24 (END)

310 22 12
                                    

Dengan pelan dan penuh kehati-hatian, helaian perban yang menutupi mata Aji perlahan dibuka.
Hingga saat dokter mengintruksikan agar Aji membuka mata secara perlahan.

Aji merasa silau. Cahaya perlahan masuk. Bayangan tubuh seseorang didepan nya masih kabur.

Aji sudah tersenyum. Akhirnya, ia bisa melihat dunia lagi.

Ia masih sedikit merasa sakit, ia mencoba memaksakan diri. Ingin menghilangkan blur pada tubuh orang didepan nya ini.

Dia merindukan Nuka. Dan ia yakin sosok didepannya ini adalah Nuka. Ia ingin yang pertama kali di lihatnya adalah Nuka.

"Aji, apa yang kamu lihat ji?"

Suara dokter itu menginterupsi Aji. Aji kembali memejamkan matanya lalu perlahan kembali membuka matanya.

Ia merasa senang ia sudah bisa melihat dengan jelas. Blur itu sudah menghilang namun senyum Aji memudar.

Yang berdiri didepan nya bukanlah Nuka melainkan Ardi.

"Ardi?"

Semua yang mendengar itu tersenyum lega. Operasi nya berhasil.

Ardi terlihat antusias saat Aji menatapnya. Ia segera memeluk Aji.

"Lo bisa liat lagi ji ..Lo bisa liat lagi!!!"

"Nuka...mana?"

Aji merasakan tubuh Ardi menjadi kaku.

" Nuka baik-baik aja"

Hanya jawaban itu yang Aji dapat dan ia belum merasa cukup sebab ia ingin melihat Nuka secara langsung. Ia ingin Nuka tahu bahwa dirinya bisa melihat wajah Nuka lagi.

"Gue mau ketemu Nuka"

"Maaf Ajisena, untuk sekarang anda tidak bisa bergerak leluasa pasca operasi. Kami masih harus memantau progres anda."

Perkataan dokter itu membuat Aji hanya bisa duduk diam disana.

Sayangnya, niatan ingin bertemu dengan Nuka belum juga terlaksana.

Sudah beberapa hari, Aji bahkan sudah bisa berjalan jalan diruangannya. Ia ingin keluar. Terutama ingin bertemu Nuka. Mengapa Ardi tak mau menurutinya?

Apa Nuka sekarang baik-baik saja?
Itu yang selalu Aji pikirkan saat ini.

Saat Ardi datang dan mengatakan bahwa Ia sudah diperbolehkan pulang, Aji tak merasa senang. Hati nya masih diselimuti kegundahan dan kerinduan akan submisif nya.

Aji menatap rumah megah itu. Rumah yang menjadi tempat hunian Nuka. Namun, ia kira Nuka disana menyambut nya. Ternyata hanya ada Tyo yang datang menyambut nya. Kemana Nuka?

"Ar.. sebenarnya Nuka kemana? Apa dia baik-baik aja sekarang?"

Ardi hanya mengangguk. Dan lagi-lagi Aji merasa tidak puas.

Kaki nya melangkah memasuki kamar Nuka. Begitu masuk, aroma tubuh Nuka yang tertinggal membuat Aji menghirup nya dalam dalam.

Kamar ini tampak rapi sekali. Seperti biasa saat Nuka yang selalu merapikan. Aji beralih ke ranjang dan terlihat nyaman namun dingin.

Aji merebahkan tubuhnya. Aroma Nuka menguar dengan jelas disini. Membuat jantungnya berdebar. Ingin sekali ia bertemu dengan Nuka sekarang.

Tak ada waktu lagi. Aji segera menghampiri Ardi yang tengah merapikan sesuatu dalam kamarnya.

"Anter gue ke Nuka!!"

"Ha?"

"Kalo Lo gak mau nganter, setidaknya kasih tau gue Nuka dimana?"

Last Wish (END)Where stories live. Discover now