Arda bertemu Driyan pertama kali sehari sebelum pemilihan ketua OSIS akan dilakukan. Kejadian-kejadian panas terjadi karena kecerobohan Arda yang menuruti ide Driyan untuk menjadi jalang dadakan, Arda begitu menurutinya karena ia yang memiliki tekad kuat ingin menjadi ketua OSIS, akhirnya ide bejad itu Arda sangat menyetujuinya, karena Arda yakin ia akan kalah oleh Setyo Aji Pamungkas. Karena ide yang dicetuskan Driyan, Akhirnya Arda mendapatkan apa yang dia mau walaupun dengan cara mengotori dirinya sendiri.
****
Side story 1: Pecah perawanArda POV.
Aku dalam keadaan tubuh telanjang bulat tanpa sehelai benangpun yang melekat di tubuh molekku. Tubuhku benar-benar indah menawan, otot di bagian-bagian tertentu seperti di bagian perut, dada, dan lengan otot-otot itu tercipta dengan begitu pas tanpa berlebihan.
Kembali ke saat ini, aku mendengus mengingat seragam OSIS ku yang kini tercecer tak beraturan mungkin ada beberapa bagian yang sobek, karena tindakan tergesa Driyan tentunya. Aku begitu tak menyangka saat-saat ini akan menjadi pengalaman perdana ku menjadi seorang bottom.
Tapi karena hal itu menjanjikan akan aku lakukan demi mendapatkan gelar ketua OSIS!. Aku tak mau kalah tentunya dengan Setyo, musuh bebuyutanku sedari sekolah dasar.
“Ughh” Suara desahan keluar dari mulutku saat Driyan mengenyot nipple ku dengan rakus. Sementara itu kedua tangannya melepas seragamnya sendiri. Driyan lalu mendekatkan dada telanjangnya setelah selesai mengenyot, kini dadaku yang juga telanjang menyentuh permukaan dada ratanya begitu hangat dan menimbulkan sensasi yang begitu menggelitik. Bahkan dapat aku rasakan seolah ada kupu-kupu berterbangan di perutku.
“Beneran Lo mau gue perawanin? Secara Lo keliatan banget straight dan begitu jantan jauh berbeda dengan gue. Lo bahkan pangeran sekolah SMA Bina Bangsa." Driyan berucap tepat di depan wajahku, bau mint seketika menyeruak masuk ke dalam hidungku. Rasanya begitu menenangkan.
“G-gue mau, Yan. Gue pengen jadi ketua OSIS dan gue bakal ikutin ide Lo karena gue yakin ide Lo juga bakal manjur, secara gue tau Lo selalu ada pertimbangan ketika melakukan sesuatu.” Aku memang begitu percaya pada sosok Driyan, murid kesayangan guru yang sering di buli karena tingkahnya yang bak waria. Padahal kini yang tengah aku lihat adalah pria yang terlihat begitu mendominasi.
“Oke karena Lo juga setuju. Jadi, jangan berani-berani hentikan gue karena gue ga suka oke?” Aku menganggukan kepala, demi menjadi ketua OSIS!.
“Oke karena ini juga bukan pengalaman pertama gue ngentot jadi gue ga bakal buat Lo nyesel.” Mendengarnya sebenarnya aku cukup kecewa karena Driyan yang pasti sudah tak perjaka.
Plakk
Plakk
Plakk
Setelah mengucapkan itu, Driyan mulai menampari pantatku hingga dapat aku rasakan pantatku keram.
“Pantat ini yang menjadi idaman gue sejak lama. Begitu semok dan lihatlah ketika gue menamparnya pantat Lo mantul-mantul pantat Lo begitu kenyal” Driyan tersenyum bangga dengan pandangan tak lepas dari pantatku yang kini terus ditamparnya.
“Sudah sakit, Yan.” Driyan menghentikan tamparannya pada pipi pantatku, tatapan matanya menajam membuatku bergidik.
“Melupakannya ehh? Gue bilang jangan hentikan tindakan gue. Karena Lo ngeyel dan berani, jadi gue gak bakal lakuin seks lembut” Suaranya memang lembut tapi begitu mengintimidasi bahkan tubuhku menegang. Aku benar-benar merasa kesakitan di pantatku, rasanya begitu nyeri. Tapi saat ini aku begitu menyesal karena aksiku barusan. Tamatlah riwayatku.
“Akhhh” Aku terpekik saat kedua putingku di tarik, Driyan membawaku ke ruangan khusus untuk ketua OSIS. Memang kami sekarang berada di ruangan OSIS yang kosong karena para teman-teman OSIS nya sebagian sedang sibuk mengurusi pendaftaran siswa baru dan sebagian pergi ke panti asuhan melakukan kegiatan baksos. Aku tak ikut karena aku malas saja, teringat dulu kelas 10 aku tak terpilih menjadi ketua OSIS karena si Setyo, dia yang sekarang menjabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot [Free] Some [Premium]
FantasyOneshoot/lebih, karya sendiri no plagiat! Semoga suka ya wak