Pembicaraan mengenai Lee Binna tadi meredam sering berjalannya waktu. Namun hal tersebut berbanding terbalik dengan situasi yang ada di dalam kepala Choi Seungcheol, pembicaraan tentang Lee Binna tadi membuatnya dia kembali memikirkan wanita itu. Meskipun tadi wanita itu sempat membuatnya marah karena memanggil namanya tetapi Choi Seungcheol sangat mengkhawatirkannya. Sungguh ini sangat mengesalkan, batin Choi Seungcheol.
"Carats. Concert. Work hard. Japan. Seventeen. Kau harus memikirkan hal itu, Hyung. Kau tidak boleh teralihkan karena kehadiran wanita itu." Hong Jisoo yang ada di samping Choi Seungcheol sepertinya telah berhasil menebak pikiran laki-laki itu.
"Lee Binna. Dia punya nama, Hong Jisoo." Choi Seungcheol mengingatkan.
"Hyung, tidakkah ini aneh menurutmu? Bagaimana wanita itu bisa kembali—"
"Lee Binna. Namanya Lee Binna, Hong Jisoo." Choi Seungcheol mengulangi kalimatnya sembari mengepalkan tangannya berusaha untuk tidak menghancurkan apapun kali ini.
"Aku harap kau tidak melupakan apa yang terjadi padamu setelah wanita itu pergi, hyung." ucap Hong Jisoo kemudian berlalu pergi meninggalkan kursi pesawatnya.
Tiga hari kemudian di dalam media massa terdapat sebuah informasi terkait salah satu member Seventeen kembali ke Korea Selatan sendirian tanpa ditemani oleh para member lainnya termasuk managernya. Hal itu tentu saja menjadi ricuh karena tanpa pengawasan laki-laki itu menerobos lautan paparazi begitu saja. Berkat bantuan puluhan security bandara, member tersebut berhasil pergi berlalu meninggalkan bandara dengan nyaman.
Di dalam taxi yang dia tumpangi, member Seventeen tersebut terus berusaha menghubungi seseorang yang sama sejak dia masih berada di Jepang. Tapi hasilnya tetap saja nihil, tidak ada jawaban. Merasa putus asa, akhirnya member tersebut menelpon pihak rumah sakit dan benar dugaannya. Wanita itu, dia sedang bersiap untuk pergi. Mendengar hal itu membuat member Seventeen ini meminta supir taxi untuk mempercepat lajunya. Dan beruntungnya jalanan kota Seoul hari ini tidak seberapa padat sehingga member Seventeen itu berhasil sampai di rumah sakit dengan cepat. Sesampainya di rumah sakit, member Seventeen ini langsung berlari menuju ruang VVIP untuk mencari wanita itu.
"Bagaimana bisa—" suara wanita itu sukses membuat member Seventeen itu menghela napasnya lega.
"Binna-yah... Kenapa kau mematikan ponselmu..." Tubuh laki-laki itu terlihat lemas. Dia berjalan sempoyongan mendatangi Lee Binna yang sedang merapikan pakaiannya.
"Ah ponselku? Dayanya habis. Dan aku tidak bisa men-charger-nya karena ketinggalan di apartemenku." Jawab Lee Binna santai.
Sesampainya di hadapan Lee Binna, laki-laki itu langsung memeluk perempuan itu dengan erat. "Apa kau masih marah padaku?"
Lee Binna mengernyitkan keningnya bingung, "Marah? Kenapa aku harus marah padamu, oppa?"
"Jadi kau tidak marah? Syukurlah..." lirih laki-laki itu kemudian menenggelamkan kepalanya di pundak Lee Binna.
Lee Binna mulai merasakan kupu-kupu di perutnya akibat dari perlakuan laki-laki ini yang tak lain adalah Yoon Jeonghan. Dia berusaha menata detak jantungnya karena dia takut jika Yoon Jeonghan mendengar detak jantungnya sekarang.
"Ehm. Oppa, jibe gaja (ayo pulang). Aku bosan disini." rengek Lee Binna pada Yoon Jeonghan.
"Geurae (baiklah), gaja (ayo)." jawab Yoon Jeonghan lirih.
"Ehm. Apakah kita pulang sambil berpelukan? Apa kau yakin tidak apa-apa jika seperti ini?" Lee Binna mengingatkan.
Yoon Jeonghan tersentak. Dia melepas pelukannya dari Lee Binna. "Mian (maaf), aku terlalu nyaman tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby, I'm Shadow of You
Fanfic"Jadi apa kau membenci Jeonghan?" Lee Binna menggeleng lemah. "Aku tidak akan pernah bisa membenci Jeonghan oppa. Aku tidak bisa membencinya. Aku tidak bisa." "Wae? Kenapa kau tidak bisa membencinya?" Choi Seungcheol terlihat penasaran. "Karena dia...