarnya.
"Oke phi"kata Tin sambil meninggalkan kamar Nicha menuju ruang makan.
Setelah mendengar suara adiknya Nicha segera bangun terus cuci muka dan menggosok gigi kemudian menuju meja makan.
***
Tin yang sudah siap dimeja makan segera melayani kakaknya dengan menyodorkan segelas coklat dan sepiring nasgor(nasi goreng) "ini phi sarapannya" kata Tin.
"Ya makasih nong" kata Nicha sambil menerima dan mulai makan makanan.
Sambil makan nasi goreng tin memulai pembicaraannya. "Phi masih ingin menembak nong Kritt nggak?" Tanya Tin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anggap saja ini nong Tin lagi makan nasi goreng ya
"iya masih nong,phi ingin sekali menjadikan Kritt pacar phi"kata Nicha bersemangat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku punya ide nih tapi aku gak tahu phi setuju apa tidak dengan ideku" kata Tin.
"Kalau kamu belum mengatakannya phi juga tidak tahu mau menerimanya atau tidak?" Kata Nicha.
