MMS ~ 17

310 14 0
                                    


Setelah mengantarkan grandma amaluna berjalan dengan lemas ke dalam mansion, dateah yang melihat hal itu hanya tersenyum kecil "apa nona merindukan tuan alkha?"

"Hah?" Amaluna tersadar dari lamunannya membuat dateah terkekeh

"Nona terlihat lemas sekali jika tidak ada tuan alkha di mansion"

Amaluna menghela nafas "apa dulu dia sering pergi lama seperti ini dateah?"

"Sering bahkan sampai berbulan-bulan pun pernah"

"Astaga 3 hari saja sudah tidak kuat apa lagi berbulan-bulan"

Amaluna menghela nafas kasar lalu melangkah menaiki tangga menuju kamar, namun langkahnya terhenti ketika tidak sengaja melihat sebuah bunga di depan pintu kamarnya

"Dateah siapa yang mengirim bunga itu?"

Amaluna memanggil dateah namun tidak ada jawaban sama sekali membuat rasa takut muncul, pelan-pelan amaluna berjalan mendekati kamar lalu dia mengambil bunga itu disana ada sepucuk kertas yang bertuliskan

"Wear the dress that is in the room dear" 

Amaluna melirik ke sekeliling sepertinya tidak ada pintu di lantai atas jika ada yang masuk pasti dateah dan para bodyguard akan tahu lalu dari mana asalnya bunga ini, dengan langkah pelan amaluna masuk ke dalam kamar yang gelap buru-buru amaluna mencari saklar lampu dan menyalakannya

Saat lampu menyala amaluna terkejut ada sebuah dress hitam panjang di kasur lengkap dengan heels dan aksesoris nya membuat amaluna bingung, tiba-tiba dateah masuk ke kamar

"Kau harus bersiap nona"

"Dateah ada apa ini?"

"Kau akan tahu nanti yang terpenting kau harus bersiap terlebih dahulu"

Amaluna mengangguk lalu dateah pergi dari kamar meninggalkan amaluna yang sedang bersiap, dia memakai dress itu dan juga heels nya lalu berjalan ke arah meja rias dan mulai berdandan tidak lupa dia menggerai rambut panjangnya yang sempat dia curly tadi membuat tampilan amaluna cukup sempurna malam ini

"Kau sangat cantik nona"

Amaluna tersipu malu ketika dateah memujinya, dari arah pintu lucas masuk sambil membawa jas lalu menyampirkannya ke pundak amaluna

"Diluar sangat dingin"

Amaluna mengangguk lalu dia berpamitan dengan dateah dan langsung pergi bersama lucas

***

Di sebuah gedung bernuansa istana megah alkha duduk di tengah-tengah ballroom yang biasa digunakan untuk berdansa, dia melihat jam tangannya sesekali juga menatap ke arah pintu masuk menunggu gadisnya itu datang, sebenarnya alkha hendak mengajak amaluna makan malam tetapi grandma bilang perempuan ingin hal yang lebih romantis jadi alkha memutuskan untuk mengajak amaluna kemari

Alkha juga memiliki impian bahwa dia ingin memiliki sebuah momen penting dimana isinya tentang kebahagiaan dan bagaimana hubungan ini bermulai, alkha hendak melamar amaluna malam ini dan akan menjadikannya sebagai miliknya seutuhnya

Pintu utama terbuka buru-buru alkha berdiri di balik tirai merah, disana amaluna berjalan masuk dengan pelan alkha terpana melihat gadisnya itu sangat cantik dengan dress hitam yang dia beli, ditambah rambut yang terurai hingga ke punggung juga ada pita mahkota membuat amaluna terlihat anggun

"You are so pretty and beautiful"

Amaluna terkejut lalu dia menatap ke sekeliling dan mencari keberadaan suara itu, dia yakin bahwa suara itu milik alkha

"Alkha..?"

Alkha tersenyum lalu berjalan dengan perlahan ke arah amaluna, dia menyembunyikan kotak cincin itu di punggungnya

Melting Me SoftyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang