•••
Hari-hari berlalu dan hari ini hari minggu, selama beberapa hari yang lalu selepas Tara datang ke sekolah adiknya itu, Jarrel tak berbuat ulah lagi di sekolah, sepertinya si anak bontot itu sudah tobat. Atau berhenti karena takut di marahin Tara.
Karena ini hari minggu, keempatnya menghabiskan waktu di rumah. Lukas di ruang kerja, entah apa yang sulung itu lakukan disana, lalu Ethan menghabiskan waktu di ruang keluarga dengan menonton film, lalu Tara dan Jarrel berada di kamarnya masing-masing.
Ethan yang tengah menonton mengalihkan atensinya sejenak menatap ponselnya yang begetar di atas meja. Ethan lantas membalas pesan yang masuk sejenak, tak lain dan tak bukan pesan dari Sivia pacarnya.
Sesekali pria itu tersenyum menatap layar ponselnya, entah apa yang ia bahas dengan Silvia hingga senyum-senyum begitu. Bahkan Ethan tak sadar sudah ada Jarrel di sebelahnya, duduk dengan wajah bantal dan rambutnya yang mencuat kemana-mana. Terlihat jelas bangun tidurnya, wajahnya begitu menggemaskan sekali hingga jika orang melihatnya tak akan percaya jika Jarrel hobi bertengkar di sekolah.
Ethan berjengit kaget saat menyadari Jarrel, pria itu mengusap dadanya pelan.
"Sejak kapan disitu?" Tanya Ethan setelah meletakan kembali ponselnya di atas meja.
"Dari tadi pas Abang senyum-senyum kaya orang gila" Jawab Jarrel membuat Ethan menatap datar adiknya itu.
Keduanya serentak menoleh kearah tangga, saat mendengar suara langkah kaki dan suara besi yang bersentuhan dengan benda lain, ternnyata Tara yang turun sambil memainkan kunci motornya dengan melemparnya keatas, lalu kembali menangkapnya, hingga menghasilkan suara berisik dari besi kunci bertemu dengan mainan kunci berbentuk tengkorak yang Tara miliki.
Keduanya hanya melihat Tara lewat begitu saja, tidak ada sapaan, tidak ada pertanyaan, tidak juga ada pamitan. Semuanya berlalu begitu saja.
"Mandi sana terus sarapan" Seru Ethan memerintahkan adiknya mandi, lihat saja rambut itu sudah mencuat kemana-mana seperti rambut singa.
Jarrel mengangguk lalu melangkah kembali ke kamarnya, meninggalkan Ethan yang lagi-lagi meraih ponselnya dan membalas pesan sang pacar yang tertunda karena ada Jarrel. Padahal Ethan sendiri juga belum mandi.
•••
Seusai sarapan dan mandi Jarrel memilih menonton di ruang keluarga, di temani dengan buah potong yang anak itu minta di buatkan oleh ART. Sedangkan Ethan kembali ke kamarnya, dia bilang mau siap-siap karena akan pergi dengan sang pacar.
Namun raut wajah Jarrel langsung berubah masam saat melihat siapa yang datang. Siapa lagi jika bukan Sivia yang selalu menjadi perusak mood Jarrel. Anak itu kira Ethan yang akan menjemput Sivia atau keduanya bertemu di luar, eh taunya Sivia malah kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDRAMAWA [END]✔
General FictionCandramawa yang berarti Hitam bercampur Putih. Lalu keduanya bercampur dan menghasilkan abu-abu netral, dalam artian Jarrel tak selalu bahagia seperti Hitam, namun tak juga bahagia sepenuhnya seperti Putih. ⚠️ENDING ADA DI KARYAKARSA⚠️ Awal: 11 Nov...