"Jadi untuk apa aku khawatir kepadanya? Toh dia juga tidak sedang sekarat bukan?"
Dua kalimat itu sukses membuat Lee Binna merenung. Di tambah lagi dengan semua fakta yang diucapkan oleh Hong Jisoo sebelumnya kepada Lee Binna. Tentang bagaimana menderitanya Choi Seungcheol saat dia pergi. Lee Binna terdiam. Dia atas genangan air bathup kamar mandinya, Lee Binna sedang memikirkan tentang rencana apa yang harus ia perbuat selanjutnya. Jika Lee Binna mengikuti saran Hong Jisoo untuk segera pergi, kemana dia seharusnya pergi? Haruskah dia meninggalkan Korea lagi?
Sebuah panggilan telepon membuat Lee Binna bangkit dari bathup dan berjalan keluar dari kamar mandi dengan sehelai handuk besar yang menutupinya. Lee Binna berjalan menuju meja makan dan mendapati panggilan dari Lee Seokmin masuk ke dalam ponselnya. Lee Binna segera menerima panggilan telepon itu.
"Waeyo (ada apa)?" sapa Lee Binna santai. Dia berjalan menuju koper besarnya yang masih tergeletak di tempat yang sama semenjak kemarin.
"Neo gwenchanna (apa kau baik-baik saja)?" tanya Lee Seokmin berbisik.
"Eung. Tadi aku lupa membawa obat jadi aku langsung buru-buru pergi sebelum terlambat. Tapi aku sungguh baik-baik saja sekarang." Jelas Lee Binna sejelas-jelasnya. Dia tidak ingin Lee Seokmin bertindak aneh karena mengkhawatirkannya.
"Jadi sekarang kau sungguh baik-baik saja bukan?" tanya Lee Seokmin lagi. Suaranya masih terdengar khawatir.
"Oppa, aku bahkan bisa lari marathon sekarang jika kau masih tidak percaya." Lee Binna terdengar sangat serius. Lee Binna berhasil menemukan t-shirt maroon-nya dan juga celana pendek dari kopernya.
"Andwae (Tidak boleh)! Kau tidak boleh beraktifitas berlebihan. Kau harus banyak-banyak istirahat." Lee Seokmin terdengar panik. Lalu dia mengecilkan suaranya, "Binna-yah, jika kau terlalu banyak beraktifitas Dr. Kim bilang nanti kau akan-"
"Ara oppa, ara... Gokjonghajima (jangan khawatir), aku bisa menjaga diriku sendiri kok." Lee Binna langsung memutus kalimat Lee Seokmin. Dia kemudian menyalakan tombol loud speaker dari ponselnya dan meletakkan benda kotak itu di atas sofa. Lee Binna tengah mengenakan pakaiannya.
"Hmmm... jika kau memang bisa menjaga dirimu sendiri lalu apa maksudmu tadi? Ketinggalan obat?" Lee Seokmin menyindir tindakan ceroboh Lee Binna.
"Itu karena ajakan Lee Chan secara tiba-tiba membuat persiapanku untuk keluar begitu tergesa-gesa." alibi Lee Binna. "Eh, tapi bukankah saat ini oppa ada acara makan-makan besar? Geunyang ga (pergilah sana), aku tidak ingin mengganggu waktumu bersama teman-temanmu."
"Aku sedang berada di luar resto untuk mendinginkan tubuhku. Kami minum-minum cukup banyak malam ini." Jelas Lee Seokmin santai.
"Hyung, kenapa kau begitu lama?" sebuah suara masuk ke panggilan telepon Lee Seokmin dan Lee Binna. Itu adalah suara Chwe Hansol.
"Oh aku hanya menelpon Binna sebentar," jawab Lee Seokmin jujur.
"Oh Noona? Ada apa Noona? Bukankah Jeonghan hyung sudah menuju kesana?" tanya Chwe Hansol lagi. Kini suaranya terdengar semakin dekat. Sepertinya dia sudah berada disamping Lee Seokmin.
"Dia baik-baik saja. Aku hanya bertanya apakah dia sudah makan tadi karena sepertinya Jeonghan hyung tidak membawa makanan kesana." alibi dari Lee Seokmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby, I'm Shadow of You
Fiksi Penggemar"Jadi apa kau membenci Jeonghan?" Lee Binna menggeleng lemah. "Aku tidak akan pernah bisa membenci Jeonghan oppa. Aku tidak bisa membencinya. Aku tidak bisa." "Wae? Kenapa kau tidak bisa membencinya?" Choi Seungcheol terlihat penasaran. "Karena dia...