"Saya bundanya kalian siapa berani beraninya membentak,menarik kuat tangan anak saya, bahkan sampai menampar pipi manis anak saya!!!!!!" Bentak Tara pada mereka,mereka semua yang ada di sana sedikit shock mendengar ucapan Tara
"Maksud anda apa?!" Tanya cinhap dengan tegas
"Kalian tidak perlu tau maksud saya apa, udah sana hushhhh" ucap Tara mengusir mereka lalu langsung ia tutup rapat pintu berukuran besar itu
BRAKKK!!!
"Itu siapa sih de ko ngeselin banget pengen aku masukin cabe rawit mulutnya" ucap Tara yang mendumel sedari tadi
"Hehe mereka emang gitu Bun, mending masuk aja yuk" ajak Zee menggandeng tangan Tara.
"Ka aku pulang yah" ucap Zee menunduk kan kepalanya pada oniel dan teman teman, ketika mereka semua memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing karena orang tua mereka yang terus mencarinya
"Loh kenapa di tekuk gitu sih de mukanya besok kan masih bisa ketemu" ucap oniel menarik dagu Zee, Zee hanya terlihat berkaca kaca saja
"Kenapa nangis hmm?" Tanya Lulu sembari mengelus lembut air mata Zee yang jatuh
"Enggak Zee gk nangis yaudah Zee pulang ya kak,Bun byee" ucap Zee sembari tersenyum lebar sampai gigi tapi nya itu terlihat (hanya terpaksa)
"Zee Lo jangan bohong, gw tau ya Lo nyembunyiin sesuatu" ucap Olla menahan pergelangan tangan Zee
"Gw gk papa lepasin ka" ucap Zee memberontak dari genggaman tangan Olla, Flora yang tak tega pada Zee pun menarik kencang tangan Zee dari genggaman olla dan langsung ia peluk erat tubuh Zee yang bergetar, Zee juga membalas pelukan itu tak kalah erat
"Kenapa de?..., Jangan nangis ka Flo di sini bareng Dede kenapa hmm?" Tanya flora lembut, Zee hanya menangis di pelukan flora ia tak mau melepaskan pelukan erat itu entah kenapa
"Z-zoya hikss t-takut ka Flo,gk mau pulang" ucap Zee membenamkan mukanya di ceruk leher flora,flora mengerti ketakutan apa yang di alami Zee saat ini
"Dede mau ikut bunda aja gk?" Tanya Tara spontan yang membuat mereka semua kaget - flora dan Zee
"Mau gk de?" Tanya Flora yang masih menenangkan Zee dengan mengusap usap lembut punggung ramping dan halus itu, tak lama setelah itu Flora merasakan bahwa anak ini sedang tertidur karena nafas yang menderu tenang
"Kayak nya emang harus Kaka yang bawa Zoya pulang ke rumah Kaka, Azizi kalau udah tidur gk bakal mau ke ganggu belum lagi dia manja kalau tidur harus di peluk,harus di puk pukin dulu di cium apa lah masih banyak lagi" ucap Olla menjelaskan apa saja yang ia rasakan ketika Zee sedang tertidur
"Ya tuhann manja banget, jadi ini gimana ngangkat nya?" Tanya Tara karena ia kira badan anak ini pasti sudah berat karena umurnya yang sudah tak kecil lagi
"Ya di gendong lah ka" ucap Ashel malas karena ia sudah lama berdiri di situ
"Loh emang nya gk berat?" Tanya Tara shock
"Enggak nih ya aku angkat" ucap flora dan benar saja badan Zee di angkat sampai batas pinggangnya
"Kok bisa emang bertanya berapa sih?" Tanya Tara yang penasaran
"30 kg, gk nyampe kali di bawah 30 bisa aja dia, Zoya itu kalau makan susah banget harus di suapin dulu baru makan itu pun harus pakai trik" jelas Christy pada Tara yang hanya manggut-manggut
"Yaudah sini biar aku gendong" ucap Tara lalu mencoba menggendong itu anak 'wahhh beneran tidak berat' ucap nya di dalam hati
"Yaudah aku pulang ya, terus itu motornya bontot siapa yang bawa?" Tanya Tara dari dalam mobil pada mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
not me... - Zoya -
Random"bukan aku, aku gk tau hikss" ucap gadis cantik itu sembari terisak plakk!! "Kamu! di kasih maaf malah begini liat apa yang kamu lakukan kepada adik saya,hah liat!!" ucap gadis ke empat di rumah tersebut menunjuk kaki adik ke lima nya "sudah cukup...