-Dua Puluh Tiga-

3 1 0
                                    

Hai semua!

Gimana kabarnya nih?

Disana hujan?Soalnya disini iya

Spam dan votenya menanti!

••••

Sejak pelajaran berlangsung.Reviano selalu melihat kebelakang yaitu dimana naila berada.

Sungguh,rasa bersalah masih saja menghantuinya.Ditambah lagi naila yang menjauh darinya.

"Reviano!"Ucap Buk Juli yang memanggil nama Reviano karena sejak tadi tidak fokus.

"Kamu jangan liat kebelakang.Siapa yang kamu liat?cewek?"Tanya Buk Juli kepada Reviano

Reviano hanya diam dan kembali menulis seolah tidak mendengar perkataan buk juli yang bertanya padanya.

"Palingan liat mantannya buk!"Ucap salah satu murid yang duduk di pojok kiri

"Yue,pas jadi pacar gak pernah tatapan selain jam kosong.Sekarang udah jadi mantan,jam pelajaran pun diterobos."Giliran Ketua kelas yang mengatakannya.

Semua murid yang mendengarnya tertawa dan melupakan pelajaran mereka yang sedang berlangsung.

"Sudah diam!Kalian itu tidak ada habis-habisnya buat ribut."Ucap Buk Juli kepada seisi kelas

"Naila Queenby nayara?"Ucap Buk Juli memanggil nama Naila

"Saya,buk!"Seru Naila berdiri tegak

"Nilai kamu akhir-akhir naik,ya?Belajar terus..."Ucap Buk Juli yang diangguki oleh Naila

Naila yang merasa di puji oleh buk juli mengangguk-anggukan kepalanya sembari tersenyum

"Makasih,buk."Setelah mengatakan hal tersebut.Naila kembali duduk.

Reviano hanya bisa tersenyum sembari menulis.Di dalam hatinya,ia juga sangat bangga kepada Naila.

••••

"Serius cok.Lo kira gua bohongan?"Ucap Naila kepada Gara yang datang ke kelasnya

"Beneran gila.Gua aja gak nyangka"Kini giliran Caca yang angkat bicara

"Siapa yang ngajarin?Gua lah."Ucap Gara Bangga kepada dirinya

"Lo gila?"Tanya Naila kepada Gara

"Gila-gila gini.Masih punya Alexa cok,biar Lo tau."Ucap Gara diakhiri dengan tawa

"Mantan mah mantan aja cok.Aelah..."Ucap Caca Yang membuat Naila geleng-geleng kepala.

"Nai,ikut gua sekarang."Ucap Reviano menggenggam tangan Naila

Naila yang digenggam tangannya ingin buka mulut.Namun, niatnya terhenti saat gara memegang tangan mereka berdua.

"Bicara disini."Ucap Gara kepada Reviano

"Gak ada urusannya sama lo.Ini urusan gua sama dia."Ucap Reviano menatap lawan bicaranya

"Kita teman Naila.Jadi,berhak dong kalau ini urusan kita."Ucap Caca ikutan angkat bicara

Naila yang tidak suka ada perdebatan.Memutuskan untuk ikut Reviano saja dan membawanya pergi dari sana.

"Gua ikut Reviano dulu.Kalian tunggu aja,gua gak kenapa-napa."Ucap Naila setelah itu pergi dari sana bersama Reviano.

••••

"Apa?waktu gua gak banyak buat lo."Ucap Naila sembari menatap Reviano datar

Reviano menghela napas berat.Apalagi saat tatapan Naila.Bukan tatapan sendu yang ia kenal dulu.

"Lo gak bisa maafin gua,nai?"Tanya Reviano menatap Naila

Naila menggeleng "Buat apa?"Tanya Naila santai

"Gua gak suka lo yang gini.Ini bukan lo.Naila yang gua kenal dulu itu senyumnya ke gua aja.Tapi sekarang lo berubah total nai.Apa karena-"

"Karena apa?Lo yang buat gua gini.Lo yang buat senyum gua nyebar kemana-mana gak buat satu orang.Gua gak berubah.Naila yang lo kenal gak hilang.Cuma sifatnya yang dulu udah gua kubur dalam-dalam,"ucap Naila memotong perkataan Reviano

Reviano hanya bisa menunduk dan tidak mampu berkata-kata lagi.Nailanya benar-benar hilang?Bukan hanya sifat saja.Tapi jati diri naila yang ia kenal juga hilang.

"Udah gak ada pertanyaan?Gua pergi."Ucap Naila Kemudian berbalik dan pergi meninggalkan Reviano

Didalam hati Naila.Ia berusaha mati-matian agar tidak menangis di depan Reviano.Jika ia menangis.Maka benteng yang ia bangun sejak seminggu yang lalu akan hancur.

"Maafin gua,vin..."

Tanpa mereka sadari.Mina menguping pembicaraan mereka dan mengepalkan tangannya kuat sembari menatap naila yang baru saja pergi.

"Lo bakal habis malam ini,Naila..."


Reviano [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang