Reviano dan Azalea kini berada di ruang tamu bersama dengan ayah mereka.
"Butuh apalagi kesini?"Tanya Reviano kepada Renandra- Ayah Reviano dan Azalea dengan tatapan penuh kebencian.
Sungguh, Reviano membenci renandra karena telah membuat bundanya pergi meninggalkan mereka (meninggal).
Renandra menatap anak sulung nya itu lalu beralih ke azalea yang sejak tadi tidak berani menatap dirinya.
"Lea... Kamu gak kangen sama ayah?"Tanya Renandra lembut kepada Azalea.
Azalea dengan cepat menggeleng dan memegang lengan Reviano dengan erat.
"Anda liat sendiri? Sedangkan dirinya saja sangat takut kepada anda.Apa anda tau itu,ayah?"Ucap Reviano menatap lawan bicaranya yang lebih tua itu
Renandra yang mendengar perkataan Reviano tersenyum miring.
"Ternyata kamu tidak seperti dulu,ya?"Ucap Renandra kepada anak sulungnya itu
"Siapa yang ngajarin kamu berkata seperti itu, Reviano?"Ucap Renandra berusaha untuk menahan amarahnya.
"Tidak ada yang mengajari saya.Tapi seiring berjalannya waktu, sifat manusia akan berubah."Ucap Reviano dan mulai menghela nafas panjang dan menatap Narendra.
"Termasuk ayah sendiri."Ucap Reviano menatap ayahnya tersebut.
PLAK!
"Abang!"
Renandra yang sejak tadi merendam amarahnya saat Reviano mengatakan kata seperti itu.
"Apa kamu tidak mempunyai sopan santun?Apakah selama sisa bundamu itu dia mengajarimu seperti ini?"Tanya Renandra murka kepada anaknya dengan wajah yang sangat merah.
Reviano yang ditampar oleh renandra menatap pria yang ia sebut ayahnya itu.
"Hubungannya sama bunda,apa?Bukan kah anda yang mengajari saya seperti ini?"
"Anda menunjukan kepada saya cara menyiksa orang.Tapi orangnya bunda sendiri.Apa anda tau!"Ucap Reviano berteriak diakhir kalimatnya itu.
Setelah mengatakan hal tersebut.Reviano membuat Azalea yang sejak tadi gemetar karena melihat pertengkaran dirinya dan ayahnya itu ia bawa pergi dari sana.
"Jangan tunjukkan wajah anda lagi."Ucap Reviano dan pergi bersama dengan Azalea.
••••
"Lea kenapa?"Tanya Naila kepada Reviano
Setelah pergi meninggalkan ayahnya itu.Reviano memutuskan untuk pergi ke rumah naila sembari membawa adeknya tersebut.
"Biarin aja.Nanti diam sendiri."Ucap Reviano kepada Naila
Naila mengangguk-anggukkan kepalanya lalu terfokus pada pipi Reviano.
"Pipi kamu,kenapa?"Ucap Naila bertanya kepada Reviano sembari memegang pipi lelaki tersebut.
Reviano yang mendengar perkataan naila menggeleng dan menyingkirkan tangan gadis tersebut dari pipinya.
"Gak papa.Nanti juga sembuh."Ucap Reviano sembari tersenyum
Naila menggeleng dan beranjak dari sana.Setelah beberapa detik,naila kembali membawa kotak P3K.
Setelah itu,ia duduk disamping Reviano dan mengobati pipi lelaki tersebut dengan lembut.
Semua emosi lelaki itu miliki seketika hilang saat melihat wajah gadis tersebut yang merawatnya.
"Abang!"Teriak Azalea dari kamar milik naila membuat dua insan tersebut langsung kesana dengan sorot khawatir.
Sesampainya di kamar yang bewarna hitam keputian itu.Bisa diliat jika badan azalea bergetar hebat membuat Reviano memeluk adeknya tersebut.
"Udah,udah... Abang disini,kok.Lea gak sendiri, okay."Ucap Reviano memeluk gadis tersebut sembari menenangkannya.
Naila yang melihat itu hanya bisa tersenyum melihat kekasihnya dan adek dari kekasihnya sangat dekat.Berbanding dengan dirinya.
"Kapan,ya,gitu sama Abang?"Batin Naila tanpa ia sadari air matanya jatuh.
Reviano yang sadar tentu saja terkejut.Dan berusaha untuk menenangkan adeknya tersebut.
•••
Sekitar 10 menit lamanya, akhirnya Azalea tertidur nyenyak lagi.
Kini Reviano dan naila berada di halaman belakang milik gadis tersebut.
Reviano yang dipikirkannya penug tanda tanya kini ia katakan kepada gadis tersebut.
"Tadi,kenapa nangis?"Tanya Reviano kepada Naila
"Gak papa."
"Kata orang.Kalau cewek bilang gak papa,itu aslinya lagi apa-apa."Ucap Reviano
"Serius Vin."
"Cerita aja.Teringat sesuatu?"Tanya Reviano yang tak dapat naila tahan untuk tidak menangis.
Reviano yang paham langsung memeluk gadis tersebut.Ia tau, bahwa ada sesuatu dari gadis itu yang tidak ia ketahui sepenuhnya.
~BERSAMBUNG~
KAMU SEDANG MEMBACA
Reviano [END]
Teen FictionReviano adalah seorang ketua osis yang disukai oleh siswa pelajar di SMA prajanka.Ia dikenal sebagai orang yang sangat disiplin.