18

251 23 6
                                    

masih ada aja yang mau baca ni cerita
Gw seneng dah!

.

.

.

.

Sehari-hari Aji bekerja membantu Gofur di toko distro kepunyaan Gofur. Sebenarnya Aji tak ingin bergantung sepenuhnya pada keluarga Brawijaya itu. Dulu juga ia selalu merepotkan keluarga itu, dan sekarang ia merasa tak berguna karena kembali harus bergantung pada keluarga Brawijaya.

Aji sesekali memandangi ponselnya. Menunggu sebuah kabar dari orang yang begitu ia nantikan. Orang yang begitu ia cintai.

Aji hanya bisa menunggu. Sebab seberapa keras usaha dia mencari, Aji tak akan bisa. Jalan nya sudah tertutup. Ia hanya menunggu sebuah kesempatan agar ia bisa bertemu dengan orang selalu ia rindukan.

"Ji..kita dapet orderan di coffee and cake cafe . Kamu mau anterin barang nya kesana gak?"

"Oh enggak bang.. Aji anterin sekarang? Udah di packing kah??"

"Udah didepan tinggal anter aja. Kurir yang biasa anterin barang sedikit telat Anter barang lain. Abang minta tolong ya"

"Santai bang. Tugas gue juga kan?"

Aji menyiapkan motor dan mengangkut barang pesanan itu. Tumpukan kaos yang sudah di custom itu harus ia antar sesuai alamat.

Tiba di tujuan, seorang pekerja disana segera membantu Aji. Namun Aji tak fokus kesana. Tak jauh dari nya, ada sebuah mobil Alphard hitam terparkir di depan sebuah minimarket. Aji menatap lekat mobil itu.

Setengah tak percaya, ia sangat mengenali mobil itu.

Itu mobil milik Nuka.

Aji semakin yakin mengingat plat mobil itu memang milik Nuka.

"Mas... Ini udah semua diangkat. Terima kasih ya mas"

Aji tak menghiraukannya. Dengan berjalan perlahan ia menatap antara minimarket dan mobil itu. Berharap menemukan sang pemilik mobil.

Langkahnya terhenti. Tubuhnya menegang. Jantung nya berpacu lebih cepat ketika melihat seorang pria baru saja keluar dari minimarket. Tampak beberapa belanjaan di tangan nya.

Aji masih terpaku menatap pria itu. Sudah lama ia tak melihat dan mencarinya juga sudah Aji lakukan.

Namun kini, orang itu di depan matanya.

Pria itu membuka pintu mobilnya saat Aji datang mendekat dan memanggil namanya.

"ARDIAN!!!"

Ardi mengedarkan matanya. Lalu terkejut mendapati siapa yang memanggilnya.

Dengan tergesa-gesa ia segera masuk kedalam mobil. Tak menghiraukan Aji yang terus menyebut namanya.

Aji berdecak lantas kembali menuju motor. Matanya mengawasi kearah mana mobil itu melaju.

Aji segera tancap gas, mencoba mengejar mobil yang dikendarai oleh Ardi.

Sementara itu, Ardi begitu panik saat tahu ternyata Aji berusaha untuk mengejarnya.

Ia terus memacu mobilnya. Menghindari beberapa pengendara motor didepan, menyalip mobil lain. Ardi sesekali melihat lewat kaca spion, dan ternyata Aji masih mengikuti.

Sesungguhnya Ardi tak ingin seperti ini. Ada perasaan rindu yang terkubur dalam sanubari nya. Namun semua itu ia hapuskan, mengingat keadaan Nuka saat ini.

Tidak, Ardi tidak akan memberi tahu pertemuan tak sengaja dengan Aji ini kepada Nuka. Nuka pasti akan nekad, begitu mendengar tentang Aji.

Dari kejauhan sebuah persimpangan tampak beberapa kendaraan berhenti. Rupanya saat itu sedang lampu merah.

Last Wish (END)Where stories live. Discover now