Saat di laboratorium aku tak sengaja menumpahkan cairan yang kemudian terjatuh di seragam Ari, sahabatku.
Ari ku lihat merintih kepanasan saat cairan kimia itu jatuh mengenai seragam nya dan tembus hingga ke bagian dada dan puting yang begitu aku perhatikan begitu besar.
"Ughh shhh panas" ia berusaha melepaskan seragam nya.
Aku panik!
"Maaf bro, gue ga sengaja sumpah!" Aku membantunya melepas seragam, hingga kini menampilkan bahu kokoh dengan dada bidang, dan apa? Aku begitu cemburu dengan perawakannya, begitu muscle dan incaran para kaum hawa.
Padahal sudah 3 tahun ini kami bersahabat dari kelas 10 SMA tapi aku tak tau begitu banyak perubahan di tubuh Ari, tampak bagian-bagian menonjol di beberapa titik tertentu. Dulu terakhir kali aku melihat tubuhnya, ia masih kurus walaupun tetap idaman para wanita karena wajah sahabatku yang tampan bak artis-artis China.
Tapi lihatlah sekarang bahunya saja begitu tegap, dan apa-apaan ini? Kenapa putingnya begitu besar, bahkan puting pacarku yang sering ku jamah kalah jauh padahal pacarku dijuluki wanita berpayudara terbesar, tapi lihatlah ck ck, aku bahkan yang pria saja mengakuinya.
"Panas bro, putingku rasanya perih" Ari dia berucap seraya menitikkan air mata. Aku yang melihat itu tak tega.
"Shh kenapa?" Ari bertanya saat mulutku sudah berada tepat di kedua dadanya.
"Gue mau bantu Lo bro. Kali aja mempan. Gapapa toh?" Aku tak tau dapat insting darimana tapi aku samar-samar mulai mencium bau harum dan begitu memabukkan dari puting Ari.
Ari mengerang kecil saat aku mulai menjalankan aksiku. Suaranya begitu dalam tak jauh berbeda seperti milikku.
Cpak cpak
Aku melumat kasar putingnya saat mendapati bukan rasa cairan kimia yang ada bahkan cairan itu sepertinya malah meresap ke dalam kedua dada bidang Ari.
"Unghh rasanya aneh bro" Ari menahan desahan saat ia rasa ada gelenyar aneh menghampirinya saat kedua putingnya di rangsang dengan begitu apiknya.
Plop
"Gimana udah baikan?" Sebenarnya puting Ari sudah tak sakit, tetapi Ari yang malah sudah kecanduan jilatan dan lumatan sahabatnya itu malah berbohong.
"Belum tapi pas di kenyot rasa sakitnya bahkan hilang bro. Kenyot lagi ya, itung-itung bantu sahabat" aku malah bersemangat, puting itu rasanya nikmat, jauh lebih nikmat dari milik pacarnya. Karena montoknya dada ini begitu dahsyat! Dan putingnya kemerahan membuatku selalu gemas untuk mengkenyotnya hingga puas!.
"Eegh" Aku mulai mengenyot di puting satunya, sedangkan puting satunya lagi aku rangsang dengan tanganku yang menganggur.
Mendengar desahan seksi Ari, membuatku malah nafsu, jadi aku mengkenyotnya lebih keras dan desahan Ari pun mengeras. Dan aku menyukainya. Begitu jantan tidak seperti suara-suara waria-waria yang selalu menggodaku untuk menghamili mereka. Jika untuk Ari bahkan aku rela menjadi kaum belok tetapi hanya untuk dia saja, eh? Apa-apaan ini pikiranku perlu penjernihan. Tapi cairan rasa asin bercampur manis yang lama-kelamaan memenuhi rongga mulutku membuatku mengernyit. Aduh apa jangan-jangan itu cairan kimia? Bisa isdet aku!.
Tapi mengapa rasanya enak? Lama-kelamaan tambah deras mengalir membuatku panik ditambah saat ini malah aku lihat dengan jelas ternyata puting Ari mengeluarkan susu.
Sedangkan Ari mendesah hebat, karena ia juga merasakan sesuatu yang memaksa keluar dari putingnya.
Plop
Cairan itu mengalir deras melewati perut Ari, Ari yang melihatnya panik? Ini air apa???
Aku juga tak kalah panik, tidak mungkin kan seorang pria bisa menghasilkan kelenjar susu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot [Free] Some [Premium]
FantasyOneshoot/lebih, karya sendiri no plagiat! Semoga suka ya wak