Roma~Italia, 13.03.23 Friday
Amaluna berjalan ke arah altar pernikahan dengan memegang buket bunga yang indah, banyak pasang mata kini menatapnya dengan takjub dan jangan tanya dari sekian banyak tamu disini semua itu adalah tamu alkha dan juga zaliyah sedangkan di pihak amaluna dia sendirian, hal itu sempat membuatnya sedih tapi zaliyah berusaha menenangkannya
"Kau sudah punya keluarga yang baru sekarang jadi jangan pikirkan masa lalu"
Amaluna tersenyum ke arah alkha yang sudah menunggunya
"Oh my God" Alkha menyeka ujung matanya ketika tidak terasa dia menangis melihat amaluna yang berjalan ke arahnya
Alkha menjulurkan tangannya ketika amaluna sampai di altar "You are very beautiful"
"You're handsome too"
Setelah mengucapkan janji akhirnya kata-kata yang amaluna tunggu akan segera di ucapkan "selamat kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri"
Alkha menatap amaluna lalu dia melumat bibir gadis yang sekarang sudah berstatus menjadi istri nya itu, semua tamu bertepuk tangan sambil bersorak
Amaluna tersenyum lalu membelai pipi alkha "hello husband"
Alkha terkekeh lalu memeluk amaluna dengan erat "My dream has come true"
Alkha menggendong amaluna hingga membuat semua tamu bersorak riang dan ikut merasakan kegembiraan hari ini,
Amaluna menghampiri zaliyah yang sedang menyapa para tamu "ah perkenalkan ini istri cucuku"
"Amaluna"
"Wah dia cantik sekali pantas saja alkha sangat menyukainya"
Amaluna hanya menunduk malu "dimana alkha?"
"Aku tidak tahu grandma dia bilang tadi ada urusan sebentar dengan daved"
"Anak itu bahkan dia hari penting dia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya"
"Biarkan saja grandma lagipula dia pasti akan kembali ke sini nanti"
Semua tamu kebanyakan adalah teman kolega alkha juga teman kolega zaliyah, mereka semua adalah golongan orang kelas atas hal itu sempat membuat amaluna minder tapi sekarang tidak lagi karena dia sudah berusaha untuk menerima keadaannya dan lagipula dirinya sekarang adalah istri seorang billionare nomor 1 di italia eits jangan lupakan juga seorang istri mafia kelas atas.
Malam harinya amaluna keluar dari kamar mandi lalu dia melihat alkha yang sedang sibuk dengan laptopnya
"Apa pekerjaan mu belum selesai?"
Alkha mendongak dan langsung merentangkan tangannya membuat amaluna terkekeh "kau seperti anak kecil saja"
"Hanya padamu"
Amaluna melepaskan kacamata alkha lalu dia meletakkan laptop itu di meja nakas "istirahat lah kau pasti lelah karena pesta tadi"
"Jika ada kau di samping ku maka tidak akan melelahkan"
Amaluna turun dari pangkuan alkha lalu duduk di sebelah pria itu, alkha kembali memakai kacamatanya dan mengambil laptop itu kembali
"Grandma disini berapa hari?"
"Besok malam dia akan pulang"
"Alkha aku kasihan pada grandma dia harus bolak-balik naik pesawat aku takut dia akan kelelahan"
"Dia wanita tua yang kuat"
Amaluna memukul lengan alkha "kenapa grandma tidak tinggal bersama kita saja?"
"Tidak bisa sayang di Indonesia grandma juga punya perusahaan"
Amaluna mengerucutkan bibirnya "grandma juga menjadi ceo disana, dia menggantikan posisi mommy"
Alkha melirik amaluna yang sibuk dengan ponselnya "apa aku boleh bertanya sesuatu?"
Amaluna mengangguk "tempat apa yang paling kau sukai"
Amaluna memasang wajah berpikir "aku suka..."
"Luna apa grandma boleh minta tolong?"
Amaluna langsung berdiri ketika mendengar suara zaliyah dari arah luar pintu "sebentar aku menghampiri grandma dulu"
Alkha hanya mengangguk lalu kembali fokus pada laptopnya
Beberapa jam berlalu alkha melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 12 malam dia menaruh laptop dan juga kacamata nya di meja nakas lalu berjalan keluar kamar untuk mencari keberadaan istrinya yang tak kunjung kembali,
Alkha turun ke bawah lalu samar-samar dia mendengar suara tawa dari arah ruang keluarga, alkha melihat zaliyah dan amaluna sedang menonton film sambil tertawa membuat dia menghela nafas
"Kalian tidak mau tidur?"
Zaliyah dan amaluna menoleh lalu dengan kompak mereka menggelengkan kepalanya membuat alkha mendengus lalu duduk di sofa single sebelah mereka
"Ini sudah jam 12 malam"
"Lalu kau? Kenapa belum tidur?"
"Menyelesaikan pekerjaan"
"Dan aku tidak bisa tidur kalau tidak ada istriku di samping ku" alkha melirik amaluna yang sedang menonton film dengan serius
Zaliyah melemparkan kacang yang hampir dia makan ke arah alkha "jika ada aku jangan harap kau bisa berduaan terus dengan luna"
"Apa peduliku, aku tidak akan mengulang perkataan ini lagi jadi ayo pergi tidur besok kita harus bangun pagi"
"Tapi film itu..."
Alkha mengangkat tangannya tanda untuk membuat mereka berhenti bicara "no comment Come on sleep my dear"
Alkha mematikan televisi lalu menggandeng tangan zaliyah dan amaluna, mereka berjalan ke kamar zaliyah lalu mengantarkan dia masuk ke kamar
"Besok grandma harus pulang jadi jaga pola tidurmu agar tidak kelelahan"
Alkha langsung menutup pintu kamar ketika sudah mematikan lampu lalu dia menatap istrinya itu dengan intens
"a...aku ke kamar lebih dulu"
Amaluna hendak berlari namun alkha sudah keburu menggendongnya ala bridal style
"Hmm kau mulai nakal"
Amaluna membenamkan wajahnya di dada bidang alkha membuat laki-laki itu terkekeh
Saat sampai di kamar alkha merebahkan tubuh amaluna di kasur lalu dia menumpu kedua tangannya di sebelah amaluna
"Kurasa ini sudah seminggu berlalu"
Amaluna menelan ludahnya ketika alkha menatapnya dengan tatapan yang berbeda "a..apa maksud nya?"
"Ah bukannya kau bilang kita harus tidur kan?" Amaluna hendak beranjak namun alkha menahan pinggang istrinya itu
"Jangan bermain-main baby" alkha langsung menghampiri amaluna dan mematikan lampu kamarnya hingga menjadi gelap
KAMU SEDANG MEMBACA
Melting Me Softy
RomanceKehidupan memanglah sulit namun dibalik sulitnya sebuah hidup pasti akan ada kesenangan setelahnya. ~~~ Amaluna Dosephine, seorang gadis yang hidup sebatang kara setelah kematian kedua orang tuanya, dan akhirnya dia memutuskan untuk pindah ke new y...