"Kau bisa gunakan ini." Seorang wanita memberikan 2 plastik berisi beberapa helai rambut. "Ini bisa meyakinkannya. Pergilah ke rumah sakit untuk mendapatkan hasil DNA-nya."
Selain karena masih menyimpan rasa, mungkin Yujin merasa sangat malu harus muncul kembali di hadapan Jungkook dengan membawa keributan. Dia masih menyesali keputusannya pergi dari hidup Jungkook hanya karena tak mau pria yang sangat dia cintai itu menanggung kesalahannya juga. Padahal jika dirinya terus diam pun tak masalah. Toh, Jungkook juga takkan sadar anak yang dia kandung bukan anakanya. Namun, dia masih punya hati nurani dan memutuskan untuk tak melanjutkan pernikahan mereka.
Hingga seseorang menyadarkannya. Siapa lagi kalau bukan dirinya yang akan mewarisi setiap kekayaan yang dimiliki Jungkook? Apalagi dia membawa seorang anak laki-laki bersamanya. Dengan begitu, anaknya pun bisa dapat pengakuan meski Jungkook bukanlah ayahnya.
Sementara itu, pria yang sedang dalam incaran nampaknya tak peduli. Dia masih memejamkan mata sembari mendekap seorang gadis yang juga tertidur di sampingnya. Setelah semalam sempat berdebat karena Tzuyu tak mau Jungkook dan dirinya bersentuhan, tetap saja keduanya berakhir memejamkan mata sembari memeluk satu sama lain.
"Kau yang menolak tapi sekarang kau tidak mau bangun?" tanya Jungkook dengan mata yang kembali dia pejamkan. Dia semakin mengeratkan dekapan itu sembari tersenyum.
"Bagaimana aku bisa bangun saat kau memelukku terlalu erat begini?"
"Agar kau tidak pergi ke mana pun. Aku tidak mau kehilanganmu kali ini."
Jungkook memang tak mengingat seluruh bagian ingatannya di masa lalu. Namun, dia yakin dirinya dahulu memang sangat mencintai Tzuyu hingga memilih bereinkarnasi untuk bertemu kembali dengan gadis yang dia cintai itu.
Tzuyu membuka mata, memilih menatap langsung mata pria itu lalu tersenyum. "Aku tidak akan pergi ke mana pun karena aku sangat membutuhkanmu."
"Ah, benar juga."
"Kuharap kutukan itu memang bisa hilang saat aku benar-benar mencintainya. Tunggu, dia pasti mendengar ini," gumam Tzuyu dalam hatinya. Dia selalu lupa, Jungkook bisa membaca pikirannya. Kenapa dia bisa sangat ceroboh seperti ini?
Jungkook terkekeh karena kepanikan Tzuyu benar-benar terasa. Masalahnya, dia mendengar jelas apa yang Tzuyu katakan dalam hatinya. "Jadi kau belum mencintaiku ya? Tidak apa-apa, menumbuhkan kembali rasa yang pernah ada terkadang memang lebih sulit. Yang terpenting, aku sangat mencintaimu. Itu sudah cukup."
"Apa kau bereinkarnasi untuk kembali menemuiku?"
Jungkook tersenyum kemudian mengangguk. "Lalu apa lagi alasanku? Jika dipikir-pikir, aku sudah mencintaimu selama ratusan tahun ya. Itu benar-benar lama."
"Dan aku malah melupakan perasaanku. Maaf."
"Tidak masalah. Kau pasti akan mencintaiku lagi."
Tzuyu tersenyum saat pria itu mengusap pipinya. Entahlah, dia juga bingung harus merasa senang atau takut sekarang. Mereka bilang akan ada hal yang perlu dia korbankan untuk terus hidup di bumi. Apa Jungkook dan benang merah mereka yang akan dikorbankan? Rasanya Tzuyu ingin egois saja dan terus bersama pria itu. Namun, dia masih belum tahu pasti apa yang membuat Jungkook mau bereinkarnasi hanya untuk bertemu dengannya.
"Tzuyu, terima kasih. Aku sungguh merasa jauh lebih baik sekarang."
"Ah ... Soal rumor itu ya? Mau kubantu?" tanya Tzuyu. Dia punya cukup uang untuk digunakan juga koneksi yang banyak. Namun, Jungkook malah menolak tawarannya.
"Ngomong-ngomong ... Kau tidak lapar?"
Tzuyu terkekeh kemudian menggeleng. "Kita bersentuhan, jadi aku sudah kenyang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Touch
Fanfiction"Kau yakin bisa mencintaiku? Aku bisa membunuhmu kapan pun aku mau." Kisah seorang gumiho penuh dendam, Chou Tzuyu yang hidup demi menunggu orang yang telah membantai habis keluarganya. Hingga akhirnya dia dipertemukan dengan Jeon Jungkook, pria pem...