Yo Hiori - Rain

770 51 0
                                    

"𝐘𝐨 𝐇𝐢𝐨𝐫𝐢 𝐚𝐬 𝐲𝐨𝐮𝐫 𝐥𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐛𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"𝐘𝐨 𝐇𝐢𝐨𝐫𝐢 𝐚𝐬 𝐲𝐨𝐮𝐫 𝐥𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐛𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫"

◆◇◆◇◆◇◆◇

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐲𝐚𝐚 ♡♡

٭٭٭

Bus yang kamu tumpangi baru saja sampai di halte dekat dengan kediamanmu, mungkin jaraknya beberapa ratus meter dari sana. Ketika giliranmu turun kamu langsung berlari menerobos derasnya hujan, tak memperdulikan baju yang kau kenakan akan basah kuyup nantinya. Saat ini yang kamu pikirkan adalah adikmu, Hiori Yo yang saat ini di rumah sendirian. Mengingat jika adikmu itu takut dengan hujan dan suara gemuruh yang menggelegar di telinga ditambah lagi jika terjadi pemadam listrik mungkin ia akan menangis.

Kedua orangtua mu?

Mereka berdua pergi masing-masing entah kemana mereka pun tak ada bilang atau berpamitan kepadamu atau adikmu, terhitung sudah tiga hari mereka pergi tanpa meninggalkan uang sepeserpun. Jika di rumah pun yang kalian berdua dengar hanya pertengkaran saling menyalahkan satu sama lain. Tak jarang kamu atau adikmu menjadi sasaran amarah kedua orangtuamu.

Cukup muak sebenarnya jika di dengarkan. Ingin pergi dari rumah bersama adikmu, tapi kamu sendiri sadar diri jika kamu tak memiliki banyak uang untuk menghidupi kalian berdua. Uang gajian yang kamu tabung hasil dari kerja part time pun tak akan cukup.

Atau nekat pergi saja dari rumah bersama dengan adikmu?

Itu akan kamu pikirkan lagi, jika mereka melakukan lebih parah dari sebelumnya dan, saat itu juga kamu akan pergi dari rumah bersama dengan adikmu.

Soal uang? Mungkin kamu akan mencari kerja tambahan di tempat lain yang mungkin gajinya lebih besar dari tempat kerjamu saat ini.

Saat sampai di depan rumahmu kamu merogoh kantong saku celanamu dan mengambil kunci rumah. Ketika masuk, keadaan rumah sangat gelap. Ternyata terjadi pemadaman listrik.

"Hiori" teriakmu memanggil adikmu beberapa kali.

Tak mendapatkan jawaban dari adikmu lantas kamu menuju ke kamarnya.

"Hiori"

Hiori yang tadinya menenggelamkan kepala diantara kedua lengannya mendongak melihatmu yang saat ini berdiri di tengah pintu kamar miliknya. Dapat kamu lihat matanya memerah, kamu tahu itu bukan karena dia bermain game melainkan karena dia baru saja menangis.

"Nee-chan" suaranya terdengar serak karena habis menangis.

Kamu menghampiri Hiori yang duduk di lantai bersandar pada lemari bajunya. Menangkup pipinya dan menghapus air mata yang tersisa di sana.

"Jangan menangis lagi ya Hio, nee-chan di sini."

"Iya nee-chan."

Hiori tersadar jika saat ini badanmu dan baju yang kamu kenakan basah.

"Astaga nee-chan kenapa basah kuyup begini, jangan-jangan nee-chan nekat berlari di bawah hujab ya"

"Kenapa tidak menunggu hujan reda sih, kalau nee-chan sakit gimana seharusnya nee-chan tak perlu begini." Ucap Hiori panjang lebar

"Sudah?"

"Ehh" Hiori menatapmu bingung, tapi dia langsung mengerti

"Hio khawatir dengan nee-chan"

"Nee-chan lebih khawatir denganmu Hio,"

"Sudah ya saat ini kamu tidak perlu khawatirkan nee-chan."

"Nee-chan mau bersihin badan dulu ya"

"Kamu nunggu di sini atau ikut ke kamar nee-chan?"

"Hio tungguin di sini saja nee-chan."

"Oke, nee-chan tidak akan lama."

Setelah beberapa menit kamu mandi dan berganti baju kamu kembali ke kamar Hiori.

Kamu menghampiri Hiori yang duduk di pinggiran kasur miliknya.

"Kenapa duduk di sini tidak langsung tiduran saja Hio?"

"Hio nungguin nee-chan."

"Nee-chan sudah di sini"

"Mau makan dulu atau nanti?"

Mengingat kalian berdua belum makan malam jadi kamu menanyakan pada Hiori.

"Nanti saja nee-chan, kita tiduran dulu."

"Baiklah."

Kamu dan Hiori merebahkan badan di kasur yang sama. Dengan kamu yang memeluk Hiori dan dibalas juga dengannya.

"Selamat tidur Hio"

"Nee-chan menyayangimu." Ucapmu ketika melihat Hiori sudah memejamkan matanya.

"Hio juga sayang nee-chan."

◆◇◆◇◆◇◆◇

The end

Kira-kira ada yang mau ga ya? Special oneshoot [21+] Itoshi Sae di Trakteer.

[⏳] 𝐃𝐔 𝐔𝐍𝐃 𝐈𝐂𝐇 ; 𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐜𝐤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang