memendam rasa sakit 9.

1.1K 47 4
                                    

"Kenapa manusia suka menyakiti satu sama lain hanya karena masalah kecil aja padahal aku gak sengaja, aku kelepasan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa manusia suka menyakiti satu sama lain hanya karena masalah kecil aja padahal aku gak sengaja, aku kelepasan".

-freyana-

Freyapun terbangun dari tidurnya dan hendak pergi kebawah untuk memastikan ada orang apa tidak, ketika sudah di bawah, sudah ada bibi sumi yang sedang membereskan ruang tamu.

"Non baru bangun" Bibi sumi seraya menyapa freya dengan senyumnya.

"Iyah bi, ayah dan mamah kemana bi kok gak ada" Tanya freya kepada bibi sumi.

"Anu non tuan dan nyonya belum pulang dari tadi malam" Jawab bik sumi kepada freya.

"Pasti lembur kerjanya" Batin freya

"Non kalo mau makan udah bibi siapin di meja dapur"bik sumi sambil menunjuk ke meja dapur.

" Iyah bi"jawab freya dengan suara lembut.

Ia pun langsung ke meja dapur untuk sarapan.

Freya harus menyembunyikan rasa sakit yang diterimanya dari kakak kelasnya itu yang sudah menghajar dirinya.

Teman-teman nya pun tidak mengetahui soal keadaan freya saat ini, freya ingin sekali bercerita tentang dirinya saat ini kepada teman-temannya tapi ia tak ingin mereka ikut sedih, ia pun terpaksa harus memendamnya.

"Manusia lebih menyeramkan daripada hantu" -freyana-

Kini Freya sedang melihat foto bingkai mamanya, "Cantik banget mamah pake gaun merah itu" Ucapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Freya sedang melihat foto bingkai mamanya, "Cantik banget mamah pake gaun merah itu" Ucapnya.

"Mah aku pengen cerita sama mamah tentang kondisi aku yang sekarang tidak baik-baik aja mah, tapi aku gak mau mamah sedih karena diri aku mah"
-freyana-

Sudah berapa lama freya melihat foto mamahnya yang cantik itu, freya bersyukur memiliki mamah seperti itu ya walaupun mamahnya selalu pulang malam kerjanya sama seperti sang ayah.

Bik sumi pun terkagum-kagum ketika melihat foto nyonya Shani memakai gaun merah itu.

Sesekali ia melihat foto sang ayah gevan dia sangat tampan dengan pakaian yang dikenakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesekali ia melihat foto sang ayah gevan dia sangat tampan dengan pakaian yang dikenakannya.

Setelah melihat foto Shani dan gevan, freya pun pergi ke sofa untuk bersantai sambil menunggu kedatangan orang tuanya.

"Assalamu'alaikum mamah pulang" Suara Shani yang membuka pintu.

Freya yang mendengar mamahnya sudah pulang pun langsung mendekatinya dan memeluknya.

"Lembur lagi mah" Tanya freya kepada Shani sambil memeluknya.

"Iyah kak, tumben biasanya gak pernah kayak gini kamu kak meluk mamah" Ucap Shani.

"Lagi pengen aja mah, emang gak boleh? Kalo gak boleh aku lepas aja" Jawab freya.

"Boleh kok, kata siapa gak boleh" Jawab Shani. Ia pun memeluk erat Shani tanpa melepasnya. Sungguh indah ketika kita bersama orang yang kita cintai apalagi mamah.

"Mamah udah makan" Tanya freya kepada Shani.

"Belum kak, mau makan bareng"
Ajak Shani kepada freya.

"Iya ayo mah ke dapur udah di siapin sama bik sumi" Ucap freya.

Mereka pun makan bersama, indah memang ketika kita bisa berkumpul sama keluarga tuh bawaannya nyaman dan tentram banget.
Kini rasa sakit freya sudah hilang ketika dekat dengan Shani.

Manusia tidak pernah menyadari kesalahannya dan selalu menyakiti siapa pun dengan seenaknya.
-freyana-













Maaf authornya telat update karena bingung bikin kalimatnya, takut gak menarik bagi pembacanya🙏

Mohon maaf jangan di bawa ke real ya ini hanya fiksi saja.

BULLY (18+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang