MMS ~ 22

259 8 0
                                    

Amaluna terdiam di balkon menikmati angin malam yang dingin, pikirannya tidak bisa diajak kerja sama sedari tadi dia mengkhawatirkan alkha, meskipun dia tahu suaminya adalah mafia yang kejam tapi masalah ini semua ada karena dirinya

"Nona tuan marah, kenapa anda tidak mengangkat telfon darinya"

Amaluna menoleh dan menatap dateah dengan mata yang sembab

"Astaga kau menangis?"

Dateah langsung menghampiri amaluna dan memeluknya lalu mengusap punggungnya pelan

"Dateah kenapa semuanya malah menjadi rumit"

Dateah menggelengkan kepalanya lalu menangkup wajah amaluna agar menatap dirinya

"Nona yakinlah bahwa tuan alkha pasti bisa menyelesaikannya"

Amaluna mengusap air matanya kasar lalu menatap dateah "aku akan kembali kesana"

Dateah terkejut dan langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat "tidak nona itu berbahaya kau bisa terluka"

"Dateah masalah ini akan selesai jika aku kesana"

"Dan nona bisa mati!"

Amaluna dan dateah terkejut mendengar suara lucas yang tegas, laki-laki itu berdiri di ambang pintu sambil menahan amarahnya lalu menghampiri amaluna dan berjongkok dihadapannya

"Nona aku mohon jangan membahayakan dirimu dan juga tuan alkha"

"Mereka mengincar anda, dan tuan alkha sedang mengurusnya"

"Aku tidak bisa membiarkan alkha bekerja sama dengan wanita misterius itu lucas!"

Lucas menghela nafas kasar "nona tidak usah risau tuan alkha sudah tahu bahwa wanita itu memang tidak layak dipercaya"

"Jadi tuan pasti sedang merencanakan sesuatu yang besar dan dia tidak ingin nona terlibat karena itu berbahaya"

Amaluna terdiam lalu duduk di tepi kasur, dia memegang perutnya yang entah kenapa tiba-tiba terasa kram, dateah yang melihat hal itu langsung menghampirinya

"Apa ada yang sakit?"

Amaluna menggelengkan kepalanya "tidak ada"

"Nona harus beristirahat"

Dateah membantu amaluna berbaring lalu dia melangkah pergi dari kamar bersama lucas

"Apa nona akan baik-baik saja?"

Dateah menghela nafas panjang setelah pintu tertutup rapat lalu dia menatap lucas dengan tatapan yang bingung

"Entahlah aku juga tidak kuat jika melihat nona seperti ini"

"Semoga saja tuan alkha bisa segera menyelesaikan masalah ini"

***

Dilain tempat alkha berada di sebuah restoran besar yang ada di milan, dia sedang menunggu seseorang yang sudah dia nantikan

"Tuan dia sudah datang"

Alkha mengangguk ketika charles masuk dan memberitahunya, lalu alkha berdiri dan menyambut tamunya

"Selamat datang Mr. Draco"

Draco Fredello, seorang pembunuh bayaran yang kini sudah menjadi pemimpin dari perusahaan berlian terbesar di italia, dia dan alkha sudah bersahabat sedari dulu sejak mereka pertama kali bergabung di dunia mafia

"Thank you"

Draco duduk di ikuti oleh 2 perempuan yang alkha yakini adalah kedua istrinya, alkha menuangkan bir ke gelas draco membuat pria itu terkekeh

Melting Me SoftyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang