Masuk tk

761 27 0
                                    

Happy reading.




Sio duduk di kursinya, bersama gadis seumuran yang terlihat tidak kekanak-kanakan seperti sio dan yang lain nya.

Sio terlihat gugup bersama gadis kecil itu, Miss ervi menyuruh semuanya untuk berbaris didepan, sio dan gadis kecil itu yang paling trakhir.

Semuanya sudah memperkenalkan diri, sio tegap dan menghadap ke anak yang sudah duduk di kursinya masing masing.

"Aku sio zaccbreand!" ucap sio sedikit berteriak. Gadis kecil yang disebelah nya tercengang, ia tau marga yang dipakai oleh sio.

"Aku vleofa grazanssy" ucap gadis kecil itu. Sio dan vleofa menunduk lalu pergi ke meja nya.

Jam 10 siang, sio sudah pulang dari sekolah bersama sus dan supir ia turun dari mobil dan masuk kedalam untuk menemui darsyina.

"Mama! Mama!"

"Maaf tuan muda, madam tidak ada dirumah"

"Mama kemana?"

"Madam berpesan, akan pergi ke kantor karena ada masalah"

"Sio ingin bertemu mama, pak supir antar sio, aku bersama pak supir aja sus tidak papa tidak usah ikut" sus mengangguk. Akhirnya sio pergi dengan supir ke kantor darsyina.

Sesampai disana, sio turun dari mobil dan berlari menuju orang asing, supir nya pun terkejut langsung keluar dan berlari kearah sio.

"Permisi, aku mencari mama"

"Ah, mama? siapa nama mama mu?"

"Syina, mama ku syina" karyawan terkejut. Supir nya pun memegang tangan sio.

"Ruangan madam darsyina dilantai berapa ya?"

"Di lantai 48, anda boleh memakai lift khusus madam yang berwarna emas akan langsung menuju ke lorong ruangan madam" ucap karyawan yang masih terkejut. Supir menunduk dan berterimakasih, mereka pun masuk kedalam lift.

Sampai disana, sio melihat darsyina yang berjalan kearah nya, berlari dan langsung memeluk kaki darsyina.

"Sio? kamu ngapain kesini sayang?"

"Sio rindu mama"

"Astaga, pak, bapak boleh pulang duluan saja biar sio bersama saya"

"Baik madam"

Darsyina menggendong sio dan berjalan keruangan nya, zekeo dan sekretaris satu nya heran siapa anak tersebut.

Wajah yang lucu, gigi rapi dan senyuman yang indah, darsyina masuk kedalam ruangan bersama sio di gendongan nya.

"Mama, mama bekerja disini?"

"Iya sayang, ini punya mama dan punya sio"

"wahh, ini punya sio?"

"Iyaa sayang, ini punya sio jugaa suatu saat nanti mama akan mewarisi semua harta mama kepada kamu walaupun kamu bukan anak kandung mama"

"Sio sayang mama, sio berjanji akan merawat mama seperti mama rawat sio dengan baik" kata sio bersemangat. Karyawan yang mendengar dibalik pintu sangat terharu, darsyina memeluk sio dengan erat.

"terimakasih sayang, mama bahagia kamu ada sama mama, kamu sudah makan belum sayang?"

"belum, laper ma"

"Mau keluar atau tante zeko yang membelikan?"

"Tante zeko siapa?"

"Zekeo.."

"Saya disini madam" ucap zekeo sigap. Sio melihat zekeo dan tersenyum manis kearah nya, pipi zekeo memerah sangat manis dan imut.

"Kamu belikan makan yaa, kamu ingin apa sayang?"

"Sio ingin ayam goreng, dan mama aku boleh minum es?"

"No, air meneral saja sayang"

"Humm baiklah, aku ingin ayam goreng dengan kentang dan belikan mama ku makanan enakk" senyuman terukir diwajah darsyina, ia memberikan kartu hitam kepada zekeo.

"kalau begitu saya permisi madam, tuan muda" zekeo keluar dari ruangan muka nya memerah dilihat oleh karyawan lain nya dengan semangat yang sangat membara, ia segera pergi dari sana untuk membeli pesanan sio.

Sio duduk menunggu zekeo datang, ia pun ingat dan menghampiri darsyina dikursi kerjanya.

"Mama, tadi aku duduk dengan gadis galak, tatapan nya menyeramkan dan sikap nya dingin seperti lemari es"

"Benarkah? siapa nama nya?"

"Aku melupakan namanya" ucap sio. Darsyina tersenyum, zekeo datang dan menaruh makanan itu di meja. Sio menarik tangan darsyina dan duduk disebelah nya membuka makanan yang zekeo beli, ia memberikan kartu hitam itu lalu keluar dari ruangan darsyina.

Makan sudah selesai, sio mengantuk namun darsyina tidak mengijinkan sio untuk tidur setelah makan akhirnya sio berdiam diri selama 20 menit melihat darsyina duduk di kursi nya dengan komputer.

Pada akhirnya sio tertidur dengan sendirinya disofa, sampai menjelang malam matahari sudah terbenam darsyina mematikan komputer nya dan menggendong sio untuk pulang.

Mobil diranda sudah berada di depan perusahaan, satpam yang menjaga membukakan pintu mobil dan memasukkan sio kedalam mobil terlebih dahulu.

Sesampainya dirumah, gerbang terbuka lebar ia masuk melihat siapa yang datang kerumah, sampai didepan pintu utama keluar dari mobil menggendong sio lalu masuk kedalam.

"Syina"

"Kakak, ada apa? Ayah ibu"

"Siapa anak kecil itu? Lancang sekali kau memasukkan anak kecil itu kedalam keluarga kita"

"Eumm mama, berisik sekali"

"Sus, tolong bawa sio kekamar nya"

"Baik madam" Sio dibawa kakamar yang masih ingin tidur.

"Bukan urusan mu"

"Ibu sudah, biarkan syina hidup dengan keinginan nya sendiri"

"Ini tidak ada urusan nya dengan mu gersy"

"Dia bukan anak ku, dia hanya orang asing dan sejak bayi udah di angkat menjadi cucu oleh kakek mu"

"Sudah? Silahkan keluar dari rumah ku, aku sangat sibuk saat ini" ucap darsyina. Ia pun melangkah menuju anak tangga.

"Dasar anak tidak berguna! Berani sekali kau berbicara seperti itu kepada kami, kami yang merawat mu dari kecil"

"Kalian? Aku diurusi oleh kakek ku sampai kakek ku meninggal, kalian mengurusi ku? tidak! Kalian hanya mentertawakan disaat aku gagal dalam segala lah apapun! Bagaimana dengan kak gersy? Dia bukan anak kandung kalian kan dan kakek tidak menganggapnya sebagai cucu karena dia adalah anak dari laki-laki lain, kakek sudah mengetahui semuanya tentang kalian, sekarang tinggalkan rumah ini, mulai sekarang kalian bukan keluarga ku aku memutuskan itu sekarang."

Gersyina sudah menangis sejadi-jadinya mendengar perkataan yang darsyina keluarkan dari mulutnya, namun itulah kenyataannya tidak bisa diubah oleh apapun dan siapapun.


Tbc.

Pemuas Nafsu || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang