part 43 : Boomerang. (Final)

3.6K 123 36
                                    

Kiki dan Dane duduk di sebuah kursi di pinggiran sungai thames. 

"Untukmu." ujar Dane sambil menyodorkan satu cup kopi hangat 

"Terimakasih." jawab Kiki mengambilnya dan segera meminumnya perlahan. Udara malam ini sangat dingin. 

"I Shoud've guessed it before." ujar Dane yang duduk di sebelah Kiki. Refleks Kiki langsung menoleh ke arah Dane. 

"Aku sudah duga kau akan menolakku (lagi). Aku menyerah. Zayn itu masih segalanya bagimu, iya kan ?" 

Kiki hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Dane. Dengan menolakmu saja sudah cukup jelas bahwa Zayn masih segalanya untukku. Apa harus kuperjelas lagi ? Batin Kiki. 

"Aku ingin memberi tahumu sesuatu tentang Zayn. Kau benar-benar harus tahu." ujar Dane dengan nada suara mengancam. 

Kiki kaget. Sesuatu tentang Zayn ? Apa sebuah rahasia yang besar batin Kiki. Udara malam yang sangat dingin terus menderu tubuhnya yang terbalut mantel berwarna coklat. Ditambah Dane yang ingin mengatakan sesuatu tentang Zayn yang semakin membuat udara dingin menusuk tulangnya. 

"Apa itu sesuatu yang penting ?" tanya Kiki dengan pandangan mata penuh selidik 

"Aku urungkan niatku. Jika aku beritahu kau past makin sulit ku dapatkan." ucap Dane diikuti dengan tawa garing. 

Kiki hanya diam dan menyeruput kopinya lagi. Dia malas mendengar Dane berkata seperti itu lagi. Itu seperti Kau akan menyesal karena menolakku. 

"Aku tarik ucapanku. Kau harus tahu ini. Buka telingamu lebar-lebar." perintah Dane 

"Iya. Kau ini cepatlah bicara." sentak Kiki 

"Iya bersabarlah sedikit." 

"Sebenarnya Semua ini rencana Zayn. Dari awal aku mendekatimu semua itu idenya. Aku jatuh cinta padamu juga semua itu karenanya jadi, silahkan marahi dia." 

"Maksudmu ? Bisa kau perjelas lagi ? Aku kurang mengerti." Kiki menggeleng pelan 

"Sudah kubilang buka telingamu lebar-lebar. Aku ulangi yah. Semua ini ide Zayn. Zayn yang menyuruhku untuk menjagamu. Untuk memperhatikan kesehatanmu. Termasuk semua makan malam yang pernah kita lalui kecuali, makan malam barusan semua itu Zayn yang memintaku. Aku jatuh cinta padamu itu pun karena idenya, karena sering pergi makan malam dan jalan-jalan denganmu tanpa sadar aku telah jatuh cinta padamu. Zayn bilang kau sangat pandai membuat orang jatuh cinta. Suaramu. Caramu tersenyum. Zayn pernah bilang, sangat sulit untuk meyakinkan dirinya sendiri untuk bercerai darimu. Percayalah dia sangat mencintaimu. Tulus dari sini." Dane menunjuk ke arah dadanya 

Kiki terpaku mendengar semua perkataan yang menghantam telinganya barusan. Benarkah semua perkataan yang baru saja menghantam telinganya. Kiki memerjapkan matanya berulang kali memastikan ini semua mimpi atau bukan. Apa benar Zayn tulus mencintainya seperti dulu ? Perkataan Dane tadi membuat tubuhnya hangat dari deruan angin yang menyelinap masuk dari sela-sela mantelnya. Ada sedikit harapan untuknya. Ada rasa nyaman tersendiri ketika mendengar 'Zayn Loves you Ki'. Ini bukan mimpi ini nyata Zayn masih mencintainya tulus. 

"Kau bercanda kan ?" 

"Aku sangat serius." jawab Dane suaranya tidak bisa berbohong. Semua yang ia katakan itu benar. 

Kiki terdiam. Matanya yang bulat mulai mengeluarkan air mata. Dia senang sungguh senang. Setidaknya dia tahu Zayn sangat mencintainya dan selalu mencintainya. Jika dia masih sangat mencintaiku kenapa harus bercerai denganku ? pertanyaan itu menderu pikirannya. Namun, dia berfikir lagi itu semua sudah tidak penting lagi, yang aku tahu sekarang Zayn masih mencintaiku hanya itu saja. Aku tidak butuh alasan kenapa dia menceraikanku. Mengetahui bahwa dia masih mencintaiku itu semua lebih dari cukup. 

London and Jakarta is in Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang