21

198 18 3
                                    

"satu suapan lagi, ya?"

"Enggak... Udah ah.. gak enak banget rasanya.. pait!!"

"Tanggung ji.. satu suapan lagi deh. Bentar lagi abis"

"Lo nipu gue ya.. dari tadi ngomong gitu. Biar gue gak bisa liat, gue gak bisa di bohongin kali"

"Ya udah deh... Ini terakhir. Satu suapan ya"

Aji menurut. Ia menerima suapan terakhir itu. Lalu Nuka membereskan sisa makanannya.

Nuka sudah tidak menggunakan kursi roda sekarang. Keadaan berangsur membaik, meski masih harus banyak istirahat. Badannya tidak bisa dibiarkan bergerak terlalu banyak.

Aji tak seperti dugaan Nuka yang dengan cepat menerima kondisi matanya yang tidak bisa melihat. Ia pikir Aji masih berlarut dalam kesedihan karena kehilangan indera penglihatan nya.

"Sayang ... Kok sepi.. "

"Bentar... Ini lagi ambil obat Lo. Lo minum obat ya"

"Gue koma berapa lama?"

"5 hari"

"Kirain bakalan sebulan dua bulan.."

"Terus...??"

"Hehe.."

Setelah membantu Aji untuk meminum obat nya, Nuka beringsut membetulkan selimut. Agar Aji bisa beristirahat dengan nyaman.

"Selepas ini, Ardi yang nungguin Lo. Gue harus cek up"

"Gue pengen nemenin Lo"

"Gak! Lo istirahat atau kalo Lo mau keluar, minta Ardi buat temenin. "

"Lo bakalan lama ya?"

Nuka tampak berpikir, ia tidak tau pasti urusannya akan berapa lama

"Mungkin 2 hari. Tapi gue bisa sesekali kesini. Lo tenang aja, Ardi bakalan dampingi Lo kok"

"Gue gak mau Ardi, gue mau Lo"

"Katanya mau berjuang bareng biar sama sama sembuh "

Nuka melawan Aji dengan kata yang dilontarkan Aji saat mereka membicarakan hubungan keduanya.

Aji terdiam kalah. Ia menuruti kata Nuka.

Aji berbaring lalu memejamkan matanya. Meresapi elusan lembut dari sang submisif pada dahi nya.

Tak berapa lama, Aji akhirnya tertidur. Nuka merapikan posisi tidur Aji lalu pelan mengecup pelan pipi Aji kemudian bibirnya.

"Selamat tidur, pangeran"

Nuka perlahan keluar dari ruangan itu. Dilihatnya Ardi yang duduk di kursi tunggu sudah menenteng sebuah kotak makanan.

"Yah... Aji barusan kelar makan." Beritahu Nuka saat ia mengerti makanan itu untuk Aji.

"Ooh.. it's oke. Biar gue simpen buat nanti. Lo mau cek up?"

Nuka mengangguk. Ada penyesalan yang ia rasakan saat raut kecewa dari Ardi ia lihat.

"Aji lagi tidur"

Ardi mengangguk paham. Ia menawarkan diri untuk mengantarkan Nuka bertemu Tyo, namun Nuka menolak. Ia beralasan ingin bertemu dengan dokter yang menangani Aji.

"Gue mau ke dokter Frans dulu. Cari tau soal donor mata"

"Donor mata?" Ardi terkesiap.

"Iseng nanya aja.. gue berharap Aji dapet donor"

Ardi juga berharap demi kian.

"Kalo gitu gue pergi dulu. Masuk sana"

Setelah berpamitan, Ardi dengan pelan masuk. Dilihatnya Aji yang tertidur. Ardi duduk di sofa menyandarkan tubuhnya dan memandangi Aji.

Last Wish (END)Where stories live. Discover now