Bagian 01

6.2K 237 7
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Lukas menatap adiknya itu tajam, rasanya benar-benar lelah sekali mengurus adiknya yang paling kecil ini. Tak pernah absen setiap minggunya membuat ia di panggil ke sekolah.

Lihat saja sekarang penampilan adiknya itu, baju kusut sana sini, lembam di pipi dan pakaian sedikit basah, karena anak itu habis bertengkar di toilet. Dan berujung ia di panggil kesekolah karena kelakuan adiknya itu, belum lagi adik bungsunya harus mendapatkan hukuman di skors selama tiga hari oleh pihak sekolah.

"Ini terakhir kalinya Abang datang ke sekolah kalau kamu bikin masalah terus, kalau tetep kaya gini cari orang lain buat jadi wali kamu" Ujar Lukas lalu meninggalkan adiknya itu di ruang tamu, ia harus kembali ke kantor sekarang.

Jarrel menatap punggung abang sulungnya dalam diam. Lalu menyambar tas sekolahnya dan naik ke lantai dua letak kamarnya berada.

Jarrel Ezra Gilbert adalah anak bungsu dari mendiang pasangan Garonan Gilbert dan Zara Vionika Gilbert. Ia mempunyai tiga kakak laki-laki, yang pertama itu Lukas Gilbert, sosok yang tadi bicara padanya. Lalu anak kedua ada Ethan Gilbert dan yang ke tiga ada Taraka Gilbert.

Terlahir menjadi anak terakhir tak membuat Jarrel di manja, malah sebaliknya sejak kedua orang tua mereka meninggal akibat kecelakaan, abang-abangnya itu malah semakin pediam dan dingin saja.

Sebab itu tak sekali dua kali Jarrel merasa asing dengan saudaranya sendiri.

•••

Makan malam terasa senyap seperti biasanya, emang apa yang di harapakan terjadi di meja makan. Kehangatan! Hal ini sudah lama lenyap, ikut terbawa oleh kepergian kedua orang tua mereka.

Rumah sebesar ini hanya di isi oleh empat orang laki-laki berbeda umur, bahkan pembantu pun hanya ada saat hari terang, begitu malam tiba beliau sudah kembali pulang ke rumah, tentunya pulang setelah selesai menyiapkan makan malam.

Untung Lukas selaku si sulung sudah cukup matang umurnya, saat kedua orang tuanya berpulang, saat itu umurnya sudah 20 tahun, dan tengah duduk dibangku kuliah, sudah sedikit mengerti dunia kerja, sehingga begitu musibah itu datang, Lukas sudah mampu meneruskan perusahaan sang ayah di bantu bimbingan oleh sang paman.

Jika bukan ia siapa lagi yang akan meneruskan itu, ia punya tiga adik yang juga butuh biaya untuk hidup. Keluarga mereka memang kaya, kerabat mereka juga bukan orang-orang kelas bawah, tapi tak enak kan jika harus bergantung pada orang, meskipun keluarga sendiri. 

Kini usia Lukas sudah 27 tahun, dan sudah benar-benar mampu melanjutkan bisnis ayahnya. Meski begitu tak jarang Lukas masih meminta pendapat dari sang paman yang lebih berpengalaman.

CANDRAMAWA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang