.
.
.
.
."Dok bantu saya dok"ucap chika membopong freya.
"Ayo sini, suster bawa pasien ke ruangan cepat!".Chika segera berlari kencang di lorong rumah sakit diikuti eli dari belakang.
"Chika pelan-pelan chik" beritahu eli.
Chika terus berlari hingga sampai di ruangan yang di tuju oleh dokter.
Chika terhenti karena tidak di perbolehkan masuk, chika hanya melihat gadis itu di bawa oleh mereka kedalam ruangan.
Chika menunggu di depan ruangan tersebut sembari menunggu freya sadar lagi.
Setelah cukup lama menunggu, akhirnya susternya keluar dan berkata, "maaf pasien mengalami luka yang serius".
Chika sontak terkejut mendengar hal itu, tak habis pikir apa yang mereka lakukan kepada freya sudah keterlaluan, sudah melewati batas.
"Suster, kita udah di berbolehkan masuk? " chika berharap agar bisa masuk melihat gadis itu.
"Ya silahkan" chika dengan terburu-buru masuk.
Chika langsung memeluk gadis itu seraya berkata, "cepat sadar frey".
Chika memandangi gadis itu di sebelahnya, chika merasa salah dan gagal menjaga freya.
Setelah beberapa menunggu akhirnya freya, setelah freya bangun, ia melihat chika dan eli namun tidak mengenali mereka, karena ingatan nya.
Freya tidak mengenali chika sebagai kakak kelasnya yang selalu menjaganya, melainkan perempuan jahat yang akan menganiaya-nya kembali.
Wajah-wajah laki-laki dan perempuan pemerkosa yang menggilirnya ramai-ramai malam itu masih lekat di ingatan.
Freyana lumpuh kesadaran, jiwa gadis itu jelas masih tertinggal di tempat kotor nan menjijikkan tersebut.
Mereka mencekoki miras, memperkosa gila-gilaan, menggilirnya bergantian, lalu menganiaya-nya berulang ulang.
Freya memutar ulang memorinya.
"Jangan deket-deket...... Jangan deket-deket!!!".Freya berteriak keras, pupil matanya menilik ketakutan, badannya terasa sakit. Kaku dan amat menyiksa. Namun gadis itu hiraukan, itu tidak berpengaruh apa-apa. Orang-orang ini jauh lebih mengerikan di matanya.
Tidak ada angin tidak ada hujan hati chika hancur seketika setelah mendengar perkataan freya.
Suster yang tadi baru saja pergi balik lagi dan berkata kepada chika, bahwa gadis itu kepalanya mengalami pendarahan.
"Maaf menganggu, pasien mengalami pendarahan di kepalanya dan harus segera kami tangani".
Chika dan eli di buat kaget oleh perkataan suster itu.
................
Selang beberapa hari freya sudah pulih kesadaran dan boleh di bawa pulang.
Kemudian mereka keluar dari rumah sakit, chika menyuruh bodyguardnya untuk membawakan mobil untuk freya.
Ketika mobil sampai, ada yang memanggil nama chika, chika langsung menoleh ke asal suara itu.
"Chika sayang mau kemana?".
Chika menoleh kepada seseorang itu, chika terkejut melihatnya.
"Mau ngapain lo, gw udah gak ada hubungan lagi sama lo, jangan ganggu gw! ".
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLY (18+)
Teen Fictionseorang gadis yang selalu mendapat kekerasan dari kakak kelas dan teman-temannya, berujung terbunuh, tubuh terpisah. . . . ...