"Tunggu ini sebenarnya ada apa?!" tanya Ve yang sangat bingung dan juga khawatir"Sebenernya Zee itu udah mengidap kanker otak stadium lanjut aku juga gk tau sekarang sudah berkurang atau belum berkurang tapi Zee selalu gini kalau lagi lemes atau gk mau berbicara" jelas oniel,tau betul apa yang sudah di dapat kan oleh Zee
"Hah!!!!?,hal sepenting ini Zee kamu gk ngasih tau kita semua...." Ucap Ve lirih ia bisa merasakan
"Bukan gk mau ngasih tau ka tapi aku belum ada waktu yang pas buat ngasih tau kalian..." Ucap Zee sembari menunduk
"It's okey Zee Kaka ngerti kok..." Lirih Ve sembari mengusap lembut kepala Zee
"Kamu harus kemo ya Zee..." Lirih indah menatap Zee dalam
"Tapi ka..." Ucap Zee yang terhenti karena jari telunjuk Puti bercincin milik Lulu menempel pada mulutnya
"Gk ada alasan,harus mau yah cantik...." Lirih Lulu dengan bergetar, mendengar itu Zee hanya pasrah dan mengangguk
"Yaudah sekarang mau gimana? Kita tetap mau lanjutin itu hari ini atau besok?" Tanya Ve yg langsung di jawab cepat oleh Lulu
"Besok aja ka hari ini lebih baik kita mulai operasi Erine" ucap Lulu tegas lalu di angguki oleh yang lainnya
"Yaudah kita panggil yang lain okeyy,oh ya Zee kamu kuat gk?" Tanya Ve yang di jawab anggukan dari Zee.
Skip setelah di rumah sakit.
"Hai Ci Erine" ucap Zee sembari tersenyum hangat dengan wajah pucat nya
"Hai joyaa!" Ucap Erine dengan semangat
"Haha Cici seneng banget yah?" Tanya Zee yang juga antusias sembari terkekeh pelan
"Iyaaa akhirnya habis ini aku terbebas dari penyakit ini dek" ucap erine tersenyum lebar kearah Zee,Erine menatap Lamat wajah Zee setelah memperhatikan dengan jelas mata Erine tak bisa fokus ke wajah Zee namun ia fokus pada bibir Zee yang sangat pucat bukan cuman itu saja tapi badannya terasa sangat dingin entah mengapa Erine menjadi sedikit khawatir
"Zee are you okey?.." tanya Erine dengan ragu namun Zee hanya mengangguk lemah sebagai jawaban Zee hanya sibuk memasangkan Erine infus.
Skip saat operasi segera di jalan kan.
"Zee mami boleh peluk kamu dulu?" Tanya Achika pelan kearah Zee,dengan lemas dan bingung Zee mengangguk pelan
Greppp
Zee menerima pelukan erat itu dari Achika entah mengapa Zee merasa sangat nyaman di pelukan Achika sampai sampai ia ingin menutup matanya di dalam pelukan itu,sedangkan Achika hanya bisa menangis dalam diam hal pertama yang ia rasakan adalah badan Zee yang sangat dingin serta badan Zee yang sangat gemetaran
"Jaga diri baik baik ya,dedek Oya nya mami...." Ucap Achika yang mengecil kan ucapan nya di akhir nyaris tak terdengar namun telinga Zee yang jeli pun mendengar ucapan Achika itu 'oya'? Ini panggilan khusus sang mami hanya untuk dirinya tapi kenapa ada yang tau panggilan itu?,belum sempat Zee bertanya Achika sudah beralih kepada Erine yang terbaring dengan oksigen di hidung nya
"Hai sayang nya mami,yang kuat ya nak mami di sini,Cici harus kuat mami nunggu Cici buat sembuh,Cici anak kuat nya mami gk boleh nangis mami gk suka Cici nangis" ucap Achika dengan air mata yang sudah deras berjatuhan ia mengusap usap lembut wajah Erine yang di penuhi oleh air mata
"Mami hikss..." Ucap Erine terisak kuat
"Don't cry baby,Cici Erine kan sudah punya adik jadi tidak boleh menangis,Cici mau ketemu dedek lagi kan? Kalau mau Cici gk boleh menangis lagi ya" ucap Achika lirih,lagi lagi ia harus di ingatkan kembali dengan hal itu
KAMU SEDANG MEMBACA
not me... - Zoya -
Random"bukan aku, aku gk tau hikss" ucap gadis cantik itu sembari terisak plakk!! "Kamu! di kasih maaf malah begini liat apa yang kamu lakukan kepada adik saya,hah liat!!" ucap gadis ke empat di rumah tersebut menunjuk kaki adik ke lima nya "sudah cukup...