.
.
.
.
"Dokter gimana keadaannya"."Jadi gini bi, freya mengalami benturan yang sangat keras di kepalanya dan harus di rawat beberapa hari"ucap dokter.
"Dokter bisa tidak, di bawa pulang aja" Ucap bi sumi.
"Bisa saja bi, tapi harus benar-benar terjaga kondisi tubuhnya apalagi di bagian kepalanya".
"Makasih dok".
Bi sumi langsung bergegas melihat gadis itu ke dalam ruangan.
"Non, non udah gak sakit".
"M-masih sakit bi".
"Bibi bantu non untuk duduk ya".
Tanpa berpikir apa-apa bi sumi langsung membantu freya untuk berdiri.
"Argh s-sakit, bi pelan-pelan".
"I-iya non maaf".
"Bi aku mau pulang aja, gak mau disini".
"Iyah non".
•
•
•
•Sesampainya di rumah mereka melihat gracia bersama anaknya yang bernama jessi.
"Bi itu siapa yang sama tante?".
"Bibi juga gak tau non".
Mereka melangkah ke depan gracia.
Gracia yang sadar melihat mereka pun spontan menyapa mereka dengan hangat bersama dengan jessi.
"Halo bi" Salam jessi.
Jessi hanya menatap freya dengan muka datarnya dan tatapan sinis tak suka.
"Bi langsung ke dalam aja ya" Ucap freya.
"Iya non".
"Maaf nyonya kita ke dalam duluan ya".
"Iya"singkat gracia.
Ketika sudah di dalam, freya langsung ke kamarnya.
"Bi aku ke kamar duluan ya".
"Iya non".
Freya langsung menuju kamar miliknya.
Gadis itu langsung membaringkan tubuhnya ke kasur.
Di sisi lain, jessi sedang memperhatikan freya di luar kamarnya.
"Oh ini freya baru tau gw"Batinnya.
Freya tidak sadar akan kehadiran jessi di luar kamarnya.
"Hai frey" Jessi memutuskan untuk masuk ke dalam kamar freya.
"Iya siapa" Jawab freya.
Freya melihat ke arah belakang dan ternyata itu dia, freya belum mengenali Jessi dan baru kali ini freya melihat Jessi.
"Gw Jessi anaknya mami gracia tante lo".
Freya mendengar itupun seketika langsung memalingkan wajahnya karena tidak suka terhadap Jessi dan tantenya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BULLY (18+)
Novela Juvenilseorang gadis yang selalu mendapat kekerasan dari kakak kelas dan teman-temannya, berujung terbunuh, tubuh terpisah. . . . ...