Part 33 : Perceraian.

2.2K 49 4
                                    

Beberapa bulan setelah Konser 1D di Irlandia.

Sore itu Zayn sedang duduk sambil bertopang dagu di kursi meja makan, dia sedang menunggu Istrinya untuk pulang kerumah. Sepertinya ada sesuatu yang ingin dirinya bicarakan dengan seseorang yang ia tunggu.

Lebih baik kita bercerai, cukup sakit bagiku melihatmu menderita seperti itu.

Zayn merasa depresi berat, dilain sisi dirinya ingin terus bersama Kiki membangun rumah tangga yang indah yang selalu ia impikan, namun ia juga tidak ingin karirnya kandas begitu saja, Karir yang sudah ia bangun sedemikian rumitnya dengan keempat Sahabatnya.

Aku yakin bercerai denganmu itu yang terbaik.

Zayn sedang termenung dalam bayangan sambil bertopang dagu, namun suara pintu yang terbuka langsung membuyarkan lamunannya.

"Kau pulang lebih awal ?" tanya Kiki sambil meletakkan ranselnya diatas sofa

"Iya." jawab Zayn seperlunya

"Lalu, sedang apa kau duduk termenung disini sendirian ?" tanya Kiki sambil menarik kursi

"Menunggumu pulang, ada sesuatu yang ingin kubicarakan." kata Zayn memandang dalam-dalam wajah lawan bicaranya

Kiki mengerutkan keningnya "Bicara apa ?" tanyanya

Entah mengapa jantung Kiki berdegup lebih kencang, seperti seseorang yang habis lari 2KM.

"Aku ingin kita menyudahinya sampai sini." kata Zayn sambil menunduk, Zayn tak tahan melihat ekspresi wajah Kiki saat dia meminta untuk bercerai

"Ma-maksudmu apa ?" Suara Kiki gemetar, telapak tangannya berkeringat

"Aku ingin kita bercerai saja." kata Zayn mengulangi perkataannya

Mata Kiki mulai berkaca-berkaca.

"Apa alasannya ? apa karena perempuan itu ?" tanya Kiki air mata mulai menetes jatuh secara cepat ke pipinya yang memerah

"Ini bukan karena dia, atau perempuan manapun, tapi ini karena mu." Zayn mulai berkeringat

"Karena ku ?" Kiki mengerutkan keningnya

"Aku muak melihatmu pura-pura tegar saat aku bersama dengan dia.'' saat ini Zayn sudah mulai meneteskan air mata

"Muak katamu ? Aku cukup kuat untuk melihatmu dengannya 3bulan, Zayn itu bukan waktu yang sebentar, untuk 1000 tahun mendatang pun aku akan kuat melihatmu dengan dia, asal kau tetap jadi suamiku yang sah, asal kau tetap berkarir di duniamu, dan sekarang kau meminta ku untuk bercerai ?" Kiki mengusap matanya yang sudah terlanjur basah karena airmata

"Ini yang terbaik untuk hubungan kita." kata Zayn sambil mencoba untuk tidak lagi menitikkan air mata

"Ini bukan yang terbaik." Kiki langsung menyauti perkataan Zayn dengan nada bicara yang keras

"Aku mohon padamu." Zayn tetap berusaha tersenyum

"Aku tidak peduli, aku tetap pada pendirianku." kata Kiki sambil bangkit dari kursinya dan beranjak pergi menjauh dari Zayn

 Zayn menundukkan kepalanya, dia merasa sangat terpuruk di lain sisi dirinya sangat mencintai Kiki namun dilain sisi pula ia harus bersikap profesional, dan tentu dia tidak ingin terus menerus melihat Kiki pura-pura tegar saat melihat dirinya dengan Zelda.

Kiki menangis di balik pintu kamarnya, dia terisak. Dia teringat masa-masa dulu saat bersama Zayn.

"8bulan, ini masih 8bulan, terlalu cepat untuk bercerai, aku menyayangi mu apa itu berlebihan ? Aku berpura-pura tegar saat melihatmu dengan gadis itu, apa itu mengganggumu ?" Kiki terisak dalam tangisnya

London and Jakarta is in Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang