Go To France

1.1K 39 0
                                    

Happy reading.





Diranda akan pergi ke Prancis untuk menyelesaikan pekerjaannya, darsyina dipaksa untuk ikut namun ia tidak bisa pergi begitu saja walaupun ia seorang pemilik perusahaan ia tidak bisa seenaknya keluar masuk perusahaan.

Diranda terus merengek kepada darsyina, seminggu terakhir ini diranda tidak bisa lepas dari darsyina.

"sayang, ayo ikut"

"gak bisa, aku banyak kerjaan"

"ayolah, ikut ayoo"

"enggak diranda, awas dulu aku banyak kerjaan"

"gak mau" diranda terus memeluk tubuh darsyina yang sedang bekerja, ya mereka berada di perusahaan darsyina, biarpun ada karyawan yang masuk tetap saja diranda tidak melepaskan pelukan itu dari darsyina.

Dan hari ini banyak isu isu dikalangan karyawan di satu perusahaan hingga ke perusahaan lainnya, diranda sungguh sangat senang bila hubungan mereka di publish.

Lalu bagaimana dengan darsyina? Ia sangat pening dengan kekacauan yang diranda buat, diranda tidak peduli apa kata orang namun berbeda dengan darsyina yang sangat mementingkan diri sendiri.

Jam makan siang, darsyina sudah memesan makanan dan di antar oleh zekeo keruangan nya, diranda makan dan menyuapi darsyina, walaupun ia akan pergi ke Prancis ia sangat santai tidak sibuk dengan kerjaan sudah ada tangan kanan nya yang sangat bisa di andalkan.

Setelah makan, darsyina terus bekerja mengabaikan diranda lagi dan lagi, diranda hanya bisa mengganggu ketenangan darsyina membuatnya kesal namun tidak bisa marah.

"Sayang, ayo pulang"

"Yeeeyy pulang, ayo pulangg sore ini aku berangkat kamu udah pertimbangkan lagi?"

"Udah.."

"Jadi ikut sama aku kan?"

"Enggaa, aku banyak kerjaan kamu juga ganggu terus pas aku kerja gak selesai selesai jadinya, so aku gak ikut bareng kamu" Diranda diam, diranda akan beberapa bulan disana kalau darsyina tidak ikut ia akan dengan siapa, walaupun ada sekretaris dan presdir yang menemani nya namun berbeda.

"Yasudah.." Diranda sangat murung, tidak bersemangat untuk pergi kemana mana, darsyina diam memainkan headphone di tangan nya, tiba-tiba saja diranda menarik tangan darsyina lalu pergi.

Darsyina pasrah, karyawan melihat mereka dengan lekat, ceo 2 perusahaan kini berpacaran dan sesama jenis.

Mobil darsyina sudah di siapkan, kali ini diranda yang menyetir ntah akan dibawa kemana darsyina hanya duduk tenang tanpa berbicara sepatah katapun.

Sesampainya di suatu tempat, di atas bukit yang jalanan sudah tidak dipakai, melihat indahnya pemandangan kota dari atas bukit yang tak terlalu tinggi.

"Cantik.."

Darsyina diam di tepi jurang yang sangat juram, diranda mendorong dan menggenggam satu tangan darsyina dengan begitu erat.

"Ikut ke Prancis, aku gamau sendirian"

"Harus pake cara ini buat maksa aku ikut? kamu mau kita mati?"

"Kalo mati sama kamu gapapa"

"Kalo nyatanya, cuma kamu yang mati gimana?"

"Aku bakal reinkarnasi buat mati bareng sama kamu" Darsyina tersenyum, diranda menarik tangan dan menjauh dari jurang itu.

Memeluk darsyina dengan erat, isakan kecil terdengar suasana sepi apapun bisa terdengar walaupun suara itu kecil.

Diranda menangis didalam pelukan darsyina, mengelus nya dengan lembut sampai isakan itu berhenti dengan sendiri nya, darsyina mendorong hingga punggung diranda terkena pintu mobil.

Memegang rahang diranda, air mata yang masih mengalir membuat darsyina gemas dengan dirinya, mencium dan melumat, meremas payudara diranda dengan lembut, desahan tak tertahan.

Sore, di bandara darsyina mengantar diranda untuk berangkat ke prancis, tangisan diranda tak kunjung berhenti terus memeluk darsyina dengan erat.

"Udah sana, telat nanti"

"Ayo ikut, gamau jauh dari kamu"

"Aku gak bisa ikut, banyak kerjaan kamu aja yaa"

Diranda mengangguk, ia pergi bersama asisten dan sekretaris nya, darsyina melambaikan tangan lalu pergi bersama supir nya untuk ke kantor.

Sesampainya di kantor, ia masuk kedalam ruangan bersama zekeo, kerjaan sore sangat sedikit mengecek berkas berkas yang sudah ia kerjakan saja.

"Zekeo, beli tiket pesawat buat ke Prancis besok bareng kamu juga saya sudah tf ke rekening mu"

"Baik..."

"So soan banget gamau ikut, tau nya nyusul gengsi mu gede teuing madam" batin zekeo. Selesai dengan berkas darsyina pulang bersama supir pribadi nya.

Di rumah, yura berada di tangga bermain game, dan rana yang tertawa bersamanya bersama, ia tersenyum melihat rana sebahagia itu bersama yura.

"Baru pulang?"

"Iya, gue kekamar dulu ya capek" Senyuman darsyina lontarkan, sedikit mengusap rambut rana lalu pergi kelantai 2 untuk ke kamar nya, pipi rana memerah walaupun ia masih saja kesal kepada darsyina.

"Ciee pipi nya merah"

"Apasii, diem kamu ayo main lagi"

Mereka langsung bermain, darsyina mengganti pakaian nya dan memerintahkan 2 maid ke kamar untuk packing pakaian.

Rasa lelah itu membuat darsyina tertidur lelap setelah mandi, maid yang masih memberesi pakaian melihat darsyina begitu lelap.

Selesai menyelesaikan packing, mereka keluar dengan perlahan tanpa harus membangunkan darsyina, sekitar pukul 12 malem yura membangunkan darsyina, ia terbangun.

"Syina..."

"Gue dimana?"

"Lo di rs, tadi badan lo panas banget sampe ngigo yang aneh aneh"

"Sialan, pusing banget"

"Kata dokter lo kecapean, kebanyakan kerja"

"Tau, gue akhir akhir ini sibuk diranda juga sibuk gangguin gue"

"Iya tau, sampe sampe hubungan lo sama dia tersebar luas"

"Nah itu dia, Yoo pulang besok gue harus ke Prancis"

"Ngapain Lo?"

"Ketemu diranda.."







Tbc. Dikit bat ya?? gppa lah ya tangan author lagi sakit ini juga di paksain buat ngetik, dadahh lopyuu all 😘🤍

Pemuas Nafsu || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang