3

7.8K 120 1
                                    

Happy reading.










Di taman kota suasana sore hari yang sangat tenang tidak terlalu panas, lianka dan vivian sedang berjalan bersama dengan bergandengan tangan.

"aku mau ngomong deh"

"apa?"

"kita udahan aja ya? kamu tau kan aku udah punya diranda dia minta aku buat putusin kamu"

"yasudah gpapa, kamu baik baik ya, mau makan gak?" Lianka menggelengkan kepalanya "aku duluan ya diranda udah pulang pasti" Vivian hanya mengangguk lianka pergi dari hadapan vivian.

"Batalkan perjanjian dengan klien, saya ada urusan lain, file penting tolong taruh di meja saya"

"baik buk"

Diranda masuk ke mobil nya dengan di antar supir, ia pulang kerumah utama karena perintah dari sang ayah, diranda duduk dan sudah ada secangkir teh di hadapan nya

"kita tunggu vivian"

"baik"

"bagaimana perusahaan mu? lancar?"

"seperti biasa, semuanya baik baik saja, hanya menanyakan itu saja?" Vivian datang, ia memberikan salam dan duduk di sofa sebelah kanan sang ayah

"ada apa pa?"

"baiklah, kalian sudah disini, vivian kamu sudah memilki kekasih?"

"aku tidak memiliki nya, mengapa?

"baguslah, papa akan mengenali mu dengan anak rekan kerja papa, tolong hargai keputusan papa dan menurut lah"

Vivian tidak bisa membantah, ia hanya mengangguk dan diam, sang papa pun pergi meninggalkan kedua putri nya, diranda mengajak vivian ke kamar nya untuk minum bersama.

Didalam kamar, diranda menuangkan secangkir wine dan memberikannya kepada vivian, cukup lama mereka diam dan pada akhinya, Vivian memulai pembicaraan.

"lianka memutuskan hubungan dengan ku, apakah karena mu?"

"ya, mengapa? bukan kah kau sangat menyukainya kau tidak perlu memanjakan gadis itu lagi bukan"

"sayangnya aku sudah mulai menyukai lianka"

"ingatlah kau sudah di ingin di kenali dengan anak teman papa, tidak perlu mengganggu lianka lagi"

"dan selanjutnya bagaimana? apakah kau akan melanjutkan balas dendam itu?"

"tentu, bagaimana pun caranya"

"jahat sekali, mungkin mama kita tidak akan tenang bila kau masih ingin balas dendam kepada keluarga lianka"

"i don't know, aku akan pulang terlebih dahulu"

"baiklah, lianka sudah menunggu mu"

Diranda menaiki mobil nya di antar oleh supir, sesampainya di apartment, diranda turun dan langsung masuk ke dalam gedung apartment.

Di depan pintu kamar apart diranda, ia mengetuk pintu dan lianka pun datang, tiba-tiba saja diranda memeluk lianka dengan erat.

Lianka terheran, ia melepaskan pelukan itu dan sedikit menjauh datu diranda.

"kau sakit? apa perlu aku antar ke dokter?"

"tidak perlu, aku akan mandi tolong siapkan makan malam untuk ku, aku tidak makan siang tadi"

"baiklah, mandi yang bersih"

Lianka menyiapkan makanan seperti biasa, setelah selesai mandi diranda mengeringkan rambutnya dan pergi ke meja makan.

"makan lah"

"kau tidak makan?"

"tidak aku sudah kenyang"

"kemari lah" diranda menarik dan menaruh lianka di pangkuan nya, lianka mematung dan diam memegangi pundak diranda.

"buka mulut mu" lianka membuka mulutnya dan suapan demi suapan masuk kedalam mulut nya, selesai makan, lianka ingin bangkit dari pangkuan diranda namun ia di tahan, alhasil mereka saling menatap satu sama lain.

"aku ingin menonton lepaskan"

"sudah jam 8 sebaiknya kita pergi tidur"

"biasanya jam 10 kan masih ada 2 jam untuk aku menonton"

"1 bantahan 1 kali hukuman"

"gak ada peraturan kayak gitu diranda!"

Diranda mengabaikan omongan lianka danh menggendong lianka ke kamar, ia menidurkan lalu menindih nya, lianka terkejut ia mencoba untuk kabur namun tidak bisa, diranda sudah meremas buah dada milik lianka.

"lepas diranda!! aku gamau!!"

"tapi aku mau, kau tega kepadaku? aku sudah menahan ini sejak di kantor" lianka hanya diam, diranda menjauh dari tubuh lianka, lianka pun menarik tangan diranda, ia membanting ny ke kasur dan menindih diranda.

"kau mau ini kan? akan ku puaskan mu semalaman"

"aku sudah tidak menginginkannya, menjauh lah" tanpa basa basi lianka mencium dan melumat bibir diranda. Diranda pun tidak bisa menolak mereka berciuman dan saling melumat bermain lidah.




tbc.

Pemuas Nafsu || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang