Setelah selesai menikmati kejantanan Driyan, dan pria itu melenggang pergi ke kelasnya. Ternyata si anggota osis sekaligus ketua basket itu memergoki Arda.
****
Side story 2: Uke BinalArda POV.
Puas menikmatiku. Driyan pergi kembali ke kelasnya, sebelumnya kami menghabiskan tiga ronde.
Aku tengah berusaha mengancingkan kancing di seragamku. Seragamku benar-benar robek walau hanya di bagian kerah, namun membuat dada bidangku terpampang mudah dilihat. Tapi bodo amat, toh ga ada yang menegurnya pasti, terkecuali Setyo.
Saat di kancing terakhir, tubuhku dipeluk oleh seseorang. Aroma keringat menusuk hingga ke penciumanku.
Ketika hendak melepaskan pelukannya justru pelukan itu di per erat membuatku tak berkutik.
“Shh sudah puas bermain dengan si banci itu heh?”
“Ugh” Aku melenguh saat telinga yang menjadi salah satu titik sensitifku di jilat.
“Gimana enak dientot huh?” Aku membalasnya mengangguk.
Kelvin menarik celana abu-abuku, lantas menabok pantatku yang sudah tak terbalut apa-apa.
“Bahkan Lo ga pake sempak? Benar-benar binal” Arah pandang Kelvin menuju pantatku yang masih memerah setelah di tamparnya.
“Montok sekali. Sayang gue ga bisa ngerasain lubang perawan Lo malah si Banci yang dapat. Gapapa setidaknya gue bisa ngentotin Lo”
“Entot gue!. Lubang gue gatal” Aku malah ereksi lagi karena tamparan di pipi pantatku itu, lubangku juga jadi gatal.
“Begitu binal. Mau ini kan Lo?" Kelvin menunjukkan tonjolan yang masih terbungkus celana.
Aku mengiyakan ucapan salah satu anggota osis yang juga menjabat sebagai ketua basket. Dia bernama Kelvin, teman sekelasku juga.
“Buka sendiri dong. Btw gue ga nyangka Lo yang kekar begitu dientotin tapi benar-benar pantes. Pantatmu gede dan gue suka yang gede-gede” Aku tersenyum paksa, jika bukan ingin menjadi ketua osis gak akan aku lakukan hal kotor itu.
Aku membuka celana abu-abunya.
“Jilat sempak gue” Kelvin menyeringai.
Aku menjilat sempak itu menuruti perintah Kelvin. Bau khas kontol terasa begitu menyengat di hidungku. Tapi begitu candu untuk di hirup.
Setelah puas menjilat dan menciuminya, aku melepaskan sempak itu sembarang. Lalu aku diperintahkan Kelvin untuk mengulumnya.
Aku menurutinya, aku perlahan memasukkan kontol yang tak begitu besar, kalah jauh dengan milik Driyan.
“Shh hangat banget mulut Lo.”
Aku mulai berusaha mengulumnya, aku kesulitan karena di tiap kulumannya masih sering mengenai gigiku. Membuat Kelvin marah dan menamparku keras.
Plak
“Sialan jangan sampai kena gigi!”
Plop
“Maaf Vin, gue belum pernah ngulum kontol” Aku jujur, karena bersama Driyan ia langsung kegiatan inti. Lagian ini juga baru pengalaman pertama nya merasakan kontol bersarang di mulutnya.
“Ga percaya gue orang Lo aja udah di entot si banci ga mungkin ga ada adegan kulum kontol!” Kelvin tak mempercayai ucapanku, ya sudahlah. Terserah di mau percaya atau tidak. Yang penting aku dapat merasakan kejantanannya.
“Kulum lagi, kali ini jika terkena gigi bakal gue sebarin ke para cewek biar Lo mampus. Mereka akan menyebarkannya lewat internet, lalu boom Lo bakal dibenci banyak orang, Lo bakal dicaci maki."
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot [Free] Some [Premium]
FantasíaOneshoot/lebih, karya sendiri no plagiat! Semoga suka ya wak