23.

1.4K 41 5
                                    

.
.
.
.

Di pagi hari shani dan gevan tengah berada di meja makan, menunggu freya turun.

"Freya turun makan sini"shani memanggil freya.

"Kok gak di jawab sih" Aneh shani terhadap freya.

"Non, maaf freya dari kemarin-kemarin belum pulang kerumah".

"Kok belum pulang sih".

Bik sumi melanjutkan kegiatannya membersihkan ruangan.

Beralih kepada gevan, ia sedang melihat-lihat berita di hpnya.

Ia melihat satu berita tentang mengenai kopper di dasar danau dan menelusurinya, dalam berita itu di jelaskan ada sebuah organ manusia di potong beberapa bagian.

Dan setelah melihatnya gevan syok parah, karena yang satunya adalah putri satu-satunya gevan yang menjadi korbannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan setelah melihatnya gevan syok parah, karena yang satunya adalah putri satu-satunya gevan yang menjadi korbannya.

"SHANI" Teriak gevan.

"Kenapa mas teriak-teriak"balas shani.

"Liat TV sekarang"suruh gevan.

Shani pun menurutinya.

Shani pun menyalakan televisinya, setelah itu shani melihat berita mengenai kopper berisi organ manusia.

Dan yang paling mengejutkannya korbannya adalah freya dan chika, shani mulai melemah setelah mendengar berita tersebut.

Ia tak percaya bahwa ini akan terjadi kepada putri satu-satunya.

"I-ini yang mas maksud".

"Iya shani, ini yang mas maksud".

Bik sumi yang mendengar berita itupun melihatnya, ia pun terkejut karena korbannya freya.

Shani menangis histeris melihatnya, gevan segera menghampiri Shani yang tengah menangis.

"Mas, anak kita mas, kenapa anak kita yang jadi korbannya mas, kenapa!!! ".

Shani menangis sejadi-jadinya, hati Shani hancur, begitu pun dengan gevan.

Gevan memeluk Shani yang sedari tadi menangis, Shani terus menangis di pelukan gevan, hingga membasahi bajunya.

Gevan bingung harus melakukan apa sekarang. kini sudah terlambat, putri satu-satunya harus tiada dalam keadaan mengenaskan dalam koper bersama chika.

Hati serasa hancur, ia kehilangan arah sekarang, ia tak tau harus bagaimana lagi, ia menyesali perbuatannya, karena selalu mengabaikannya.

Gevan selalu sibuk bekerja hingga malam, karena itu ia tak sempat bermain bersama putrinya.

Benar saja penyesalan, selalu ada di akhir.

Ia ingin mengetahui, siapa yang sudah membunuh putrinya ini, gevan merasa ingin membunuh orang yang telah membunuh putrinya.
























BULLY (18+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang