Setelah Viana di penjara, Danielpun menelpon Gabby dan mengajaknya bertemu di sebuah restoran yang dekat dengan kampus Gabby.
Gabby sudah tahu Daniel pasti ingin meminta maaf padanya, sebelum pergi Gabby mengirim pesan kepada Alfa.
Ia tidak mau kekasihnya sampai salah paham walaupun kemarin Alfa sempat membuat Gabby kesal karna Alfa lebih memilih membela Viana dibandingkan dirinya.
"Uncle dimana? Aku sudah di restoran " Tulis Gabby di ponselnya lalu mengirimnya pada Daniel.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak lama setelah pesan Gabby terkirim, Daniel sudah menghampirinya. Entah kenapa Daniel merasa bahagia melihat ada pesan dari Gabby.
"Maaf lama, aku baru saja dari toilet" Ucap Daniel.
"Tidak apa-apa Uncle " Balas Gabby.
"Ada apa? Apa ada hal yang ingin Uncle bicarakan?" Tanya Gabby.
"Jadi begini Gabby" Daniel memulai pembicaraannya.
"Kenapa Uncle?" Tanya Gabby lagi seolah penasaran padahal ia sudah tahu maksud dan tujuan Daniel ingin menemuinya.
"Aku ingin meminta maaf tentang kecelakaan Natasya waktu itu, kau mungkin sudah dengar tentang Viana yang masuk penjara" Ucap Daniel.
"Iya Uncle"
"Aku benar-benar menyesal sudah menuduhmu, aku merasa sangat bodoh" lirih Daniel.
"Semuanya sudah berlalu jadi menurut ku itu tidak apa-apa" Ucap Gabby santai.
Walaupun sebenarnya hatinya masih sakit jika ia kembali mengingat semuanya.
"Aku benar-benar minta maaf Gabby, kau mengalami banyak kesulitan karena ku kan?"
"Mungkin" Jawab Gabby singkat.
"Itu sebabnya aku menemuimu, aku berharap kau bisa memaafkanku" Ujar Daniel.
"Jika aku tidak memaafkan Uncle, apa ada yang berubah?"
"Ahh? Daniel tidak mengerti ucapan Gabby..
"Bukan apa-apa'" Ucap Gabby lagi.
"Kau dan dosenmu itu kini bersama" Ucap Daniel.
"Seperti yang Uncle lihat"
"Semoga kau bahagia" Ucap Daniel lalu ingin mengelus rambut Gabby namun Gabby malah menepis tangannya.
"Aku sudah memiliki kekasih Uncle, berhenti memperlakukan aku seperti ini" Ucap Gabby lalu mencoba tersenyum, ia hanya berusaha menahan perasaannya ia tidak ingin terjebak lagi dalam hubungan terlarang bersama sang Uncle.
Daniel tersenyum kecut namun kemudian mengangguk mengerti.
"Maaf aku hanya belum bisa menghentikan kebiasaanku" Ucap Daniel lemah.
