Sister's wedding

1.2K 31 0
                                    

Happy Reading.




Hari-hari darsyina sungguh padat, harus menyelesaikan pekerjaan sesingkat mungkin, setiap malam darsyina menginap di kantor tidak mungkin dirinya pulang di jam 2 pagi.

Diranda sering sekali mengantar makanan dan menyamarkan sebagai kurir makanan, agar tidak membuat karyawan mencurigai hubungan mereka.

"Zekeo, pekerjaan untuk Minggu depan serahkan kepada saya, saya mengambil cuti 1 Minggu"

"Baik Madam"

Darsyina bekerja dengan keras meyelesaikan semua untuk menghadiri acara pernikahan sang kakak.

Pukul 22.56 darsyina pulang, selesai semua pekerjaan ia beranjak menuju keruangan rana, darsyina memerintahkan maid untuk beristirahat agar dirinya bisa bersama rana.

"Setiap hari, kamu terlihat sangat cantik"

Tanpa mengganti pakaian ia menaiki ranjang berukuran king size, pelukan hangat menyelimuti tubuh rana begitu menenangkan suasana malam begitu sunyi dan tenang.

Pagi hari cerah darsyina sudah siapkan semua untuk keperluan diri di kediaman utama, tidak membawa pasangan rana atau pun diranda.

"Biarkan diranda keluar masuk rumah ini, jangan pernah memberitahu dirinya keberadaan saya"

"BAIK MADAM" Serentak maid dan bodyguard.

Kendaraan dari kediaman utama sudah tiba, darsyina menaiki kursi belakang, betapa terkejut setelah menaiki mobil tersebut bocah kecil berusia 6 tahun duduk manis bermain dengan mainan nya

"Perjalanan menuju kediaman aunty sungguh membuat ku kewalahan"

"Aku tidak meminta mu untuk menjemput ku"

"Aku merindukanmu, sebab itu aku ingin menjemput mu aunty" Mocra bertatapan dengan darsyina, wajah bulat rambut bergelombang dan sangat tampan.

"Ahaha gemas sekali"

Setelah 3 ½ jam perjalanan mereka keluar dari mobil, ayah, ibu dan saudara lainnya menunggu kedatangan darsyina, sebagai pewaris tahta tertinggi dalam keluarga.

"Gimana kabar mu sayang?" Defran.

"Baik, bagaimana dengan mu? 9 tahun tidak bertemu badan mu bertambah kekar"

"Aku tidak baik, aku sangat merindukanmu"

"Berapa banyak wanita kau rayu sayang?"

"Tidak ada, aku hanya menyayangimu"

"Dia berbohong, kemarin dia membawa 2 wanita kedalam kamar dan suara dalam kamar itu sangat menjijikkan" Mocra menatap tajam defran, menarik darsyina kedalam.

Defran, Mantan kekasih sekaligus Kakak sepupu darsyina defran bajingan yang dilindungi oleh ayah nya, belasan jalang dihamili tanpa bertanggung jawab, memberikan uang berjumlah besar untuk menggugurkan kandungan jalang jalang itu ada yang menyetujui dan ada juga jalang membantah defran untuk menggugurkan kandungan usia yang sangat muda pada akhirnya jalang itu dibunuh dan dibuang sembarangan oleh anak buah defran.

Mocra sama sekali tidak senang kepada defran setelah dirinya mengenal defran itu siapa dan bagaimana karakter nya.

Darsyina dijauhkan dari defran, sejauh mungkin oleh mocra.

"Syina"

"Kakak"

Kedua nya saling berpelukan, rindu yang tak bisa dipendam lagi, saudara kembar yang terpisahkan sejak gersyina pindah negera.

Gersyina tak kunjung melepaskan pelukan, mocra sadari tadi menunggu giliran kesal kepada gersyina, menginjak kaki aunty nya lalu mengumpat dibalik badan darsyina.

"Bocah nakal"

"Aku tidak suka aunty memeluk aunty kesayangan mocra"

"Posesif sekali anak ini, aku akan membalas mu"

"Susah sudah, sayang mari makan ibu sudah menyiapkan semua untuk mu"

"Baiklah, ayo mocra kita makan"

"Gooo aunty"

Mocra sungguh ceria bila bersama darsyina walaupun keduanya baru bertemu pertama kali hanya dengan panggilan video saja mereka sangatlah akrab.

Ruangan makan, mocra makan dengan lahap setelah perjalanan panjang yang melelahkan, tangan mungil itu tak lepas dari pakaian yang dikenakan darsyina.

Gersyina dan calon suaminya datang menghampiri darsyina, betapa terkejut nya dia melihat pria yang digandengan gersyina.

"Ferleo?, Sedang apa kau dimari?"

"Aku? Aku kakak ipar mu, maafkan aku saat itu aku lupa memberitahu soal pernikahan ku dengan gersyina sodara kembar mu".

"Kak, yang benar saja pria jelek ini calon suami mu?"

"Dia tampan, bukan begitu sayang?"

"Tentu"

"Uncle, bisakah kita bicara?"

"Tentu saja, mari"

Ferleo dan mocra meninggalkan saudara kembar itu, tempat ternyaman bagi mocra untuk berbicara adalah belakang rumah dengan suasana sejuk yang menyegarkan.

Tatapan mocra bukan seperti anak berusia 6 tahun pikiran nya sungguh sudah terlihat sangat dewasa dimata ferleo.

"Sejak kapan uncle mengenal aunty darsyi?"

"Sejak kami masih berkuliah, dan kamu belum terlahir kedunia ini"

"Uncle tahu bagaimana kehidupan aunty saat ini?"

"Ya aku cukup tahu"

"Bisakah menceritakan nya pada ku?"

"Ah tidak tidak, aku tidak bisa memberitahu mu soal yang satu ini aku sudah berjanji kepada darsyina"

"Ck.." Mocra pergi begitu saja, ferleo mengacuhkan semuanya dirinya pun pergi untuk bertemu dengan calon istri nya.

Didalam sana, darsyina duduk berdampingan dengan defran merangkul nya sesekali mencium harum rambut darsyina, terlihat biasa saja namun darsyina sangat ingin memukul pria bajingan ini.

Mocra datang, menarik tangan darsyina dan pergi menjauh dari defran wajah bulat nya meemerah karena menahan amarah, darsyina tersenyum kecil dirinya tahu bahwa anak kecil ini tidak suka kalau ia dekat dengan siapapun kecuali dirinya.

"Aku sudah bilang, jangan dekat-dekat dengan pria menjijikkan itu"

"Hei hei, ada apa? kamu marah? aku hanya diam saja"

"Aku tidak suka dia, aku tidak suka kau dekat dengan orang lain"

"Emm begitu, baiklah manis aku milik mu tidak ada yang berani mengambil aku dari mu" Mocra diam dipelukan darsyina, posesif dan pemarah.

"Mocra posesif dan pemarah aku harus mengubah sikap nya kalau tidak dia akan semakin menjadi-jadi" ucap dalam hati darsyina.






Tbc.

Pemuas Nafsu || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang