Lee Binna menutup panggilan teleponnya bersamaan dengan dirinya yang menghela napas lega. Kemudian dia kembali menekan sebuah nomor telepon untuk mengabarkan jika ada sesuatu yang harus dia lakukan nanti sore. Seseorang yang diteleponnya itu adalah Sekretaris Hwang. Sekretaris Hwang kebetulan saat itu sedang sedikit kewalahan mengatakan dengan penuh penyesalan jika dia tidak bisa menemani Lee Binna untuk melakukan hal tersebut nanti sore. Tapi Sekretaris Hwang berjanji akan mencari penerbangan paling awal setelah dia menghadiri rapat yang tidak boleh digantikan oleh siapapun di perusahaan agensi Hybe.
"Baiklah kalau begitu, tolong bantu urus tiketnya saja. Untuk selebihnya aku bisa sendiri." tutur Lee Binna lagi. Dia kemudian menghisap rokok yang sedari tadi ada di tangannya dan mengeluarkan asapnya begitu saja. "Eung. Terima kasih dan sampai berjumpa lagi."
Setelah mematikan panggilan telepon itu, Lee Binna menghela napasnya berat. Dia mengusap wajahnya kasar. Jadi dia akan melakukan hal ini sendiri lagi? Meskipun pergi ke tempat lain bukanlah hal yang asing bagi Lee Binna. Tapi kawasan itu sudah cukup lama tidak didatanginya. Dan yang akan dia temui juga bukanlah kawan lama. Tetapi seseorang yang harus dia gapai untuk memperlancar bisnisnya.
Lee Binna kemudian terlintas akan ucapan Choi Seungcheol tadi yang menyuruhnya untuk segera kembali. Lee Binna langsung menyesap rokoknya dan kembali membuang asapnya perlahan dari mulut. Lee Binna memutar tubuhnya untuk kembali masuk ke apartemennya. Dan saat dia membuka pintu kaca terasnya betapa terkejutnya dia jika menemukan Jeon Wonwoo sedang menatapnya lurus.
"Oppa?" refleks Lee Binna memanggilnya.
Tanpa berkata-kata. Jeon Wonwoo mengambil langsung rokok yang masih menyala di tangan Lee Binna. Dia menyalakan kran air wastafel dapur dan mematikan rokok tersebut dengan air yang mengalir. Setelahnya, Jeon Wonwoo membuang puntung rokok itu di tempat sampah yang ada di dapur Lee Binna.
"Maaf, Agasshi. Tadi saya sudah berusaha untuk memanggil agasshi tetapi agasshi terlihat sedang sibuk." tutur pelayan yang memang ditugaskan untuk membersihkan apartemen Lee Binna setiap pagi.
"Baiklah bik, jika sudah selesai bibi boleh kembali saja." Lee Binna berusaha se tenang mungkin.
Bibi pelayan tersebut lalu langsung membereskan dirinya dan pergi keluar dari apartemen Lee Binna. Kini di dalam unit Apartemen tersebut hanya ada Jeon Wonwoo dan juga Lee Binna. Lee Binna terdiam. Kenapa Jeon Wonwoo tidak mengatakan apapun setelah melihatnya merokok tadi?, tanya Lee Binna dalam hati.
"Apa Cheol oppa yang meminta oppa kesini?" tanya Lee Binna berhati-hati.
"Ani (Bukan). Aku sendiri yang ingin menjemputmu." jawab Jeon Wonwoo datar.
"Ahh geurokkuna (ah begitu)... baiklah aku akan segera kembali, tunggu sebentar ya oppa." Lee Binna hendak berlalu.
"Apa mereka semua tau tentang hal ini?" tanya Jeon Wonwoo yang menghentikan langkah Lee Binna.
Lee Binna menggeleng lemah. Sepertinya mereka semua tidak pernah melihatku merokok, bukan?, tanyanya pada dirinya sendiri.
"Kalau begitu sebaiknya kau mandi lagi karena aroma asap rokok yang ada di badanmu begitu pekat." nada Jeon Wonwoo terdengar seperti memerintah bukan menyarankan.
Lee Binna mengangguk perlahan. "Eung. Aku akan mandi sekarang."
Lee Binna segera masuk kembali ke dalam kamarnya. Langkah lemahnya membawanya masuk ke dalam kamar mandi. Dia kembali mengulang mandinya sesuai ucapan Jeon Wonwoo. Lee Binna tau laki-laki itu serius dengan ucapannya dan juga itu demi kebaikannya juga, jika member Seventeen yang lainnya tau kemungkinan besar Lee Binna akan mendengar siraman rohani sepanjang hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby, I'm Shadow of You
Fanfic"Jadi apa kau membenci Jeonghan?" Lee Binna menggeleng lemah. "Aku tidak akan pernah bisa membenci Jeonghan oppa. Aku tidak bisa membencinya. Aku tidak bisa." "Wae? Kenapa kau tidak bisa membencinya?" Choi Seungcheol terlihat penasaran. "Karena dia...