5 🔞

524 32 4
                                    

Udah ada lambang begini 🔞, udah tau lah ya.

Tapi maaf kalo mengecewakan.

Enjoy this part!!

..

Nuka meletakkan sembarang barang bawaannya begitu pintu utama rumah nya tertutup. Tanpa aba-aba dirinya tersentak kala Aji menyerang nya cepat. Memagut bibir indah milik Nuka. Memperdalam hisapan hingga beralih memainkan lidah sang Submissive. Langkah sang dominan menuntun Nuka menuju sofa. Membaringkan keduanya dan semakin memperkikis jarak.

Eunghh

Ah, salahkan pendingin ruangan yang tak berfungsi saat ini.
Nuka terengah. Butuh pasokan Oksigen lantas mendorong pelan dada Aji.

Ah, pacarnya begitu sexy saat ini. Melihat tatapan sayu Aji nan bergairah.

Sembari memberi Nuka kesempatan untuk bernafas, Aji menurunkan Kepalanya. Menelusuri leher jenjang Nuka. Mengendus aroma khas yang tercium disana.

Lidah Aji terjulur. Mulai mencicip. Mengitari sekitar area leher hingga terhenti saat menemukan tonjolan di leher itu lalu mulai menghisap pelan. Jakun Nuka merespon. Nuka hanya menggigit bibirnya berusaha menahan suara-suara indah yang keluar dari bibir manisnya.

Lidah Aji terus mengeksplorasi. Kali ini telinga Nuka. area sensitifnya Nuka. Nuka menggelinjang. Tangannya meremat pinggang Aji yang menindihnya. Jangan lupakan benda keras di bawah sana yang saling bergesekan.

"Ahhh.. ji ...!!" Sialnya Nuka tak bisa menahan suaranya terus menerus. Aji terus memainkan lidahnya disana.

"Ahhh.. u-udah ji.. ah"

Aji berhenti menatap sayu wajah Nuka yang tengah memerah.

"Let's play some game, babe" suara berat itu membuat Nuka meremang.

Bagaikan slow motion, Nuka menyaksikan Aji yang tengah melepas Pakaian atasnya. Diikuti celana hingga tersisa hanya Brief hitam Aji. Lalu kembali menindih Nuka. Menggesek pelan tubuh bawahnya. Membiarkan kedua benda keras itu kembali berdenyut merespon kenikmatan yang didapat.

"Buka baju nya sayang!" Ucap Aji sensual.
Lantas membantu Nuka membuka pakaian dan celananya. Hingga tubuh mulus tanpa busana Nuka terekspos disana.

"Kita tadi beli madu gak??" Tanya Aji berpikir random saat melihat tubuh seksi Nuka.

Nuka hanya mengangguk tak mengerti.
Matanya menatap Aji yang membongkar belanjaan mereka dan membawa sebotol madu.

"Buat??" Tanya Nuka heran. Aji tak menjawab. Hanya menutup mulut Nuka dengan jarinya lalu membuka tutup botol madu.

Tubuh Nuka meremang merasakan dinginnya madu yang mulai menetes pelan di area dada hingga perut. Aji mencicipi lelehan madu yang berada di jempolnya lantas berpikiri layaknya seorang chef yang sedang mencicip sebuah masakan.

"Eumm .. kurang enak madunya"

Aji kembali menyerang Nuka. menghisap, menjilat, mencecap bibir indah Nuka dengan nafsu. Lalu beralih menjilati dada Nuka. menjilat setiap wilayah tubuh yang terdapat lelehan madu tersebut.

"Ahh.. Aji... !" Nuka menggelinjang. Tangan nya meremat rambut Aji kala sang dominan memainkan Nipple Nuka dengan lidahnya.

Aji mendongak. Menatap Nuka yang juga menatapinya.

"Ini baru enak madunya. Ada plus plusnya" senyuman mesum itu terlihat dari bibir Aji.

"Apaan coba" kekehan Nuka membuat Aji kembali menunduk. kali ini nipple sebelah kanan yang ia serang. Lantas tangannya mencubit pelan nipple sebelah kiri.

Last Wish (END)Where stories live. Discover now