Gadis itu berjalan menyusuri ruangan indah yang penuh dengan foto fotonya dengan gadis gadis cantik lainnya, matanya tak kunjung berhenti menyusuri setiap sudut ruangan itu, banyak kenangan terukir di sana, sampai pada akhirnya pandangan nya jatuh pada satu foto yang memori nya sangat indahDia memandang sembari tersenyum melihat foto itu, ia mengambil foto itu lalu duduk di tepi ranjang yang sudah lama tak di tempati itu, ia baca tulisan yang ada di belakang foto itu yang bertuliskan "my zoyaaaa" ia tersenyum senang ketika mengingat kenangan ketika ia dan Gracia sedang quality time berdua dan itu benar benar seru sekali.
"Haha seru banget kalau di inget ci, andai Sekarang kita bisa begini lagi mungkin zoy bakal seneng banget" ucap nya tertawa hambar lalu tak terasa air matanya pun menetes ke atas bingkai kaca itu,tepat di atas muka Gracia
"Boleh gk sih gw bilang kalau sekangen itu sama Lo, kangen Lo manggil gw Zoya pakai irama khas Lo, kangen Lo khawatir pas gw sakit. tapi sekarang gw sakit parah sekali pun Lo bodo amat" ucap Zee mengusap usap lembut foto itu dan masih dengan air matanya
"Ci aku Zoya nya Cici yang sekarang udah besar, Cici gk kangen ya sama Zoya?, Zoya kangen sama Cici masa Cici gk kangen sama Zoya hikss..." Pecah sudah Isak tangis Zee ketika mengucapkan kata kata yang sebenarnya ia tak kuat untuk mengucapkan nya
"Ci, Zoya udah punya pikiran buat mengakhiri hidup sekarang ci, cici gk larang Zoya?, Cici Gk mau nasehatin Zoya?, Cici gk mau peluk Zoya?, Zoya butuh pelukan sekarang ci hikss, butuh banget buat ngilangin sakit di semua badan zoy hikss" ucap Zee lirih sembari memeluk foto itu dengan penuh haru, ternyata ada gadis yang mendengar kan keluh kesah nya sedari tadi, ia ikut menangis ketika mendengar ucapan Zee yang begitu menyentuh hatinya
"Zoya beneran capek ci, Zoya udah gk sanggup aku mau nyerah." Ucap Zee melemah dia meringkuk ketika ia merasakan dingin yang mengeruak di tubuh nya
"Sakitt....ci....Sakittt......zoy mau di peluk.....zoy mau di cium ci.....zoy mau di sayang, zoy mau semuanya kembali buat zee" ucap Zee yang perlahan kesadarannya hampir menghilang, gadis yang di pintu tadi sudah tak tahan lagi, ia berlari kearah Zee lalu memeluk Zee dari belakang dengan erat
"Hikss hikssss hikss" tangis Zee,ketika merasakan orang yang memeluknya itu orang yang sangat ia kenal, zee membalikkan tubuhnya lalu membalas pelukan Gracia tak kalah erat walaupun badannya yang benar benar lemah
"Cici..... Gk kangen Zoya ya?.... Cici gk sayang sama zoy yah?" Tanya Zee menangkup pipi tirus milik Gracia, air matanya tak pernah berhenti mengeluarkan air yang banyak itu, gadis itu tak pernah lupa tersenyum
"Cici Zee mau tanya boleh?, Cici bakal kayak gini terus kan?" Tanya Zee pada Gracia yang hanya diam menatap lurus kearah dinding kamar, lagi lagi Zee kecewa dengan harapannya, memang salah ia berharap pada Gracia
"Bodoh Azizi berkali kali, berkali kali Azizi!!! Lo di bohongin, Lo emang manusia paling bodoh bisa bisanya Lo masih berharap sama perempuan ini" batin Zee memaki dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
not me... - Zoya -
Random"bukan aku, aku gk tau hikss" ucap gadis cantik itu sembari terisak plakk!! "Kamu! di kasih maaf malah begini liat apa yang kamu lakukan kepada adik saya,hah liat!!" ucap gadis ke empat di rumah tersebut menunjuk kaki adik ke lima nya "sudah cukup...