Back To Darsyina

1.3K 44 1
                                    

Happy Reading.






2 Minggu berlalu dan di hari Sabtu sore yang tampak mendung, diranda duduk menyendiri di tepi danau yang sangat tenang, memasang earphone di telinganya menyalakan musik dengan volume sedang.

Masker dan kacamata terus melekat di wajahnya, walaupun begitu diranda terlihat begitu keren.

Hujan turun begitu saja dengan derasnya, diranda meneduh digubuk kecil melihat hujan yang sangat deras di sisi lain zekeo sedang memperhatikan diranda yang kedinginan, zekeo tidak bisa melakukan apapun zekeo segera memberitahu hal ini kepada darsyina.

30 menit berlalu, hujan tak kunjung berhenti seseorang tiba-tiba saja menghampiri diranda dan berdiri di sebelahnya, menggunakan topi dan masker, seseorang itu memberikan jaket yang agak tebal kepada diranda, ia sedikit menoleh dan mengamati siapa sebenarnya orang itu.

Tak perlu banyak tingkah, seseorang itu membuka topi dan masker nya, darsyina tentu saja itu adalah darsyina, diranda terkejut ia mundur perlahan dan hendak pergi, namun dengan sigap darsyina menarik lengan dan membawanya kedalam pelukan hangat.

Diranda diam, diranda sangat merindukan pelukan hangat ini beberapa hari terakhir ia terus menangis melihat foto dirinya dengan darsyina yang berada di layan handphone diranda, ia sangat merindukan pelukan dan sentuhan darsyina yang membuat nya nyaman setiap saat.

hyacuuu

Bersin kecil diranda terdengar sangat jelas di telinga darsyina, ia terkekeh pelan menarik diranda dan pergi dari gubuk itu menuju parkiran, darsyina memasukkan diranda kedalam mobil nya.

"gue bawa mobil"

"ohh oke"

Diranda diam kembali, pandangan kedepan melihat rintikan hujan yang terkena kaca mobil darsyina, diam di dalam mobil dengan suarana dingin karena hujan membuat diranda sedikit menggigil, darsyina selalu memperhatikan gerak gerik diranda di dalam mobil nya walaupun hanya melihat di ekor matanya saja.

Merasa kasihan kepada diranda, ia memberikan jaket yang sebelum nya ia simpan di jok belakang kepada diranda. Diranda menerimanya dengan senang hati dari luar tampak biasa saja namun didalam hatinya ia sangat senang darsyina memperhatikan dirinya.

Satu jam berlalu, hujan akhirnya reda mobil darsyina masih terparkir di tempat parkir taman, diranda ingin keluar namun lagi lagi tangan nya di tahan dan mengunci pintu mobil tersebut dengan sigap.

"gue mau pulang, buka"

"pulang? punya rumah?"

Diranda terdiam, rumah yang darsyina maksud bukan lah berbentuk bangunan, darsyina menarik diranda kepangkuan nya dan memeluk dengan erat membuat diranda hangat seketika, diranda kembali memeluk dasryina tidak kalah erat, isakan kecil terdengar di telinga nya air mata yang sedikit menetes kebelakang leher nya membuat darsyina terkekeh kecil.

"I don't want to break up, please come back to me" tangisan diranda pun semakin kuat, semakin banyak air mata yang menetes keleher darsyina membuatnya merinding akan hal itu, darsyina melepaskan pelukan nya melihat diranda menangis sejadi-jadinya.

Mengusap air mata diranda dengan sangat lembut, diranda menahan tangan darsyina yang berada pipinya air mata yang tak berhenti keluar membuat darsyina semakin gemas dengan nya.

"come back to me, please"

Lagi lagi, permohonan diranda lakukan dengan suara tangisan nya membuat darsyina ingin sekali menjahili diranda, semakin darsyina diam semakin pecah tangisan diranda di buatnya.

"honey, pleasee"

Ingin sekali darsyina memakan nya saat ini juga, diranda terlalu gemas saat manangis dan memohon seperti itu, darsyina diam hanya diam tidak ada jawaban yang ia keluarkan dari mulutnya, diranda kesal dengan perlakuan mantan kekasihnya itu, ia mencium bibir darsyina lalu melumatnya dengan sedikit agresif.

Darsyina terkejut, ia tersenyum di sela sela ciuman itu, darsyina menahan tengkuk leher diranda dan menikmati ciuman itu. Keduanya melepaskan ciuman tersebut darsyina keluar dari mobilnya dan masuk lagi ke jok belakang.

"📞zekeo, kemari"

Sambungan yang sangat singkat, zekeo sampai di depan pintu mobil belakang, kaca yang darsyina turunkan menyuru zekeo menjadi supir nya sementara waktu, zekeo hanya menurut ia naik ke jok pengemudi dan menjalankan mobil darsyina dengan kecepatan sedang.

Suara ciuman dan desahan ringan di jok belakang sangat menggangu konsentrasi zekeo yang mengemudikan mobil, ia tidak tahu harus kemana, ia ingin bertanya namun ia takut darsyina marah karena pertanyaan nya yang mengganggu aktifitas darsyina, akhirnya zekeo memilih untuk pergi ke rumah diranda saja hanya jalan kerumah diranda lah yang ia tau.

Sesampai di gerbang depan, zekeo menurunkan kaca mobil nya, menyuruh penjaga itu membukakan gerbang, setelah di bukakan ia melajukan mobil nya masuk kedalam halaman rumah diranda.

Darsyina turun terlebih dahulu dari mobilnya, lalu menggendong diranda yang tertidur karena lelah menangis dan aktivitas di dalam mobil, zekeo berdiri tegap di samping mobil darsyina.

"bawa mobil diranda kemari, saya sudah memesankan taxi online untuk mu, ini dia kuncinya, dan saya sudah transfer ke rekening mu"

"terimakasih madam, kalau begitu saya pergi terlebih dahulu" darsyina mengangguk, ia masuk kedalam rumah, banyak para maid yang terkejut melihat diranda yang berada di gendongan darsyina, hampir sebulan lamanya diranda tidak bersama darsyina.

Masuk kamar dan menguncinya, diranda terbangun setelah terbaring di tempat tidurnya, darsyina membelakangi dirinya sedang membuka jaket dan sepatu, diranda memerhatikan darsyina dari belakang senyuman yang manis ia lontarkan kepada sang kekasih. udah balikan ceunah 😄

Pagi hari, darsyina sudah selesai bersih bersih ia menunggu diranda bangun namun tidak kunjung bangun, darsyina pun keluar dari kamar ia sedikit terkejut melihat ke empat maid yang berada di depan kamar diranda.

"kami telah menyiapkan makanan untuk anda dan nona diranda"

"baiklah, nona kalian masih tertidur biarkan dia tidur apakah disini ada kolam renangnya?"

"tentu nona, mari ikut saya"

"saya hanya menanyakan itu saja, tidak berniat untuk per..."

"kalian pergi"

"baik nona"

Dirand tiba-tiba saja datang, dan merangkul pundak darsyina lalu ia tersenyum dengan sangat manis rambut yang masih berantakan membuat diranda semakin gemas dimata darsyina.

Darsyina menempelkan tubuh diranda di tembok, banyak sekali maid di bawah sana namun darsyina menghiraukan keberadaan para maid itu, diranda ingin melepaskan cengkraman tangan darsyina di pinggang nya, ntah kenapa diranda melemas begitu saja tidak mempunyai banyak tenaga.

"tubuh gue lemes banget, gak bisa ngelawan syina gue gamau jadi bottom" batin diranda. Darsyina tersenyum, ia mengangkat kaos diranda makin keatas setiap sentuhan diranda rasakan sensasi nya mampu membuat diranda susah untuk menahan desahan.

Darsyina melepaskan tangan diranda, mengalungkan di leher nya, darsyina meremas dan memainkan puting payudara diranda di depan kamar nya dengan di saksikan oleh para maid dan bodyguard.

"eunghh stophh aaghhh"

"tubuh mu melemah karna sentuhan ku sayang? aku akan terus menyentuh tubuh mu mulai saat ini"

"aahh pleasee stophhh aahhh"

"are you sure babe? tidak akan menyesal?"

"aghh fuck.." diranda mencium bibir darsyina, ia sudah sangat tidak tahan dengan itu, ia menciumnya dengan agresif suara ciuman berdengung di seluruh ruangan, lagi lagi para maid di kejutkan karena tidak pernah melihat diranda selemah itu untuk di taklukan oleh perempuan.






Hallo, sorry yaa baru bisa up author sibuk kmren siang, dadahh.

Pemuas Nafsu || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang