Go To France 3

774 37 0
                                    

Happy Reading.







Pagi hari, diranda terbangun dan merasakan pusing yang sangat, mengingat kejadian tadi malam namun sayang nya ia hanya mengingat dirinya yang dibawa oleh jalang.

"Sial.."

Ia berjalan kearah wastafel dan melihat bagian leher nyaa, untung saja tidak ada apapun disana ia membuang semua pakaian yang ia pakai sekarang.

Setelah bersihkan badan nya, diranda turun kelantai dasar untuk sarapan, zekeo dan serana belum ada yang bangun, ia membuka satu persatu kamar tamu zekeo dan serana berada di kamar tamu yang paling dekat dengan tangga.

"Bangun lo pada, gue mau nanya sesuatu"

"Apasii, gue masih pengen tidur" Ucap serana, ia kembali memeluk guling nya dan membelakangi zekeo.

"Zekeo!"

"Apa sih astaga"

"Soal semalem"

"Enggak, lo gak di apa-apain sama tuh jalang, gue langsung bawa lo pulang, udah?? jangan ganggu gue"

Ingin sekali rasanya diranda membunuh zekeo sekarang, ia langsung keluar dari kamar itu menuju ke ruang makan, sarapan yang ia inginkan hari ini hanyalah salad dan segelas susu.

Diranda tidak pergi kekantor, ia akan bekerja di kantor sekali dalam seminggu pada hari dimana akan ada meeting atau masalah.

Setelah makan, diruang keluarga diranda membuka laptop dan berkas nya, mengerjakan dengan sangat teliti, projects kali ini sangat menguntungkan bagi diranda, dan ia akan membuka caffe dengan tema berbeda di setiap negara.

Hanya di beberapa negara saja, seperti Swis, France, amrik, korean, Chinese dan jepang, Diranda sudah memikirkan nya dengan matang dan membutuhkan biaya yang sangat besar tentunya.

Jam makan siang, zekeo dan serana keluar dari kamar menghampiri diranda yang sedang berjalan menuju ruang makan, mereka berdua tersenyum kearah diranda.

"Kenapa lo pada?"

"Enggak"

Diranda makan dengan tenang namun berbeda dengan zekeo dan serana, mereka ingin tertawa melihat diranda entah karena apa.

Setelah makan, diranda, zekeo dan serana diam di ruang kelurga, zekeo membantu diranda bekerja sementara serana ia tidur dengan handphone yang sama sekali tidak ia lepas dari tangan nya.

A WEEK LATER

Seminggu berlalu, darsyina sama sekali tidak ada kabar, diranda sangat cemas dengan keadaan kekasihnya itu, ia bergegas untuk pulang namun zekeo dan serana tidak mengijinkan diranda untuk pulang, pekerjaan nya masih terlalu banyak.

Terpaksa ia harus berdiam diri, pekerjaan yang sangat penting dan kekasihnya yang sangat sangat penting bagi nyaa, hari ini diranda pergi ke kantor dengan zekeo sementara serana ia diam di rumah.

Di kantor, diranda masuk keruangan nya seorang perempuan cantik dengan dress orange nya duduk anggun.

"Bukan nya itu wanita jalang yang di club, wah bahaya harus kasih tau madam". batin zekeo, ia mengeluarkan handphone nya dan segera menghuni darsyina.

Diranda menghampiri wanita itu, dan duduk di sofa di depan nya, gadis itu tersenyum ketika diranda duduk di depan nya begitu dengan zekeo yang berada di sebelah diranda.

"Aku anak dari pemilik club yang kalian kunjungi minggu lepas, susah sekali untuk membuat janji dengan mu sayang"

"Untuk apa kau kemari??"

"Aku merindukanmu, seminggu ini kau tidak ke club aku menunggu mu setiap malam, bisa kah kita melepaskan rindu ini??"

Diranda melirik kearah zekeo, zekeo yang sudah tidak tahan menahan tawa kini menular kepada diranda, mereka menahan tawa.

"Kau ingin jalang ini zek??"

"Tidak, jalang yang ku temukan tidak semurah ini, mereka tidak akan mengusik setelah di tinggalkan tidak sepertinya"

"Ucapan mu sangat DEG zek"

"Aku sudah tidak tahan menahan tawa ku" Zekeo tertawa sampai air mata nya keluar, diranda hanya tertawa kecil saja, wanita itu terabaikan dan mengepalkan tangannya.

"Jika kau tidak ingin, aku akan berbuat nekat"

"Silahkan saja nona, gadis nya lebih berkuasa dari ayah mu itu"

"Siapa gadis itu?? wanita jalang??" Diranda menggebrak meja di depan nya, dengan emosi yang tiba-tiba meluap mendengar ucapan wanita itu.

"Aku hanya pengusaha kecil, bukan jalang seperti mu nona" Darsyina datang dari pintu dan masuk kedalam, pakaian yang sangat simple namun harga nya sangat mahal.

Diranda berdiri, menghampiri darsyina dan memeluk nya dengan erat, mengecup bibir dan kedua pipi darsyina di depan wanita itu dan zekeo.

"Mulai lah tuh bucin nya" Zekeo malas, ia pergi dari ruangan itu, meninggalkan dua wanita yang sedang berebut diranda.

"Aku merindukanmu, kemana saja?? kita pulang saja aku sangat merindukanmu honey"

"Diamlah diranda, aku akan membereskan wanita ini, hai nona bukan kan kau anak dari Mr. Jonathan?? Ahh aku terlanjur sakit hati aku akan membatalkan perjanjian dengan ayah mu saja, lebih baik club itu aku gusur"

"Siapa kau?? Jalang seperti mu mana mungkin bisa menggusur club ayah ku"

"Aku darsyina, kau sudah lupa wajahku? sayang sekali padahal aku mengingat wajahmu yang cantik itu"

"Sialan, awas saja kau"

"yayayaa aku tidak takut, bilang ayah mu darsyina zaccbreand akan membatalkan perjanjian dengan ayah mu itu" Wanita itu berdecak kesal, ia pergi meninggalkan mereka berdua, di luar ruangan ada zekeo yang sedang menggoda sekretaris diranda.

"Sejak kapan kamu kesini??"

"3 hari lalu"

"Ayo pulang"

"Ngapain, pulang aja sendiri aku lagi asik makan bareng vivian zekeo malah telepon"

"Kamu bareng vivian?"

"Iya, bareng rana juga sama yura"

"Gennia?"

"Mereka semua ikut, mau liburan katanya"

"Terus ngapain rana ikut?"

"Wajar lah, dia pacar aku"

"Masih belum selesai? Aku ini apa? Aku pacar kamu dia juga pacar kamu, pilih salah satu"

"Pilih duit" Darsyina menarik diranda keluar, zekeo berdiri tegap dan tersenyum sekretaris diranda pun hanya tersenyum dan bebalik arah lagi kepada zekeo.

"Minju??.."

"Iya ada apa?" Zekeo tersipu, ia mencium bibir minju lalu pergi, minju sangat terkejut ia langsung mendudukkan dirinya memegang bibir dan mencerna yang zekeo lakukan kepadanya.

"Minju ada apa?" Tanya seorang karyawan yang menghampiri minju, minju hanya menggelengkan kepalanya, ia kembali bekerja.











Tbc.

Pemuas Nafsu || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang