Bagian 06

2.2K 164 3
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Pagi ini demam Jarrel turun, Lukas dan yang lain bersyukur untuk itu. Kini anak itu ikut sarapan bersama, dan juga sudah siap dengan seragamnya. Tadi Lukas sempat mengatakan jika Jarrel tak perlu ke sekolah, tapi Jarrel bilang ia mau berangkat saja.

Pada dasarnya Jarrel akan begitu bebal dengan abang sulungnya, begitupun Lukas sudah bosan rasanya jika menasehati Jarrel yang bagaikan batu.

Satu persatu berangkat beraktivitas di luar rumah, Lukas ke kantor, Ethan ke kampus lalu Tara dan Jarrel ke sekolah.

Jarrel yang baru saja tiba di sekolah, ternyata sudah di sambut oleh Dito dan Paul, keduanya duduk di dekat pos. Begitu mereka melihat Jarrel keduanya langsung bangkit dan mendekat.

"Pagi Rel" Sapa Paul sambil merangkul pundak Jarrel.

Jarrel hanya berdehem sebagai balasan.

Kedua teman Jarrel itu menggiring Jarrel ke belakang sekolah, alih-alih menuju kelas mereka malah ke tempat biasa saat istirahat.

"Masih pagi ngapain kesini?" Tanya Jarrel begitu mereka sampai.

"Bagi duitlah Rel, mulut kita asem nih gak ada uang buat rokok pagi ini" Ujar Dito.

Jarrel menghela nafas, lantas anak itu meraba sakunya. Lalu membuka tas sekolahnya, sial dompet Jarrel lupa kebawa.

"Dompet gue ketinggalan" Ucap Jarrel membuat keduanya berdecak.

"Besok deh gue traktir" Timpal Jarrel lagi.

Dito dan Paul berdecak, tapi keduanya mengangguk saja.

Jarrel pun pamit ke kelas duluan, meninggalkan Dito dan Paul yang masih kesal karena tak bisa mendapat uang dari Jarrel.

•••

Bughh...

Bunyi kuatnya pukulan itu menggema di lorong. Membuat murid-murid berkumpul, bahkan yang berada di dalam kelas turut keluar menyaksikan pertikaian.

Jarrel bangkit lantas membalas pukulan yang baru saja ia terima.

Satu hantaman berhasil Jarrel berikan pada lawannya. Sebenarnya ini pukulan kedua yang Jarrel berikan, karena yang pertama kali memukul adalah Jarrel.

Sampai suara guru BK menggema, membelah kerumunan dan memisahkan keduanya.

Keduanya di geret menuju ruang BK di kantor guru.

CANDRAMAWA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang