Lee Binna sudah terbaring di atas ranjang milik Jeon Wonwoo. Setelah menceritakan semua yang ingin Lee Binna ceritakan, wanita satu itu langsung tak sadarkan diri karena mabuk. Choi Seungcheol meminta Jeon Wonwoo untuk meminjamkan ranjangnya malam ini, dan Jeon Wonwoo pun mengiyakan permintaan tersebut. Sehingga Choi Seungcheol membawa tubuh Lee Binna dan membaringkannya di atas ranjang Jeon Wonwoo.
Kini perasaan Choi Seungcheol bercampur aduk. Setelah mendengar cerita Lee Binna dia merasa Lee Binna benar. Bukan wanita itu yang meninggalkannya tetapi dialah sendiri yang meninggalkan wanita itu secara tidak sadar. Choi Seungcheol menghela napasnya berat. Dia mengelus lembut rambut Lee Binna dan mengecup singkat dahi Lee Binna.
"Mianhae(maafkan aku), Binna-yah. Jeongmal mianhae(sungguh maafkan aku)." lirihnya.
Setelahnya, Choi Seungcheol melangkah keluar dari kamar Jeon Wonwoo untuk bergabung bersama teman-temannya. Choi Seungcheol menemukan Kwon Soonyoung dan juga Kim Mingyu sudah sedikit sadar dari mabuk mereka. Mereka sepertinya menunggu kedatangan Choi Seungcheol untuk bergabung bersama mereka di ruang tengah apartemen ini. Choi Seungcheol duduk di tempat yang sama seperti awal dia datang ke apartemen ini.
"Dia sudah terlelap." Choi Seungcheol memberitahukan kondisi Lee Binna pada teman-temannya itu.
"Jebal mianhaeyo(tolong maafkan aku), hyung." Kwon Soonyoung langsung membungkukkan badannya kepada Choi Seungcheol. Dia bahkan turun dari sofa yang tadinya dia duduki dan langsung bersujud di depan Choi Seungcheol.
Choi Seungcheol terdiam. Dia masih mencoba memahami mengapa Kwon Soonyoung meminta maaf seperti itu padanya.
"Jebal mianhaeyo(tolong maafkan aku) hyung, aku telah membocorkan semua yang Binna ceritakan tadi ke grup chat kita." lanjut Kwon Soonyoung yang membuat Choi Seungcheol menghela napas berat.
Tanpa berbicara sedikitpun, Choi Seungcheol langsung mengambil langkah untuk kembali masuk ke dalam kamar Jeon Wonwoo. Choi Seungcheol mengambil tempat disamping Lee Binna. Dipeluknya wanita itu dengan erat. Hanya Binna lah yang bisa meredam emosinya saat ini. Hanya Binna lah yang bisa mengontrolnya saat ini.
Pagi harinya, Lee Binna cukup terkejut saat mendapati dirinya tertidur tepat disamping Choi Seungcheol. Ia masih belum bisa menggerakkan tubuhnya karena laki-laki itu tengah memeluknya dari belakang. Lee Binna tau itu Choi Seungcheol karena aroma parfumnya yang sangat khas dan juga tentu saja siapa lagi yang tidur memeluknya jika bukan laki-laki itu. Sembari mengumpulkan kesadarannya Lee Binna mengingat tentang apa yang terjadi semalam. Dia meringis miris saat mengingat jika dia telah mengajukan proposal kepada Kim Mingyu semalam.
"Good morning, Binna-yah. Apa kau sudah lapar?" bisik Choi Seungcheol dengan suara beratnya.
Lee Binna mengangguk mengiyakan. Choi Seungcheol pun melepaskan pelukannya. Lee Binna menghela napas lega. Ia membangunkan dirinya dan menatap Choi Seungcheol santai. "Jam berapa kalian berangkat ke Jepang?", tanya Lee Binna basa-basi.
"Molla(entahlah), sepertinya nanti siang. Apa kau yakin tidak bisa ikut kami?" Choi Seungcheol masih terbaring. Dia menatap Lee Binna penuh harap.
Lee Binna mencari-cari ponselnya. Choi Seungcheol yang tahu tentang hal itu langsung memberikan ponsel Lee Binna yang semalam dia letakkan di meja samping tubuhnya. Lee Binna menerima ponselnya dan berterima kasih lirih.
"Aku harus kembali bekerja." jawab Lee Binna sembari melihat beberapa pesan masuk ke dalam ponselnya. Pesan-pesan itu dihiraukannya dan dia hanya membuka roomchat nya dengan Sekretaris Hwang saja.
"Kau sebaiknya jangan mabuk saat aku tidak ada disampingmu." Choi Seungcheol membangunkan dirinya. Dia mengacak jahil pucuk kepala Lee Binna.
"Wae(kenapa)?" tanya Lee Binna santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby, I'm Shadow of You
Fanfiction"Jadi apa kau membenci Jeonghan?" Lee Binna menggeleng lemah. "Aku tidak akan pernah bisa membenci Jeonghan oppa. Aku tidak bisa membencinya. Aku tidak bisa." "Wae? Kenapa kau tidak bisa membencinya?" Choi Seungcheol terlihat penasaran. "Karena dia...