17

248 17 9
                                    

"Emang kita mau ngapain sih kesini, Ji??"

Aji hanya diam. Ia memarkirkan mobilnya menuju pelataran parkiran sebuah sekolah.

Elyon High School

Sejenak Aji terpaku menatap beberapa bangunan sekolah didepan sana. Begitu banyak kenangan yang ia dapatkan disini.

Aji keluar dari mobil diikuti Karin. Aji segera menggendong bayi mungil yang tertidur itu. Ia ingin menggendong nya sebab melihat Karin merasa lelah. Ia memutuskan untuk membuai bayi itu bergantian.

"Niat banget nyari foto Nuka waktu SMA. Di sosial media nya kan pasti ada, ji"

Tidak tahu saja Karin kalau Nuka tak memiliki sosial media. dan karena hal itu terlintas dipikiran Aji untuk mencari sebuah foto Nuka di sekolahnya dulu. Hanya sebuah foto Aji rela pergi kesini.

"Gue mau ke ruang kepala sekolah. Kali aja bisa ketemu sama pak Nasir atau Bu Jum. Nakula biar sama gue aja. Lo kalo gak mau pergi bisa dimobil aja. Ini kunci mobilnya"

Aji menyerahkan kunci mobil itu lalu tanpa menunggu jawaban Karin, Aji melenggang pergi menyusuri koridor sekolah yang saat ini sedang sepi sebab ini masih jam pelajaran.

Sambil menggendong bayi mungil itu, Aji sesekali melihat kedalam kelas. Beberapa murid yang tampak fokus mendengarkan penjelasan guru, beberapa sibuk mencatat dan selebihnya acuh dengan keadaan sekitar.

"Permisi, Pak Nasir"

Seorang pria paruh baya itu tersenyum menyambut kedatangan Aji. Matanya melirik bayi yang tengah tertidur itu.

"Wah... Udah punya anak aja kamu Ji. Kok gak ngundang-ngundang guru disini sih".

Aji hanya tersenyum menanggapi sebab bingung menjelaskan nya.

Kepala sekolah itu lantas mencari sesuatu di sebuah lemari kaca. Disebelah nya berderet berbagai piala penghargaan yang menjadi fokus Aji.

"Sekolah bapak makin berprestasi aja ya" komentar Aji saat melihat hal itu.

"Ya begitulah.. dari jaman kamu sekolah dulu juga kan.   Ini yang kamu cari?"

Sebuah album foto kelulusan dan buku tahunan siswa.

Aji membuka album foto lantas mencari tahun kelulusan alumni nya.

Setelah ketemu, ia segera mencari deretan foto siswa-siswi yang lulus disana.

Ketemu,

Aji terpaku memandang sebuah foto seorang siswa yang tersenyum tipis dengan balutan seragam putih abu-abu disana. Dialah Nuka natalangit.

"Pak, boleh saya ambil foto ini?" Tanya Aji langsung.

Pak Nasir tersenyum. Dia mengambil foto itu lalu segera memberi kepada. Aji

Aji begitu antusiasnya ketika menerima dan memandangi foto itu. Sampai membuat bayi yang semula tertidur itu menggeliat tak nyaman.

"Ada apa dengan Nuka, Ajisena. Apa kamu tidak pernah bertemu dengannya lagi?"

"Eh.  Iya pak. Nuka tidak disini. "

Di suatu tempat nun jauh disana,

"Makasih pak atas waktu nya. Kalau gitu saya pamit pak"

"Buru-buru amat Ji"

"Ah, saya ninggalin ibu bayi ini di mobil dan saya rasa dia nunggu lama"

"Ah.. iya iya.. kenapa gak bawa istri kamu sekalian tadi. Kenalin ke saya"

"Ah, lain kali pak . Kalo gitu saya permisi"

Sembari menggendong, Aji tak melunturkan senyumnya. Matanya terus menatap lekat foto itu.

Last Wish (END)Where stories live. Discover now