Aish!!!
Part 18+ chapter ini ada sedikit..
Thanks sudah mampir!!.
.
.Menjadi supir selama beberapa hari membuat hati Ardi kian bertambah kusut. Siapa yang mau berada diantara dua pria yang selalu asyik bercumbu setiap ada kesempatan.
Ardi terpaksa. Sungguh ia menolak tapi mau bagaimana lagi, Nuka selalu punya cara untuk membuat nya luluh dan menuruti nya.
Semua ini berawal dari beberapa hari kebelakang. Ardi yang tengah sibuk bermain video game, kedatangan Nuka yang sempat mengejutkannya.
"Lo ngomong apa aja sama Aji? Ha?" Nuka menyerbunya dengan pertanyaan tiba-tiba.
"Hah??" Jelas Ardi bingung. Nuka langsung datang ke hadapan nya dan seketika memberinya pertanyaan yang tak tau kemana arah topik dari pertanyaan itu.
"Ckk... Aji nyuruh gue buat pergi ke Singapore. Gue tau! Lo kan yang ngomong ke dia!"
Barulah Ardi mengerti. Ia segera menghentikan kegiatannya dan menatap Nuka dengan serius.
"Gue peduli sama Lo. Aji juga. Kenapa sih? Kalo Lo sehat, Lo sama Aji gak akan berpisah lagi kan. Dan Lo gak akan kesiksa sama diri Lo sendiri kan? Gue cuman mau Lo sembuh Ka. Salah gue ngelakuin itu ke Lo? Salah gue peduli ke sahabat gue sendiri?"
Nuka membuang mukanya sembari mengangguk. menyadari bahwa Ardi begitu sayang padanya. Begitu peduli dengannya.
Nuka sungguh beruntung mendapatkan seorang teman seperti Ardi. Tidak! Bukan sekedar teman, Ardi lebih dari itu. Sebagai Sosok sahabat dan keluarga. Itulah peran Ardi dalam kehidupan Nuka."Tapi gue masih kesel sama Lo!!" Nuka bersidekap dada. Masih menunjukkan kekesalannya pada Ardi.
"Oke... Gue ngerti. Kalo gitu gue harus apa biar Lo gak kesel lagi sama gue?"
Nuka diam. Tapi matanya malah mengerling pada Ardi.
.
Dan seperti itulah keadaan Ardi sekarang.
Menjadi supir selama seminggu untuk Nuka. Ini berlaku sampai jadwal keberangkatan Nuka dan Ardi ke Singapore. Ya Ardi akan ikut menemani Nuka. Semua segala kepindahan dan bahkan Kuliah Ardi sudah di urus oleh Julius, ayah Nuka."Abis ini kita kemana?" Tanya Ardi melirik kebelakang. Dimana Nuka sedang bermanja ria dengan Aji.
"Pulang aja dah, udah sore. Gue mau makan malam aja dirumah sama Aji."
"Lah gue??" Ardi menunjuk dirinya sendiri.
"Mau gabung ya terserah. "
Sembari terus menyetir, Ardi berpikir. Ah, dalam hatinya ia menolak makan malam bersamaa mereka. Seharian ini saja, Ardi sudah pusing melihat kelakuan mereka yang mengumbar kemesraan bahkan bukan hanya di hadapan nya melainkan di depan publik.
Ia yang jadi malu sendiri saat melihat beberapa pasang mata menatap aneh pada Nuka dan Aji.
Dan lagi, Aji seperti sengaja menunjukan kemesraan didepan dirinya. Aji masih mencoba membuat hati Ardi panas. Siapa yang tahu hati Ardi akan mendidih saat melihat keduanya bermesraan??
Ardi lebih baik memutuskan tidak ikut dalam acara makan malam mereka. Ditambah dugaan kuat sementara, mereka bukan sekedar makan malam, tapi ada artian lain. Menurut Ardi tentu saja begitu.
"Gue cabut duluan ya.. mobil Lo gue pinjem"
Ujar Ardi setelah menurunkan keduanya di loby apartemen Aji.
"Lo yakin gak mau makan malam disini?"
Ardi melirik Aji yang tersenyum culas. Lantas menjawab pertanyaan Nuka.
YOU ARE READING
Last Wish (END)
RomanceAku cuma minta satu hal aja, jaga diri baik-baik. udah gak ada aku lagi yang merhatiin kamu, kamu bahagia selalu ya, aku pergi... Nuka natalangit